Penjualan Smartphone di Eropa Diusulkan tanpa Charger, Ini Alasannya!
27 September 2021 |
10:22 WIB
Raksasa teknologi Apple merupakan vendor pertama yang menjalankan inisiatif kontroversinya dengan tidak menyertakan pengisi daya (charger) ke dalam boks pembelian ponsel pintar (smartphone) terbaru pada iPhone 12 tahun lalu. Apple berkukuh bahwa upaya tersebut akan memberikan positif pada isu perlindungan lingkungan.
Oleh karenanya perusahaan mendorong pengguna memakai pengisi daya yang sudah dimiliki sebelumnya.
Kendati kebijakan ini awalnya mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, tetapi isu tersebut kian mereda seiring berjalannya waktu. Bahkan vendor lain seperti Samsung mulai menerapkan inisiatif serupa pada penjualan smartphone Galaxy S21 Series.
Kini Komisi Eropa juga mendorong agar perusahaan elektronik memisahkan penjualan pengisian daya dari perangkat utamanya. Langkah ini diambil mengiringi proposal yang mendorong vendor memakai konektor charger universal.
(Baca juga: Ini Alasan Eropa Minta Vendor Pakai Charger Type-C)
"Ini akan meningkatkan kenyamanan konsumen dan mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan pembuatan dan pembuangan pengisi daya, sehingga mendukung transisi lingkungan dan digital," tulis Komisi Eropa di situs resminya.
Tujuan utama dari seluruh upaya ini ialah agar konsumen dapat menggunakan satu pengisi daya untuk semua perangkat elektronik portabel yang dimiliki. Langkah ini juga diyakini dapat mengurangi pemborosan.
Oleh karenanya, Komisi Eropa ingin produsen elektronik menolak untuk memasok pengisi daya dalam kit dan menjualnya secara terpisah dari gawai. Mereka juga mendorong penyelasaran teknologi pengisian daya cepat untuk berbagai perangkat.
Komisaris Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas Pasar Internal, Thierry Breton, menyatakan bahwa mereka ingin mengakhiri pemborosan pengisian daya yang ada setiap pembelian perangkat dengan upaya-upaya tersebut.
Adapun, Laporan Gizchina menyebut bahwa inisiatif standarisasi pengisian cepat akan menimbulkan kontroversi dan memiliki banyak pihak kontra. Pasalnya, banyak perusahaan China menggunakan hal tersebut sebagai nilai lebih untuk bersaing dengan kompetitor.
Saat ini, pengisian cepat adalah alat pemasaran yang sering menjadi fitur unggulan perangkat mereka. Produsen hampir pasti tidak akan senang dengan kenyataan bahwa mereka tidak memiliki kesempatan melakukan variasi dengan adanya aturan tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Oleh karenanya perusahaan mendorong pengguna memakai pengisi daya yang sudah dimiliki sebelumnya.
Kendati kebijakan ini awalnya mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, tetapi isu tersebut kian mereda seiring berjalannya waktu. Bahkan vendor lain seperti Samsung mulai menerapkan inisiatif serupa pada penjualan smartphone Galaxy S21 Series.
Kini Komisi Eropa juga mendorong agar perusahaan elektronik memisahkan penjualan pengisian daya dari perangkat utamanya. Langkah ini diambil mengiringi proposal yang mendorong vendor memakai konektor charger universal.
(Baca juga: Ini Alasan Eropa Minta Vendor Pakai Charger Type-C)
"Ini akan meningkatkan kenyamanan konsumen dan mengurangi dampak lingkungan yang terkait dengan pembuatan dan pembuangan pengisi daya, sehingga mendukung transisi lingkungan dan digital," tulis Komisi Eropa di situs resminya.
Tujuan utama dari seluruh upaya ini ialah agar konsumen dapat menggunakan satu pengisi daya untuk semua perangkat elektronik portabel yang dimiliki. Langkah ini juga diyakini dapat mengurangi pemborosan.
Oleh karenanya, Komisi Eropa ingin produsen elektronik menolak untuk memasok pengisi daya dalam kit dan menjualnya secara terpisah dari gawai. Mereka juga mendorong penyelasaran teknologi pengisian daya cepat untuk berbagai perangkat.
Komisaris Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas Pasar Internal, Thierry Breton, menyatakan bahwa mereka ingin mengakhiri pemborosan pengisian daya yang ada setiap pembelian perangkat dengan upaya-upaya tersebut.
Adapun, Laporan Gizchina menyebut bahwa inisiatif standarisasi pengisian cepat akan menimbulkan kontroversi dan memiliki banyak pihak kontra. Pasalnya, banyak perusahaan China menggunakan hal tersebut sebagai nilai lebih untuk bersaing dengan kompetitor.
Saat ini, pengisian cepat adalah alat pemasaran yang sering menjadi fitur unggulan perangkat mereka. Produsen hampir pasti tidak akan senang dengan kenyataan bahwa mereka tidak memiliki kesempatan melakukan variasi dengan adanya aturan tersebut.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.