Gunung Prau (Sumber gambar: Unsplash/ Andri Hermawan)

6 Gunung Terbaik untuk Pendaki Pemula di Indonesia, Trek Ringan dan Pemandangan Indah

06 July 2025   |   19:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap hobi pendakian gunung terus meningkat. Media sosial yang dipenuhi foto-foto menawan dari puncak gunung turut mendorong tren ini. Namun, bagi pemula ada baiknya untuk tidak langsung melakukan pendakian ke gunung-gunung yang ekstrem.

Tidak semua jalur pendakian cocok untuk pendaki dengan stamina terbatas atau tanpa pengalaman teknikal. Gunung yang ideal untuk pemula sebaiknya memiliki trek yang relatif ringan, waktu tempuh singkat, serta tidak memerlukan peralatan khusus. 

Yang tak kalah penting, tetap menyuguhkan pemandangan indah agar pengalaman pertama mendaki terasa menyenangkan dan berkesan. Beruntung, Indonesia memiliki banyak gunung ramah pendaki yang bisa dijajal bahkan oleh mereka yang baru pertama kali mencoba naik gunung.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Alam & Pegunungan di Brasil

Dari sabana luas, kawah aktif, hingga panorama sunrise yang menghipnotis, semuanya bisa dinikmati tanpa harus menginap berhari-hari atau membawa peralatan rumit. Berikut adalah 7 rekomendasi gunung yang cocok untuk pendakian pemula:
 


1. Gunung Prau – Dieng, Jawa Tengah


Terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, Gunung Prau berada di perbatasan beberapa kabupaten seperti Wonosobo, Kendal, dan Batang. Dengan ketinggian sekitar 2.565 mdpl, gunung ini menawarkan trek pendakian yang relatif landai dengan waktu tempuh 2–4 jam dari basecamp. 

Ada beberapa pilihan jalur yang bisa dipilih, dari  Patakbanteng, Dieng (Dwarawati), Kalilembu, dan masih ada beberapa lainnya. Namun, jalur Patakbanteng selalu jadi yang paling ramai. Trek pendakian gunung ini umumnya cenderung terbuka dengan pemandangan perbukitan dan padang rumput.

Prau dikenal sebagai spot sunrise terbaik di Jawa, bahkan kerap dijuluki "negeri di atas awan". Di puncaknya, pendaki akan disuguhi panorama deretan gunung megah seperti Sindoro, Sumbing, Merbabu, hingga Merapi. Di bagian puncaknya, juga terdapat Bukit Teletubbies yang luas dan hamparan bunga daisy liar yang makin menambah pesona gunung ini.
 


2. Gunung Papandayan – Garut, Jawa Barat


Gunung Papandayan yang berada di Garut ini memiliki ketinggian sekitar 2.665 mdpl. Jalur pendakiannya dimulai dari kawasan wisata Taman Wisata Alam Papandayan yang sudah tertata baik dan bisa diakses kendaraan hingga pos awal. Trek menuju kawasan camp seperti Pondok Saladah cukup bersahabat, yakni lebih menyerupai jalan setapak datar dengan beberapa tanjakan ringan.

Papandayan menawarkan lanskap unik dengan kawah aktif, hutan mati yang ikonik, dan padang Edelweis luas. Pemandangan kawah berasap dan aroma belerang akan menemani langkah awal para pendaki.

Lantaran jalurnya bisa dicapai dalam waktu 4–5 jam saja dengan medan yang tidak terlalu ekstrem, Papandayan sangat cocok untuk pendaki pemula maupun keluarga yang ingin mencoba naik gunung tanpa harus repot dengan logistik berat.
 


3. Gunung Andong – Magelang, Jawa Tengah


Gunung Andong yang menjulang setinggi 1.726 mdpl ini berada di Kabupaten Magelang. Dengan waktu tempuh pendakian sekitar 1,5 hingga 3 jam saja dari basecamp seperti Sawit atau Pendem, trek Andong cukup bersahabat. Jalurnya umumnya berupa tanjakan tanah dan akar pohon, tetapi tidak terlalu panjang dan terjal.

Meskipun tidak terlalu tinggi, Gunung Andong menyajikan keindahan luar biasa dengan pemandangan 360 derajat ke arah Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, dan Sumbing. Puncaknya yang sempit tapi terbuka memungkinkan pendaki menikmati sunrise dan sunset dalam suasana yang asyik.
 


4. Gunung Ijen – Banyuwangi/Bondowoso, Jawa Timur


Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini memiliki ketinggian 2.386 mdpl. Pendakian dimulai dari kawasan Paltuding dan memakan waktu sekitar 1,5–2 jam untuk mencapai puncak. Kemudian, jika ingin ke kawah, pendaki memerlukan waktu tambahan sekitar 30 menit lagi.

Jalur pendakian gunung ini umumnya berupa trek lebar dengan kemiringan sedang. sebagian besar adalah jalan tanah dan berbatu yang bisa dilalui perlahan. Daya tarik utama Ijen adalah fenomena api biru (blue fire) dan danau kawah berwarna toska yang jadi salah satu yang terbesar di dunia. 


5. Gunung Batur – Bali


Gunung Batur berada di kawasan Kintamani, Bali. Dengan ketinggian sekitar 1.717 mdpl, gunung ini memiliki durasi pendakian yang relatif singkat, yakni 1,5 jam hingga 3 jam saja. Oleh karena itulah, biasanya pendakian dimulai dini hari, terutama bagi mereka yang tak ingin mendirikan tenda dan hanya mengejar sunrise.

Sebagian besar jalur berupa tanah yang cukup padat, tapi hati-hati bisa menjadi licin saat hujan. Terdapat beberapa tanjakan yang cukup curam, tetapi tidak terlalu panjang. Salah satu daya tarik utama dari gunung ini ialah pemandangan matahari terbitnya yang spektakuler.  Dari puncak, pendaki bisa melihat kaldera luas, Danau Batur, dan Gunung Agung yang megah.


6. Gunung Anak Dara – Sembalun, Lombok Timur


Gunung Anak Dara terletak di Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang memiliki ketinggian 1.923 mdpl umumnya bisa didaki dengan durasi sekitar 2-4 jam. Pendakian umumnya dimulai dari Sembalun Lawang, dengan trek yang didominasi padang savana dan tanjakan berundak. Namun, jalur relatif masih aman untuk pemula, terutama jika menggunakan trekking pole.

Di puncaknya, pendaki disuguhi panorama menakjubkan ke arah Gunung Rinjani, desa Sembalun, dan lautan awan yang menghampar saat pagi. Banyak yang menyebut Gunung Anak Dara sebagai “teaser” sebelum mendaki Rinjani karena jalurnya mirip, tetapi ini versi lebih ringan. Dengan pemandangan kelas atas dan trek singkat yang tidak menguras tenaga, gunung ini jadi pilihan tepat bagi pendaki pemula yang ingin mencicipi keindahan gunung-gunung Lombok.

Baca Juga: Mau Mendaki Gunung? Kenali Risiko & Cara Mencegahnya

SEBELUMNYA

Cerita Arsitek Jacob Gatot Sura Revitalisasi Gramedia Melawai Jadi Jalma

BERIKUTNYA

Hypereport: 5 Abad Jakarta Masih Berkutat dengan Polusi Udara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: