5 Temuan Program PKG: Obesitas Sentral hingga Penyakit Gula Membayangi Masyarakat
14 June 2025 |
11:17 WIB
Program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang digagas Kementerian Kesehatan mencatat capaian menarik sejak diluncurkan. Lebih dari 8,2 juta warga dari seluruh penjuru negeri telah mengikuti pemeriksaan kesehatan dasar secara gratis yang ditujukan sebagai salah satu langkah preventif dalam dunia kesehatan.
Dengan dukungan lebih dari 9.500 puskesmas yang tersebar di 38 provinsi, Kemenkes RI melaporkan bahwa PKG berhasil menjangkau sekitar 93 persen fasilitas kesehatan tingkat pertama di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kemenkes RI menemukan beberapa temuan menarik terkait PKG ini.
Baca juga: Serba-serbi Cek Kesehatan Gratis yang Mulai Dilakukan 10 Februari 2025
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat. Akan tetapi, terdapat ketimpangan signifikan dalam partisipasi berdasarkan gender. Sekitar dua pertiga peserta atau 62,24 persen adalah perempuan, yang menunjukkan kesadaran preventif yang lebih tinggi di kalangan wanita. Sebaliknya, partisipasi laki-laki masih rendah, dengan 3,2 juta atau 37,76 persen dari keseluruhan peserta.
Sementara wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan provinsi sekitarnya masih menghadapi partisipasi rendah. Penyebab utamanya antara lain keterbatasan infrastruktur, hambatan geografis dan logistik serta masih kurangnya informasi.
Pada perempuan, angka terbanyak obesitas sentral terjadi pada usia 40-59 tahun dengan proporsi 55,4 persen. Sementara bagi laki-laki juga terjadi pada usia yang sama dengan proporsi 27,1 persen.
Sekitar 1 dari 10 orang berada dalam kondisi prehipertensi dan prediabetes menandakan sudah ada gangguan metabolik awal. Kondisi ini menjadi alarm dini untuk intervensi sebelum berkembang menjadi penyakit kronis.
Kementerian Kesehatan mencatat proporsinya juga makin tinggi sejalan dengan usia. Selain menjaga kesehatan gigi, masyarakat juga disarankan memeriksakan gigi ke fasilitas kesehatan setiap 6 bulan sekali.
Baca juga: Perkuat Upaya Preventif, Deteksi Dini Kanker Masuk Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Dengan dukungan lebih dari 9.500 puskesmas yang tersebar di 38 provinsi, Kemenkes RI melaporkan bahwa PKG berhasil menjangkau sekitar 93 persen fasilitas kesehatan tingkat pertama di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kemenkes RI menemukan beberapa temuan menarik terkait PKG ini.
Baca juga: Serba-serbi Cek Kesehatan Gratis yang Mulai Dilakukan 10 Februari 2025
1. Partisipasi perempuan lebih tinggi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat. Akan tetapi, terdapat ketimpangan signifikan dalam partisipasi berdasarkan gender. Sekitar dua pertiga peserta atau 62,24 persen adalah perempuan, yang menunjukkan kesadaran preventif yang lebih tinggi di kalangan wanita. Sebaliknya, partisipasi laki-laki masih rendah, dengan 3,2 juta atau 37,76 persen dari keseluruhan peserta. 2. 3 provinsi di Jawa catat capaian tertinggi
Sebanyak tiga provinsi di Jawa mencatat capaian peserta tertinggi dalam PKG. Ketiganya adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan angka sebesar 60 persen. Ketiga provinsi itu menunjukkan keberhasilan dalam menjangkau masyarakat secara masif dan bisa menjadi model bagi provinsi lain.Sementara wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan provinsi sekitarnya masih menghadapi partisipasi rendah. Penyebab utamanya antara lain keterbatasan infrastruktur, hambatan geografis dan logistik serta masih kurangnya informasi.
3. Obesitas sentral jadi temuan utama
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan memaparkan bahwa obesitas sentral menjadi salah satu temuan utama dalam program pemeriksaan kesehatan gratis, dengan 1 dari 2 perempuan mengalami hal ini. Sementara 1 dari 4 laki-laki juga mengalami obesitas sentral.Pada perempuan, angka terbanyak obesitas sentral terjadi pada usia 40-59 tahun dengan proporsi 55,4 persen. Sementara bagi laki-laki juga terjadi pada usia yang sama dengan proporsi 27,1 persen.
4. Hipertensi & penyakit gula masih jadi masalah besar
Hipertensi ditemukan pada 20,9 persen peserta, sementara penyakit gula terjadi pada 5,9 persen peserta. Kedua penyakit ini juga sudah mulai terdeteksi pada usia muda antara 18-29 tahun.Sekitar 1 dari 10 orang berada dalam kondisi prehipertensi dan prediabetes menandakan sudah ada gangguan metabolik awal. Kondisi ini menjadi alarm dini untuk intervensi sebelum berkembang menjadi penyakit kronis.
5. Masalah gigi & mulut jadi sorotan
Masalah gigi dan mulut ditemukan pada lebih dari 50 persen peserta. Beberapa masalah yang ditemui antara lain gigi berlubang, goyang, tanggal, dan gusi turun. Ini menunjukkan rendahnya perhatian terhadap kesehatan gigi sebagai bagian dari layanan primer.Kementerian Kesehatan mencatat proporsinya juga makin tinggi sejalan dengan usia. Selain menjaga kesehatan gigi, masyarakat juga disarankan memeriksakan gigi ke fasilitas kesehatan setiap 6 bulan sekali.
Baca juga: Perkuat Upaya Preventif, Deteksi Dini Kanker Masuk Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.