Ilustrasi gletser (dok. Unsplash)

Waduh, Melelehnya Es di Kutub Bikin Kerak Bumi Tambah Melengkung

24 September 2021   |   20:04 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Para ilmuwan dibuat bingung dan khawatir setelah menemukan tingkat pencairan es di kutub yang drastis karena perubahan iklim, berisiko menjadi bencana di planet ini. Cuaca ekstrem dan kenaikan suhu di laut menjadi salah satunya. Namun ada dampak baru yang ditemukan yakni kerak bumi yang makin melengkung.

Sophie Coulson, penulis utama makalah studi yang baru diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menjelaskan kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup seperti manusia. Di bawah zona tipis ini terdapat mantel bumi yang berfungsi melindungi inti bumi yang memiliki suhu sangat panas.

Dia memberi perumpamaan, seperti papan kayu yang mengambang di atas bak air, saat kita mendorong papan ke bawah, air di bawahnya pun bergerak ke bawah. Jika kita mengambil kayu itu, air bergerak secara vertikal untuk mengisi ruang yang sempat tertekan kayu. 

“Dikenal sebagai efek rebound, bertanggung jawab atas penurunan permukaan laut seperti di Skotlandia dan Kanada setiap tahun. Dan ini tampaknya juga terjadi pada kerak bumi,” ujar Coulson seperti dikutip dari Express UK, Jumat (24/9/2021). 

Dia menjelaskan para ilmuwan telah meneliti langsung di bawah lapisan es dan gletser. Jadi mereka tahu dimana saja wilayah gletser yang berada, tetapi mereka tidak menyadari bahwa cairnya gletser ini dampaknya berskala global.

Kata Coulson, es yang mencair menyebabkan bumi berubah bentuk “Bahkan di tempat-tempat yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer dari hilangnya es,” tulis Coulson dan tim dalam laporannya.

Penemuan baru oleh tim Coulson telah menemukan bahwa di beberapa tempat, kerak bumi bergerak lebih horizontal daripada vertikal. Ketika Lapisan Es Laurentide mencair ke laut, Kanada dan Alaska tidak lagi terbebani oleh es dan akibatnya AS bagian selatan tidak lagi terdorong ke atas.

Saat ini, tanah di sekitar Teluk Hudson Kanada mulai naik sekitar setengah inci setiap tahun sementara di Washington DC ada prediksi mengejutkan bahwa gedung DPR AS bisa benar-benar di bawah air pada 2200.

“Di beberapa bagian Antartika, misalnya, rebound kerak mengubah kemiringan batuan dasar di bawah lapisan es, dan itu dapat mempengaruhi dinamika es,” sebut Coulson.

Dia menuturkan baru-baru ini pihaknya menganggap bumi sebagai struktur elastis seperti karet gelang, sedangkan pada skala waktu ribuan tahun, bumi bertindak lebih seperti cairan yang bergerak sangat lambat.

Coulson juga menjelaskan bahwa penemuan baru ini akan membantu menginformasikan kepada ahli iklim dengan analisis mereka tentang pencairan gletser, hilangnya es, dan kenaikan suhu global serta dampaknya di masa depan.

"Misalnya, untuk secara akurat mengamati gerakan tektonik dan aktivitas gempa, kita harus dapat memisahkan gerakan ini yang dihasilkan oleh hilangnya massa es modern,” jelasnya.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Mobil Kalian Boros Bensin? Cek Penyebabnya Nih!

BERIKUTNYA

Ledakan Populasi Alga Picu Kepunahan Massal Makhluk Hidup

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: