Mendengarkan Musik Bikin Susah Tidur, Kok Bisa?
22 September 2021 |
09:05 WIB
Kalau Genhype sering kesulitan untuk tidur di malam hari, bahkan setelah hari yang panjang dan melelahkan, kalian tidak sendirian. Satu survei yang dilakukan SleepScore Labs terhadap 25.000 orang menemukan bahwa 75 persen orang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam.
Untuk mengatasi kurang tidur, orang kadang memutar lagu di kamarnya. Namun, seorang pakar tidur dari Inggris mengatakan bahwa mendengarkan musik di malam hari bisa menjadi salah satu alasan kamu susah tidur lho Genhype.
Profesor Psikologi dan Ilmu Saraf, Michael Scullin, menganalisis masalah tersebut setelah dia mendapati dirinya terbangun di tengah malam dengan lagu-lagu yang terngiang di kepalanya. Untuk meneliti hubungan antara efek mendengarkan musik dan tidur, dia memfokuskan studinya pada musik yang tidak sengaja terdengar.
Dia mengatakan perumpamaan musik yang dikenal sebagai earworms, istilah teknis untuk sebuah lagu yang 'menempel' di kepala seseorang.
“Otak kita terus memproses musik bahkan ketika tidak ada yang diputar, termasuk saat kita tidur,” katanya seperti dikutip dari NHS, Rabu (22/9).
Melalui sebuah penelitian pada 50 peserta di Scullin’s Sleep Neuroscience and Cognition Laboratory di Baylor University, dia berusaha menginduksi earworms pada peserta untuk meneliti bagaimana itu mempengaruhi pola tidur mereka menggunakan polisomnografi.
Alat tersebut merupakan tes standar yang merekam gelombang otak, detak jantung, dan pernapasan pasien untuk menentukan aktivitas saraf saat tidur.
Dia secara acak meminta responden untuk mendengarkan versi instrumental yang dihilangkan liriknya dari tiga lagu populer yaitu Shake It Off karya Taylor Swift, Call Me Maybe karya Carly Rae Jepsen, dan Don’t Stop Believin karya Journey.
Hasilnya, mereka yang terbiasa mendengarkan musik sebelum tidur mengalami earworms terus-menerus dan penurunan kualitas tidur, sehingga dari penelitian itu disimpulkan bahwa otak terus memproses musik selama beberapa jam setelah berhenti diputar.
Editor: Avicenna
Untuk mengatasi kurang tidur, orang kadang memutar lagu di kamarnya. Namun, seorang pakar tidur dari Inggris mengatakan bahwa mendengarkan musik di malam hari bisa menjadi salah satu alasan kamu susah tidur lho Genhype.
Profesor Psikologi dan Ilmu Saraf, Michael Scullin, menganalisis masalah tersebut setelah dia mendapati dirinya terbangun di tengah malam dengan lagu-lagu yang terngiang di kepalanya. Untuk meneliti hubungan antara efek mendengarkan musik dan tidur, dia memfokuskan studinya pada musik yang tidak sengaja terdengar.
Dia mengatakan perumpamaan musik yang dikenal sebagai earworms, istilah teknis untuk sebuah lagu yang 'menempel' di kepala seseorang.
“Otak kita terus memproses musik bahkan ketika tidak ada yang diputar, termasuk saat kita tidur,” katanya seperti dikutip dari NHS, Rabu (22/9).
Ilustrasi (Dok. Ivam Samkov/Pexels)
Alat tersebut merupakan tes standar yang merekam gelombang otak, detak jantung, dan pernapasan pasien untuk menentukan aktivitas saraf saat tidur.
Dia secara acak meminta responden untuk mendengarkan versi instrumental yang dihilangkan liriknya dari tiga lagu populer yaitu Shake It Off karya Taylor Swift, Call Me Maybe karya Carly Rae Jepsen, dan Don’t Stop Believin karya Journey.
Hasilnya, mereka yang terbiasa mendengarkan musik sebelum tidur mengalami earworms terus-menerus dan penurunan kualitas tidur, sehingga dari penelitian itu disimpulkan bahwa otak terus memproses musik selama beberapa jam setelah berhenti diputar.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.