Penelitian Baru: Nanobodi Llama Efektif Hilangkan Covid-19 di Tubuh
23 September 2021 |
20:50 WIB
Genhype tahu hewan yang bernama Llama? Binatang camelidae kerabat unta yang berambut tipis dan memiliki wajah yang menggemaskan ini ternyata memiliki antibodi yang berpotensi signifikan menghilangkan virus corona alias Covid-19 di dalam tubuh, loh.
Llama yang berasal dari Amerika Selatan dan biasanya dimanfaatkan untuk mengangkut barang masyarakat Inca dan masyarakat di sekitar pegununungan Andes ini menghasilkan jenis antibodi kecil unik yang menurut para peneliti dapat dibuat menjadi semprotan hidung untuk melawan Covid-19.
Para ilmuwan dari Rosalind Franklin Institute menunjukkan bahwa nanobodi atau bentuk antibodi yang lebih kecil dan sederhana yang dihasilkan oleh hewan, dapat secara efektif menargetkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Mereka menemukan bahwa rantai pendek molekul, yang dapat diproduksi dalam jumlah besar di laboratorium, secara signifikan mengurangi tanda-tanda penyakit Covid-19 ketika diberikan pada hewan uji coba yang terinfeksi virus ini.
Profesor Ray Owens, peneliti utama studi ini menyebut nanobody mengikat erat pada virus kemudian menghilangkannya dalam sel. Menurutnya terobosan ini dapat memberikan alternatif yang lebih murah dan lebih mudah daripada plasma konvalesen.
"Mereka lebih murah untuk diproduksi dan dapat dikirim langsung ke saluran udara melalui nebuliser atau semprotan hidung, sehingga dapat digunakan sendiri di rumah daripada perlu disuntik,” ujarnya dikutip dari Express UK, Kamis (23/9/2021).
Tim menciptakan nanobodi dengan menyuntikkan sebagian protein lonjakan SARS-CoV-2 ke dalam llama yang disebut Fifi. Hewan tersebut merupakan bagian dari fasilitas produksi antibodi di University of Reading, Inggris.
Suntikan itu tidak membuat Fifi sakit dan memicu sistem kekebalannya untuk melawan protein virus dengan menghasilkan antibodi nano untuk melawannya. Sampel darah kecil kemudian diambil dari llama ini dan para peneliti mampu memurnikan empat nanobodi yang mampu mengikat virus Covid-19.
Nanobodi kemudian digabungkan menjadi tiga rantai untuk meningkatkan kemampuan mereka mengikat virus. Ini selanjutnya diproduksi dalam sel di laboratorium.
Tim menemukan tiga rantai nanobodi mampu menetralkan varian asli virus Covid-19 dan varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Kent. Nanobodi ini juga bekerja dengan baik terhadap varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Ketika rantai nanobody (trimer) diberikan kepada hamster yang terinfeksi SARS-CoV-2, hewan-hewan tersebut menunjukkan pengurangan penyakit secara signifikan, kehilangan berat badan yang jauh lebih sedikit setelah tujuh hari dibandingkan mereka yang tidak diobati.
Hamster yang menerima pengobatan nanobodi juga memiliki viral load yang lebih rendah di paru-paru dan saluran udara mereka setelah tujuh hari dibandingkan hewan yang tidak diberikan.
Editor: M R Purboyo
Llama yang berasal dari Amerika Selatan dan biasanya dimanfaatkan untuk mengangkut barang masyarakat Inca dan masyarakat di sekitar pegununungan Andes ini menghasilkan jenis antibodi kecil unik yang menurut para peneliti dapat dibuat menjadi semprotan hidung untuk melawan Covid-19.
Para ilmuwan dari Rosalind Franklin Institute menunjukkan bahwa nanobodi atau bentuk antibodi yang lebih kecil dan sederhana yang dihasilkan oleh hewan, dapat secara efektif menargetkan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Mereka menemukan bahwa rantai pendek molekul, yang dapat diproduksi dalam jumlah besar di laboratorium, secara signifikan mengurangi tanda-tanda penyakit Covid-19 ketika diberikan pada hewan uji coba yang terinfeksi virus ini.
Profesor Ray Owens, peneliti utama studi ini menyebut nanobody mengikat erat pada virus kemudian menghilangkannya dalam sel. Menurutnya terobosan ini dapat memberikan alternatif yang lebih murah dan lebih mudah daripada plasma konvalesen.
"Mereka lebih murah untuk diproduksi dan dapat dikirim langsung ke saluran udara melalui nebuliser atau semprotan hidung, sehingga dapat digunakan sendiri di rumah daripada perlu disuntik,” ujarnya dikutip dari Express UK, Kamis (23/9/2021).
Llama/istimewa
Tim menciptakan nanobodi dengan menyuntikkan sebagian protein lonjakan SARS-CoV-2 ke dalam llama yang disebut Fifi. Hewan tersebut merupakan bagian dari fasilitas produksi antibodi di University of Reading, Inggris.
Suntikan itu tidak membuat Fifi sakit dan memicu sistem kekebalannya untuk melawan protein virus dengan menghasilkan antibodi nano untuk melawannya. Sampel darah kecil kemudian diambil dari llama ini dan para peneliti mampu memurnikan empat nanobodi yang mampu mengikat virus Covid-19.
Nanobodi kemudian digabungkan menjadi tiga rantai untuk meningkatkan kemampuan mereka mengikat virus. Ini selanjutnya diproduksi dalam sel di laboratorium.
Tim menemukan tiga rantai nanobodi mampu menetralkan varian asli virus Covid-19 dan varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Kent. Nanobodi ini juga bekerja dengan baik terhadap varian Beta yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Ketika rantai nanobody (trimer) diberikan kepada hamster yang terinfeksi SARS-CoV-2, hewan-hewan tersebut menunjukkan pengurangan penyakit secara signifikan, kehilangan berat badan yang jauh lebih sedikit setelah tujuh hari dibandingkan mereka yang tidak diobati.
Hamster yang menerima pengobatan nanobodi juga memiliki viral load yang lebih rendah di paru-paru dan saluran udara mereka setelah tujuh hari dibandingkan hewan yang tidak diberikan.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.