Tarian Tradisional Aceh Ratoh Jaroe Tampil di Instagram Resmi Apple
04 July 2025 |
14:15 WIB
Salah satu momen membanggakan untuk budaya Indonesia kembali jadi sorotan. Tarian tradisional asal Aceh, Ratoh Jaroe, sukses menarik perhatian dunia setelah muncul di akun Instagram resmi Apple. Ditampilkan dalam balutan visual sinematik yang artistik, video ini menonjolkan kekuatan budaya lokal dengan cara yang segar dan penuh daya tarik.
Ratoh Jaroe bukan sekadar tarian daerah. Tarian ini merupakan ekspresi budaya Aceh yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial. Dalam unggahan Apple, puluhan penari tampil duduk sejajar dalam formasi simetris, dengan gerakan tangan yang cepat, kompak, dan ritmis. Latar air terjun, pencahayaan dramatis, serta busana hitam-emas memberikan kesan agung dan elegan yang langsung mencuri perhatian.
Baca juga: Jarum dalam Jerami, Refleksi Pasca-Reformasi Lewat Panggung Tari
Video ini merupakan hasil kolaborasi Apple dengan kreator visual Indonesia, Agung Pambudi. Pendekatannya sinematik, tanpa menghilangkan identitas budaya. Lewat narasi visual yang terstruktur, keindahan gerakan Ratoh Jaroe berhasil tersampaikan secara emosional. Ini bukan sekadar promosi, tapi juga bentuk pengakuan global terhadap karya budaya tradisional Indonesia.
Tarian Ratoh Jaroe sendiri berasal dari kata "ratoh" yang berarti irama dan "jaroe" yang berarti jari. Tarian ini ditarikan secara berkelompok oleh perempuan, menonjolkan gerakan tangan dan badan yang dilakukan secara serempak. Filosofi di baliknya menggambarkan semangat kebersamaan, kedisiplinan, serta nilai-nilai religius yang kuat dalam masyarakat Aceh.
Munculnya Ratoh Jaroe di akun Apple langsung membangkitkan kembali memori publik Indonesia terhadap pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, sebanyak 1.600 penari tampil membawakan tarian ini dalam upacara pembukaan yang megah dan tak terlupakan. Kini, memori tersebut kembali mencuat, membawa rasa bangga baru bagi banyak orang.
Momen ini juga jadi pengingat bahwa budaya tradisional Indonesia memiliki tempat di panggung global. Di tengah arus digital dan budaya pop yang cepat berubah, keberhasilan ini menunjukkan bahwa warisan lokal tetap bisa relevan dan mendunia. Apalagi jika didukung oleh generasi muda yang aktif mempromosikan dan melestarikannya.
Banyak netizen menyebut tampilnya tarian ini di akun Apple sebagai bentuk pengakuan global atas kekayaan budaya Indonesia, sekaligus menjadi pengingat bahwa tradisi lokal bisa tampil megah dan menginspirasi jika dikemas dengan narasi yang tepat.
Kalau belum sempat menonton videonya, langsung saja cek akun Instagram @apple. Visualnya dibuat dengan cermat dan apik, cukup untuk bikin siapa pun merinding. Tarian tradisional seperti Ratoh Jaroe kini bukan hanya kebanggaan lokal, tapi juga jendela budaya Indonesia untuk dikenal lebih luas.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Ratoh Jaroe bukan sekadar tarian daerah. Tarian ini merupakan ekspresi budaya Aceh yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial. Dalam unggahan Apple, puluhan penari tampil duduk sejajar dalam formasi simetris, dengan gerakan tangan yang cepat, kompak, dan ritmis. Latar air terjun, pencahayaan dramatis, serta busana hitam-emas memberikan kesan agung dan elegan yang langsung mencuri perhatian.
Baca juga: Jarum dalam Jerami, Refleksi Pasca-Reformasi Lewat Panggung Tari
Video ini merupakan hasil kolaborasi Apple dengan kreator visual Indonesia, Agung Pambudi. Pendekatannya sinematik, tanpa menghilangkan identitas budaya. Lewat narasi visual yang terstruktur, keindahan gerakan Ratoh Jaroe berhasil tersampaikan secara emosional. Ini bukan sekadar promosi, tapi juga bentuk pengakuan global terhadap karya budaya tradisional Indonesia.
Tarian Ratoh Jaroe sendiri berasal dari kata "ratoh" yang berarti irama dan "jaroe" yang berarti jari. Tarian ini ditarikan secara berkelompok oleh perempuan, menonjolkan gerakan tangan dan badan yang dilakukan secara serempak. Filosofi di baliknya menggambarkan semangat kebersamaan, kedisiplinan, serta nilai-nilai religius yang kuat dalam masyarakat Aceh.
Munculnya Ratoh Jaroe di akun Apple langsung membangkitkan kembali memori publik Indonesia terhadap pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, sebanyak 1.600 penari tampil membawakan tarian ini dalam upacara pembukaan yang megah dan tak terlupakan. Kini, memori tersebut kembali mencuat, membawa rasa bangga baru bagi banyak orang.
Momen ini juga jadi pengingat bahwa budaya tradisional Indonesia memiliki tempat di panggung global. Di tengah arus digital dan budaya pop yang cepat berubah, keberhasilan ini menunjukkan bahwa warisan lokal tetap bisa relevan dan mendunia. Apalagi jika didukung oleh generasi muda yang aktif mempromosikan dan melestarikannya.
Banyak netizen menyebut tampilnya tarian ini di akun Apple sebagai bentuk pengakuan global atas kekayaan budaya Indonesia, sekaligus menjadi pengingat bahwa tradisi lokal bisa tampil megah dan menginspirasi jika dikemas dengan narasi yang tepat.
Kalau belum sempat menonton videonya, langsung saja cek akun Instagram @apple. Visualnya dibuat dengan cermat dan apik, cukup untuk bikin siapa pun merinding. Tarian tradisional seperti Ratoh Jaroe kini bukan hanya kebanggaan lokal, tapi juga jendela budaya Indonesia untuk dikenal lebih luas.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.