Bukan Cuma Robusta dan Arabika, Ini Jenis Kopi yang Ada di Dunia
16 September 2021 |
03:59 WIB
Selama ini mungkin Genhype hanya mengenal dua jenis kopi saja, yakni robusta dan arabika. Namun ternyata ada jenis kopi lainnya yang juga memiliki cita rasa dan kekhasan yang berbeda dibandingkan kopi lainnya. Penasaran? Yuk kenal lebih jauh berbagai jenis kopi!
1. Kopi Arabika
Kopi jenis ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700 hingga 1700 mdpl (meter di atas permukaan laut), memiliki variasi rasa yang lebih kompleks dan beragam. Kopi jenis ini juga memiliki aroma wangi yang mirip percampuran bunga dan buah. Rasanya sedikit asam dan manis, serta memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut. Teksturnya pun lebih halus dan lembut. Kopi jenis ini cocok dijadikan sebagai single origin.
2. Kopi Robusta
Berbeda dengan arabika, kopi robusta ini tumbuh pada dataran rendah 300 hingga 700 mdpl memiliki variasi rasa yang cenderung netral lebih seperti coklat. Tekstur dari kopi ini cenderung kasar dengan aroma yang manis serta tingkat kekentalan sedang hingga berat dengan cita rasa pahit dan kandungan kafein nyaris dua kali lipat dari kopi arabika. Kopi jenis ini cocok sebagai bahan dasar espresso atau blend (kopi racikan).
3. Kopi Liberika
Kopi yang sering disebut kopi nangka karena ukuran biji kopinya yang besar. Kopi jenis ini menyuguhkan sensasi rasa pahit dengan after taste rasa sayuran yang samar-samar. Menurut sejarahnya, kopi nangka masuk ke Indonesia pada abad ke-19 sebagai pengganti kopi arabika yang saat itu dilaporkan tercemar wabah penyakit.
4. Kopi ekselsa
Ini merupakan jenis kopi yang memiliki cita rasa cenderung asam dan mirip buah-buahan, tapi berat. Jika dicampur dengan jenis kopi lain, ekselsa akan membantu meningkatkan kedalaman dan kekuatan rasa. Dia memberikan sensasi akhir rasa yang lama terutama di bagian tengah dan belakang lidah. Kopi jenis ini paling mudah dibudidayakan karena cocok di semua ketinggian lahan.
5. Kopi Luwak
Kopi luwak berasal dari biji kopi arabika dan robusta yang dimakan oleh luwak. Biji kopi tersebut kemudian diproses dengan enzim yang ada di dalam perut luwak; biji dari buah kopi tersebut kemudian terbuang bersama kotoran. Hal yang membuat kopi luwak ini memiliki kualitas tinggi karena luwak hanya akan memakan biji kopi dengan kematangan tertinggi, dan dalam satu pohon kopi, hanya 1 hingga 2 butir yang dimakan.
Kopi luwak memiliki aroma dan rasa yang unik, pada umumnya kopi luwak memiliki rasa yang smooth full body. Level kekentalan kopi luwak umumnya seperti kalau meminum sirup, terasa nikmat di mulut maupun tenggorokan dengan tanpa bekas rasa yang tidak enak.
Editor: Avicenna
1. Kopi Arabika
Kopi jenis ini tumbuh pada daerah dengan ketinggian 700 hingga 1700 mdpl (meter di atas permukaan laut), memiliki variasi rasa yang lebih kompleks dan beragam. Kopi jenis ini juga memiliki aroma wangi yang mirip percampuran bunga dan buah. Rasanya sedikit asam dan manis, serta memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut. Teksturnya pun lebih halus dan lembut. Kopi jenis ini cocok dijadikan sebagai single origin.
2. Kopi Robusta
Berbeda dengan arabika, kopi robusta ini tumbuh pada dataran rendah 300 hingga 700 mdpl memiliki variasi rasa yang cenderung netral lebih seperti coklat. Tekstur dari kopi ini cenderung kasar dengan aroma yang manis serta tingkat kekentalan sedang hingga berat dengan cita rasa pahit dan kandungan kafein nyaris dua kali lipat dari kopi arabika. Kopi jenis ini cocok sebagai bahan dasar espresso atau blend (kopi racikan).
3. Kopi Liberika
Kopi yang sering disebut kopi nangka karena ukuran biji kopinya yang besar. Kopi jenis ini menyuguhkan sensasi rasa pahit dengan after taste rasa sayuran yang samar-samar. Menurut sejarahnya, kopi nangka masuk ke Indonesia pada abad ke-19 sebagai pengganti kopi arabika yang saat itu dilaporkan tercemar wabah penyakit.
4. Kopi ekselsa
Ini merupakan jenis kopi yang memiliki cita rasa cenderung asam dan mirip buah-buahan, tapi berat. Jika dicampur dengan jenis kopi lain, ekselsa akan membantu meningkatkan kedalaman dan kekuatan rasa. Dia memberikan sensasi akhir rasa yang lama terutama di bagian tengah dan belakang lidah. Kopi jenis ini paling mudah dibudidayakan karena cocok di semua ketinggian lahan.
5. Kopi Luwak
Kopi luwak berasal dari biji kopi arabika dan robusta yang dimakan oleh luwak. Biji kopi tersebut kemudian diproses dengan enzim yang ada di dalam perut luwak; biji dari buah kopi tersebut kemudian terbuang bersama kotoran. Hal yang membuat kopi luwak ini memiliki kualitas tinggi karena luwak hanya akan memakan biji kopi dengan kematangan tertinggi, dan dalam satu pohon kopi, hanya 1 hingga 2 butir yang dimakan.
Kopi luwak memiliki aroma dan rasa yang unik, pada umumnya kopi luwak memiliki rasa yang smooth full body. Level kekentalan kopi luwak umumnya seperti kalau meminum sirup, terasa nikmat di mulut maupun tenggorokan dengan tanpa bekas rasa yang tidak enak.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.