Menjelajah Air Terjun Banyumala, Permata Alam di Utara Bali
23 June 2025 |
21:08 WIB
Jika Bali biasanya identik dengan pantai berpasir putih dan keramaian wisatawan di daerah selatan, maka Buleleng di Bali Utara menawarkan sesuatu yang berbeda. Di sana terasa lebih tenang, lebih hijau, dan lebih dekat dengan alam yang belum banyak terjamah wisatawan massal.
Salah satu surga tersembunyi yang layak untuk dijelajahi adalah Air Terjun Banyumala, sebuah keajaiban alam yang terletak di lereng utara Danau Buyan, Desa Wanagiri. Tidak seperti Tegenungan atau Gitgit yang sudah populer dan ramai, Banyumala masih mempertahankan kealamiannya.
Baca juga: Kawasan Pasar Baru Dihidupkan Kembali Jadi Destinasi Wisata Urban
Perjalanan menuju Air Terjun Banyumala sendiri saja sudah begitu memikat. Dari pusat kota Denpasar, dibutuhkan sekitar 2,5 jam perjalanan darat menuju Buleleng. Begitu memasuki kawasan pegunungan Bedugul, suasana pun berubah.
Di sana, udara menjadi lebih sejuk, pepohonan semakin rapat, dan pemandangan danau yang tenang tampak di antara celah-celah kabut tipis. Dari jalan utama Wanagiri, pengunjung akan mengikuti jalan kecil yang cukup curam hingga mencapai area parkir.
Dari sana, trekking sejauh kurang lebih 500 meter harus dilakukan melalui jalur tanah yang cukup licin dan berbatu. Meski menantang, setiap langkah menuju air terjun boleh terbilang terbayar lunas dengan pemandangan hijau yang masih alami dan suara alam yang menenangkan.
Air Terjun Banyumala bak lukisan alam. Ada dua aliran air terjun yang mengalir berdampingan dari tebing setinggi sekitar 35 meter, menjadikannya juga sering dijuluki twin waterfall oleh wisatawan mancanegara. Yang membuatnya unik, air terjun ini meluncur di antara rimbunnya tanaman hijau menjuntai.
Airnya begitu jernih hingga dasar kolam pun terlihat jelas dari permukaan. Suasana di sekitar air terjun terasa damai dan jauh dari . hiruk-pikuk kota. Hanya suara gemericik air, desiran angin, dan kicauan burung hutan. Tak heran jika banyak pengunjung yang datang ke sini bukan hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk bermeditasi hingga mencari ketenangan.
Bagi mereka yang suka petualangan dan fotografi alam, Banyumala adalah surga tersembunyi yang wajib diabadikan. Di pagi hari, biasanya sinar matahari menembus rimbunnya pepohonan yang sering kali menciptakan efek cahaya alami berkesan magis.
Dengan latar belakang air terjun kembar dan hijaunya alam, setiap sudut di sini juga sering dijadikan spot foto yang memukau. Bahkan jika beruntung, setelah hujan, pelangi kecil sering muncul di antara air terjun yang jatuh.
Di Banyumala, berenang dan berendam di kolam air terjun jadi salah satu aktivitas utama. Tidak sedikit juga yang datang hanya untuk duduk di bebatuan untuk merendam kaki atau sekadar bersantai.
Baca juga: Mendorong Candi Jadi Simbol Budaya, Bukan Sekadar Objek Wisata
Meski ramai oleh para solo traveler, banyak pasangan muda yang bepergian ke lokasi ini. Bahkan karena nuansa alami dan romantisnya, air terjun ini juga sering dijadikan sebagai lokasi foto pre-wedding. Banyak pula keluarga yang terlihat melakukan piknik di sekitar area air terjun.
Karena aksesnya cukup menantang, pengunjung disarankan datang pada musim kemarau agar jalan tidak terlalu licin. Jangan khawatir, fasilitas seperti toilet dan tempat ganti sudah tersedia di lokasi ini.
Salah satu surga tersembunyi yang layak untuk dijelajahi adalah Air Terjun Banyumala, sebuah keajaiban alam yang terletak di lereng utara Danau Buyan, Desa Wanagiri. Tidak seperti Tegenungan atau Gitgit yang sudah populer dan ramai, Banyumala masih mempertahankan kealamiannya.
Baca juga: Kawasan Pasar Baru Dihidupkan Kembali Jadi Destinasi Wisata Urban
Perjalanan menuju Air Terjun Banyumala sendiri saja sudah begitu memikat. Dari pusat kota Denpasar, dibutuhkan sekitar 2,5 jam perjalanan darat menuju Buleleng. Begitu memasuki kawasan pegunungan Bedugul, suasana pun berubah.
Di sana, udara menjadi lebih sejuk, pepohonan semakin rapat, dan pemandangan danau yang tenang tampak di antara celah-celah kabut tipis. Dari jalan utama Wanagiri, pengunjung akan mengikuti jalan kecil yang cukup curam hingga mencapai area parkir.
Dari sana, trekking sejauh kurang lebih 500 meter harus dilakukan melalui jalur tanah yang cukup licin dan berbatu. Meski menantang, setiap langkah menuju air terjun boleh terbilang terbayar lunas dengan pemandangan hijau yang masih alami dan suara alam yang menenangkan.
Air Terjun Banyumala (Sumber gambar: Wonderful Kemenparekraf RI)
Airnya begitu jernih hingga dasar kolam pun terlihat jelas dari permukaan. Suasana di sekitar air terjun terasa damai dan jauh dari . hiruk-pikuk kota. Hanya suara gemericik air, desiran angin, dan kicauan burung hutan. Tak heran jika banyak pengunjung yang datang ke sini bukan hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk bermeditasi hingga mencari ketenangan.
Bagi mereka yang suka petualangan dan fotografi alam, Banyumala adalah surga tersembunyi yang wajib diabadikan. Di pagi hari, biasanya sinar matahari menembus rimbunnya pepohonan yang sering kali menciptakan efek cahaya alami berkesan magis.
Dengan latar belakang air terjun kembar dan hijaunya alam, setiap sudut di sini juga sering dijadikan spot foto yang memukau. Bahkan jika beruntung, setelah hujan, pelangi kecil sering muncul di antara air terjun yang jatuh.
Di Banyumala, berenang dan berendam di kolam air terjun jadi salah satu aktivitas utama. Tidak sedikit juga yang datang hanya untuk duduk di bebatuan untuk merendam kaki atau sekadar bersantai.
Baca juga: Mendorong Candi Jadi Simbol Budaya, Bukan Sekadar Objek Wisata
Meski ramai oleh para solo traveler, banyak pasangan muda yang bepergian ke lokasi ini. Bahkan karena nuansa alami dan romantisnya, air terjun ini juga sering dijadikan sebagai lokasi foto pre-wedding. Banyak pula keluarga yang terlihat melakukan piknik di sekitar area air terjun.
Karena aksesnya cukup menantang, pengunjung disarankan datang pada musim kemarau agar jalan tidak terlalu licin. Jangan khawatir, fasilitas seperti toilet dan tempat ganti sudah tersedia di lokasi ini.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.