Ilustrasi makeup mata (Dok. Unsplash)

Ini Pentingnya Makeup dan Fashion saat WFH

27 September 2021   |   18:56 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Bagi para wanita, busana dan makeup merupakan dua elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam menunjang penampilan yang sempurna. Bahkan, meski bekerja dari rumah saja, penampilan tetap harus menjadi prioritas terutama saat menghadiri rapat yang kerap dilakukan melalui zoom.

Ternyata berdandan atau makeup itu enggak cuma sekadar membuat kita tampil menarik di hadapan orang banyak, tetapi juga sekaligus menutupi kekurangan pada wajah. Apalagi jika kita tetap menggunakan skincare secara teratur.

Ajeng Ayu Cahya Ditha, Wardah Demand Ceation Manager, mengatakan ketika seseorang menggunakan skincare, maka kulit wajahnya akan terjaga sehingga mampu membuat makeupnya merekat sempurna di kulit.

“Penggunaan skincare secara teratur bukan hanya membuat kulit sehat, tapi juga mampu membuat  makeup merekat sempurna  pada kulit dan tidak mudah crack,” papar Ajeng dalam talkshow Professional Women’s Week (PWW) 2021 yang dilaksanakan akhir pekan lalu.

Pada kesempatan yang sama, Wahyu Retnowati, Make Up Expert dari Wardah, memaparkan cara makeup yang simple dan praktis bagi para wanita terutama ketika wajib mengenakan masker pada masa pandemi.

“Intinya  konsentrasikan makeup pada  bagian mata. Bentuk alis  secara natural, kenakan eye liner dan maskara,” ungkap Wahyu Retnowati yang akrab disapa Reret.

Reret juga berpesan agar saat bepergian, para wanita tidak lupa membawa perlengkapan makeup ‘wajib’. Seperti bedak cushion, lipstick, pensil alis, eye liner, dan maskara.

“Benda-benda ini wajib ada di dalam tas para wanita. Dan jangan sampai ketinggalan ya,” ucapnya.

Selain makeup, hal lain yang tidak boleh dilupakan ialah fesyen atau pakaian. Desainer sekaligus penggagas Professional Women’s Week (PWW) 2021, Nina Septiana, mengatakan adanya beberapa elemen penting dalam berbusana agar wanita tampil lebih percaya diri. 

Antara lain skema warna yang harus dipilih bukan hanya karena tren semata tetapi karena adanya value atau makna di balik warna tersebut. Sebab, pilihan warna tersebut mengasosiasikan perasaan tertentu. 

Misalnya, ketika hati lagi mendung bisa pilih pakaian warna hitam. Ketika lagi ceria atau jatuh cinta, bisa memilih warna pink. Begitu pula dengan biru yang memilik arti kepercayaan, kecerdasan, dan menimbulkan efek profesional khususnya navy blue. Cokelat berarti kuat sekaligus dapat diandalkan. Kuning menyiratkan optimisme.
 

Fesyen desainer Nina Nugroho (dok. Nina Nugroho)

Fesyen desainer Nina Nugroho (dok. Nina Nugroho)


Sementara itu, untuk desain, Nina Nugroho selalu menampilkan model yang clean dan tidak ribet, straight to the point, tegas. Tidak  heran, dia selalu mengeluarkan rancangan dengan konsep 2 in 1.

“Konsepnya 2 in 1, seperti memakai 2 baju,  tetapi sebenarnya 1 baju. Seperti memakai blazer dan kemeja. Sementara itu, pada bagian lengan baju, pasti selalu wudhu friendly,” jelasnya. 

Lebih jauh, Nina menerangkan bahwa fashion itu bisa melejitkan keberdayaan wanita. Sejalan dengan riset di Amerika, yang menyebut bahwa fashion dan psikologi memiliki hubungan erat.

“Seseorang yang menggunakan sebuah clothing spesifik akan memberikan sebuah rasa tertentu, terkait performance-nya. Ini yang disebut Psychological Statement,” jelasnya.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

6 Manfaat Freedive, Olahraga yang Digeluti Dikta Yovie & Nuno

BERIKUTNYA

Kelebihan & Kekurangan Menggunakan Penyimpanan SSD

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: