Simak Penjelasan Kenapa Vaksin Johnson&Johnson hanya Satu Dosis
14 September 2021 |
09:00 WIB
Genhype tahu enggak kalau vaksin yang digunakan di Indonesia ada 9 jenis? Salah satunya yaitu vaksin Johnson & Johnson (Janssen) yang dikirimkan oleh pemerintah Belanda beberapa hari lalu. Nah ada yang unik nih dari vaksin ini. Berbeda dari yang lainnya, vaksin Janssen hanya diberikan dalam dosis tunggal alias satu kali suntik. Adapun satu dosis vaksin yang diberikan sebanyak 0,5 ml.
Platform vaksin ini menggunakan vektor adenovirus. Kandidat PhD di bidang kedokteran Kobe University dr. Adam Prabata dalam laman Instagramnya menjelaskan adenovirus adalah virus yang menyebabkan batuk pilek atau gejala seperti flu.
Nah pada vaksin Janssen, DNA SARS-CoV-2 yang menjadi target vaksin diintegrasikan ke vektor adenovirus. DNA yang digunakan berasal dari RNA spike protein. Kemudian adenovirus yang telah dimodifikasi DNA tersebut yang disuntikkan sebagai vaksin.
Lantas bagaimana efikasi vaksin Janssen ini? Dikatakan para ahli bahwa vaksin ini mampu 66,5 persen mampu mencegah Covid-19 yang bergejala dan 85,4 persen mencegah Covid-19 berat dan kritis.
Sementara dalam menghadapi varian Delta, vaksin Janssen 71 persen bisa mencegah rawat inap dan 95 persen mencegah kematian akibat varian ini.
Dari segi keamanan, efek samping dari vaksin ini menimbulkan reaksi lokal berupa nyeri, bengkak, dan kemerahan. Juga reaksi sistemik seperti nyeri otot, lelah, dan nyeri kepala.
Pada uji klinis pun tidak ditemukan orang yang meninggal dunia pasca disuntikkan vaksin Janssen. "Vaksin Janssen sudah terbukti aman," tegas Adam.
Editor: Fajar Sidik
Platform vaksin ini menggunakan vektor adenovirus. Kandidat PhD di bidang kedokteran Kobe University dr. Adam Prabata dalam laman Instagramnya menjelaskan adenovirus adalah virus yang menyebabkan batuk pilek atau gejala seperti flu.
Nah pada vaksin Janssen, DNA SARS-CoV-2 yang menjadi target vaksin diintegrasikan ke vektor adenovirus. DNA yang digunakan berasal dari RNA spike protein. Kemudian adenovirus yang telah dimodifikasi DNA tersebut yang disuntikkan sebagai vaksin.
Lantas bagaimana efikasi vaksin Janssen ini? Dikatakan para ahli bahwa vaksin ini mampu 66,5 persen mampu mencegah Covid-19 yang bergejala dan 85,4 persen mencegah Covid-19 berat dan kritis.
Sementara dalam menghadapi varian Delta, vaksin Janssen 71 persen bisa mencegah rawat inap dan 95 persen mencegah kematian akibat varian ini.
Dari segi keamanan, efek samping dari vaksin ini menimbulkan reaksi lokal berupa nyeri, bengkak, dan kemerahan. Juga reaksi sistemik seperti nyeri otot, lelah, dan nyeri kepala.
Pada uji klinis pun tidak ditemukan orang yang meninggal dunia pasca disuntikkan vaksin Janssen. "Vaksin Janssen sudah terbukti aman," tegas Adam.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.