Rose Mystica Ajak Peduli Kesehatan Mental lewat Lagu Loved
14 September 2021 |
15:47 WIB
Penyanyi sekaligus pemain harpa Rose Mystica merilis single debutnya yang berjudul Loved. Dengan mengusung genre kontemporer, lagu itu merupakan curahan hati Rose yang terinspirasi dari pengalamannya kehilangan seorang teman dekat karena mengalami depresi dan tidak tertangani dengan baik.
“Saya merasa kehilangan teman dan saya yang seharusnya bisa membantu lebih banyak. Kondisi ini membuat saya sadar bahwa ternyata di saat dia berjuang itu, dia tidak banyak mendapat support,” katanya dalam rilis resmi yang diterima Hypeabis.id, Selasa (14/9).
Berangkat dari pengalaman tersebut, dia akhirnya mulai merangkai lagu Loved dalam bahasa Inggris, untuk menyampaikan sebuah pesan penting kepada banyak orang yang sedang berjuang melawan depresi secara lebih luas.
“Dari sini saya jadi sadar, bahwa orang lain yang berjuang melawan depresi sangat membutuhkan support orang terdekat. Support itu sangat penting perannya dalam membuat keadaan seseorang yang depresi menjadi lebih baik. Saya merasa punya PR untuk membantu menghapus stigma itu,” tambahnya.
Dalam proses pembuatan aransemen, Rose memulainya dengan kunci minor dan secara bertahap bergerak ke arah mayor pada bagian chorus. Bukan tanpa alasan, menurutnya, perubahan tangga nada itu memiliki filosofis yaitu menunjukkan cahaya di ujung jalan, sebuah kelegaan yang dicari dan dinantikan para penderita masalah psikologis.
“Loved diakhiri dengan kalimat you are loved, atau kamu dicintai, berulang-ulang di bawah kunci mayor. Saya berharap para pendengar lagu ini terinspirasi dan terus ingat bahwa mereka berharga,” ujar musisi yang juga pendiri Ensiklomusika Music School itu.
Selain itu, Rose juga menonjolkan pentingnya pesan-pesan yang tersirat dari variasi warna suara dalam lagu ini melalui sentuhan alat musik yang berbeda. Dia menambahkan timbre yang kaya melalui orkestra, perkusi, dan synthesizer untuk menekankan emosi di lagu ini.
Melalui lagu Loved, dia ingin karya ini menjadi salah satu cara dalam upaya menghapus stigma mengenai mental illness serta meningkatkan awareness tentang pentingnya kesehatan mental, self-love, dan support system. Dia juga ingin para pendengarnya untuk membuka hati terhadap sesamanya yang mengalami tantangan mental dan mendukung mereka untuk mencari bantuan saat membutuhkan.
“Saya menggunakan musik untuk membantu menghadapi luka kehilangan yang saya alami, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Saya percaya lagu ini bisa berbicara langsung dengan mereka yang membutuhkan dan dapat mendorong mereka tetap berjuang untuk kesehatan mental mereka,” ucapnya.
Editor: Avicenna
“Saya merasa kehilangan teman dan saya yang seharusnya bisa membantu lebih banyak. Kondisi ini membuat saya sadar bahwa ternyata di saat dia berjuang itu, dia tidak banyak mendapat support,” katanya dalam rilis resmi yang diterima Hypeabis.id, Selasa (14/9).
Berangkat dari pengalaman tersebut, dia akhirnya mulai merangkai lagu Loved dalam bahasa Inggris, untuk menyampaikan sebuah pesan penting kepada banyak orang yang sedang berjuang melawan depresi secara lebih luas.
“Dari sini saya jadi sadar, bahwa orang lain yang berjuang melawan depresi sangat membutuhkan support orang terdekat. Support itu sangat penting perannya dalam membuat keadaan seseorang yang depresi menjadi lebih baik. Saya merasa punya PR untuk membantu menghapus stigma itu,” tambahnya.
Rose Mystica (Dok. Rose Mystica/Instagram)
“Loved diakhiri dengan kalimat you are loved, atau kamu dicintai, berulang-ulang di bawah kunci mayor. Saya berharap para pendengar lagu ini terinspirasi dan terus ingat bahwa mereka berharga,” ujar musisi yang juga pendiri Ensiklomusika Music School itu.
Selain itu, Rose juga menonjolkan pentingnya pesan-pesan yang tersirat dari variasi warna suara dalam lagu ini melalui sentuhan alat musik yang berbeda. Dia menambahkan timbre yang kaya melalui orkestra, perkusi, dan synthesizer untuk menekankan emosi di lagu ini.
Melalui lagu Loved, dia ingin karya ini menjadi salah satu cara dalam upaya menghapus stigma mengenai mental illness serta meningkatkan awareness tentang pentingnya kesehatan mental, self-love, dan support system. Dia juga ingin para pendengarnya untuk membuka hati terhadap sesamanya yang mengalami tantangan mental dan mendukung mereka untuk mencari bantuan saat membutuhkan.
“Saya menggunakan musik untuk membantu menghadapi luka kehilangan yang saya alami, dan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif. Saya percaya lagu ini bisa berbicara langsung dengan mereka yang membutuhkan dan dapat mendorong mereka tetap berjuang untuk kesehatan mental mereka,” ucapnya.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.