1 dari 2 Orang Khawatir akan Dampak Gadget terhadap Kesehatan
20 September 2021 |
12:25 WIB
Peningkatan penggunaan teknologi pada era pandemi telah mendatangkan banyak manfaat dalam aktivitas keseharian masyarakat. Kendati demikian, tak sedikit pula kekhawatiran yang muncul mengenai keterkaitan antara konsumsi teknologi berlebih dengan kesehatan fisik dan mental.
Laporan hasil survei dari lembaga budaya yang berbasis di Arab Saudi, Ithra, mengungkapkan satu dari dua orang (56 persen) Asia Selatan khawatir tentang dampak penggunaan internet dan ponsel pintar (smartphone) pada kesehatan mereka.
Menurut survei tersebut, 88 persen responden setuju bahwa teknologi dapat menjadi kekuatan besar untuk orang lebih maju; 74 persen juga menyebut teknologi memainkan peranan lebih penting karena bisa menghasilkan peluang profesional.
Terlepas dari nilai positif yang disampaikan, temuan Ithra menyoroti kekhawatiran signifikan tentang efek merusak dari akses yang tidak terkendali.
Sekitar 42 persen responden mengatakan teknologi telah mengurangi waktu yang dihabiskan dengan orang-orang terdekat dan lebih dari 37 persen menyalahkan teknologi karena mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan sosial.
55 persen responden juga menyatakan bahwa mereka lebih suka hidup tanpa teman dibandingkan dengan hidup tanpa ponsel mereka. Selain itu, 44 persen orang yang memiliki anak mengaku membiarkan mereka menggunakan gawai tanpa pengawasan.
Beralih ke dampak teknologi pada kesehatan, sekitar 44 persen responden mengatakan mereka khawatir akan hal ini. Pernyataan ini makin kentara melihat 60 persen responden menghabiskan waktu lebih banyak waktu daring dari yang mereka targetkan dan 51 persen melewatkan tidur cukup akibat penggunaan teknologi.
Editor: Avicenna
Laporan hasil survei dari lembaga budaya yang berbasis di Arab Saudi, Ithra, mengungkapkan satu dari dua orang (56 persen) Asia Selatan khawatir tentang dampak penggunaan internet dan ponsel pintar (smartphone) pada kesehatan mereka.
Menurut survei tersebut, 88 persen responden setuju bahwa teknologi dapat menjadi kekuatan besar untuk orang lebih maju; 74 persen juga menyebut teknologi memainkan peranan lebih penting karena bisa menghasilkan peluang profesional.
Terlepas dari nilai positif yang disampaikan, temuan Ithra menyoroti kekhawatiran signifikan tentang efek merusak dari akses yang tidak terkendali.
Sekitar 42 persen responden mengatakan teknologi telah mengurangi waktu yang dihabiskan dengan orang-orang terdekat dan lebih dari 37 persen menyalahkan teknologi karena mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan sosial.
55 persen responden juga menyatakan bahwa mereka lebih suka hidup tanpa teman dibandingkan dengan hidup tanpa ponsel mereka. Selain itu, 44 persen orang yang memiliki anak mengaku membiarkan mereka menggunakan gawai tanpa pengawasan.
Beralih ke dampak teknologi pada kesehatan, sekitar 44 persen responden mengatakan mereka khawatir akan hal ini. Pernyataan ini makin kentara melihat 60 persen responden menghabiskan waktu lebih banyak waktu daring dari yang mereka targetkan dan 51 persen melewatkan tidur cukup akibat penggunaan teknologi.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.