Altha School Gandeng Ruangguru Hadirkan Sekolah Online Interaktif
20 September 2021 |
10:26 WIB
Ruangguru berkolaborasi dengan Altha School, sekolah online interaktif setara konvensional, bagi anak-anak berjenjang pendidikan PAUD hingga sekolah dasar (SD). Dengan mengusung metode blended learning dan mengedepankan konsep live teaching yang interaktif, adaptif, dan menyenangkan, diharapkan para siswa bisa menggali minat dan potensi mereka secara maksimal.
“Pada usia dini, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan membutuhkan pola belajar dengan contoh konkret. Pada tahap ini pula, rasa percaya diri anak perlu mulai dibangun dengan memberikan rasa aman dan menyenangkan saat belajar,” ujar Kepala Sekolah Altha School Devi S. Gunawan dalam keterangan resminya, Senin (20/9).
Devi mengungkapkan Altha School hadir sebagai sekolah online setara konvensional yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan dan menggugah growth mindset dalam diri anak sejak usia dini.
Sekolah ini hadir untuk menjawab keterbatasan kemampuan sekolah konvensional dalam membina siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, kondisi tersebut membuat para orang tua merasa khawatir dengan proses tumbuh kembang anak, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Altha School dapat menjadi sekolah utama atau pendamping, di mana materi yang diberikan setara dengan sekolah nasional dan memiliki jadwal waktu yang fleksibel,” katanya.
Untuk menghadirkan proses belajar online yang optimal, Altha School berkolaborasi dengan Ruangguru dalam menggunakan platform teknologi yang mumpuni agar siswa dapat mengakses modul pembelajaran aktivitas mandiri melalui Learning Management System (LMS) ruangkelas, baik di dalam aplikasi maupun browser.
Head of Corporate Communication Ruangguru Anggini Setiawan mengatakan akses ruangkelas sebagai sistem kelola belajar utama di Altha School, akan mempermudah guru dalam mengatur kegiatan belajar mengajar secara online, sehingga siswa dapat mengikuti rencana belajar yang sudah ditentukan dengan baik, untuk tetap belajar secara efektif.
“Fitur-fitur yang disediakan sudah dirancang sesuai dengan konteks kebutuhan para guru dan murid, sehingga harapannya bisa jauh lebih mudah untuk digunakan,” ujarnya.
Selain itu, Anggini juga mengatakan bahwa pihaknya juga memprioritaskan beberapa aspek seperti kesiapan guru, kurikulum pendidikan, metode pembelajaran live teaching interaktif, dan aktivitas mandiri yang terpersonalisasi.
“Siswa juga dapat menikmati berbagai fasilitas seperti kelas tambahan, pendidikan karakter, modul, home-based project, learning kit, serta kelas tutoring,” imbuhnya.
“Pada usia dini, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan membutuhkan pola belajar dengan contoh konkret. Pada tahap ini pula, rasa percaya diri anak perlu mulai dibangun dengan memberikan rasa aman dan menyenangkan saat belajar,” ujar Kepala Sekolah Altha School Devi S. Gunawan dalam keterangan resminya, Senin (20/9).
Devi mengungkapkan Altha School hadir sebagai sekolah online setara konvensional yang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar menyenangkan dan menggugah growth mindset dalam diri anak sejak usia dini.
Sekolah ini hadir untuk menjawab keterbatasan kemampuan sekolah konvensional dalam membina siswa selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, kondisi tersebut membuat para orang tua merasa khawatir dengan proses tumbuh kembang anak, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Altha School dapat menjadi sekolah utama atau pendamping, di mana materi yang diberikan setara dengan sekolah nasional dan memiliki jadwal waktu yang fleksibel,” katanya.
Cuplikan acara peluncuran virtual Altha School (Dok. Ruangguru)
Head of Corporate Communication Ruangguru Anggini Setiawan mengatakan akses ruangkelas sebagai sistem kelola belajar utama di Altha School, akan mempermudah guru dalam mengatur kegiatan belajar mengajar secara online, sehingga siswa dapat mengikuti rencana belajar yang sudah ditentukan dengan baik, untuk tetap belajar secara efektif.
“Fitur-fitur yang disediakan sudah dirancang sesuai dengan konteks kebutuhan para guru dan murid, sehingga harapannya bisa jauh lebih mudah untuk digunakan,” ujarnya.
Selain itu, Anggini juga mengatakan bahwa pihaknya juga memprioritaskan beberapa aspek seperti kesiapan guru, kurikulum pendidikan, metode pembelajaran live teaching interaktif, dan aktivitas mandiri yang terpersonalisasi.
“Siswa juga dapat menikmati berbagai fasilitas seperti kelas tambahan, pendidikan karakter, modul, home-based project, learning kit, serta kelas tutoring,” imbuhnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.