Indonesia–Prancis Kukuhkan Kemitraan Budaya Strategis di Borobudur
30 May 2025 |
20:56 WIB
Kawasan Manohara Borobudur, Magelang, menjadi saksi penting sejarah diplomasi budaya Indonesia-Prancis. Sebab, di sana Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati, menandatangani kerangka kerja sama strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas budaya kedua negara pada Kamis, (29/5/25).
Penandatanganan ini merupakan bagian dari peluncuran resmi Strategic Cultural Partnership Indonesia–Prancis yang disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Macron dalam pertemuan bilateral sehari sebelumnya, di Istana Merdeka, Jakarta.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengatakan, inisiatif ini tidak hanya memperluas kerja sama antarlembaga, tetapi juga membangun jembatan kreatif antarpelaku budaya dari kedua negara yang sudah 75 tahun menjalani hubungan diplomatik, sekaligus langkah awal menuju perayaan satu abad kerja sama pada 2051.
“Ini adalah tonggak penting dalam diplomasi budaya kita. Melalui kerja sama ini, kita ingin membuka ruang kolaborasi yang setara, lintas generasi dan peradaban,” ujar Fadli dalam taklimat resmi pada awak media.
Baca juga: Dana Indonesiana 2025 Diluncurkan, Gelontorkan Dana Rp465 Miliar untuk Pegiat Budaya
Momentum ini berlanjut dengan kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Candi Borobudur dengan didampingi Presiden Prabowo dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di situs ini, mereka juga meluncurkan Kemitraan Strategis di bidang budaya antara Indonesia–Prancis.
Presiden Prabowo pun menyambut hangat kehadiran Presiden Macron dan menyampaikan bahwa kunjungan ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua bangsa, yakni penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, serta perdamaian.
“Saya percaya hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Prabowo.
Sementra itu, presiden Macron juga turut menyampaikan kekagumannya terhadap Borobudur sebagai lambang kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. Dia mengungkap, Borobudur bukan sekadar monumen, tetapi adikarya peradaban sekaligus simbol multikulturalisme dan toleransi.
"Saya sangat bangga karena di sinilah, dengan penuh rasa hormat, kami meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” paparnya.
Lebih lanjut, Fadli mengungkap Kemitraan budaya ini juga mencakup kerja sama jangka panjang di berbagai bidang, mulai dari permuseuman, film, pendidikan budaya, riset warisan, hingga penguatan industri kreatif seperti gim, mode, gastronomi, dan budaya digital.
Dalam sesi dialog bersama para pelaku budaya, Menteri Rachida Dati menyatakan kekagumannya terhadap keberagaman dan kemajuan sektor budaya Indonesia, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer. Dia menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra budaya paling menarik di kawasan Asia.
Tak sekadar seremoni, forum dialog budaya yang digelar di Borobudur turut menghadirkan nama-nama besar dan talenta muda dari ekosistem kreatif Indonesia. Mulai dari maestro tari Didik Nini Thowok, penyanyi internasional Anggun C. Sasmi, hingga sineas Wregas Bhanuteja dan chef selebritas Renatta Moeloek.
Fadli berharap, kerja sama ini juga mampu membuka jalan bagi pertukaran kreatif yang lebih luas, penciptaan karya bersama, serta mendukung peran talenta muda sebagai agen transformasi budaya. Lain dari itu, dia juga menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama antar negara.
“Kita ingin membangun kerja sama yang setara, saling belajar, dan saling menguatkan. Sehingga narasi budaya Indonesia bisa menjadi bagian penting dari lanskap kebudayaan global,” ujarnya.
Baca juga: Viral Chairlift di Candi Borobudur, Begini Aturan Penambahan Fasilitas di Situs Cagar Budaya
Penandatanganan ini merupakan bagian dari peluncuran resmi Strategic Cultural Partnership Indonesia–Prancis yang disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Macron dalam pertemuan bilateral sehari sebelumnya, di Istana Merdeka, Jakarta.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengatakan, inisiatif ini tidak hanya memperluas kerja sama antarlembaga, tetapi juga membangun jembatan kreatif antarpelaku budaya dari kedua negara yang sudah 75 tahun menjalani hubungan diplomatik, sekaligus langkah awal menuju perayaan satu abad kerja sama pada 2051.
“Ini adalah tonggak penting dalam diplomasi budaya kita. Melalui kerja sama ini, kita ingin membuka ruang kolaborasi yang setara, lintas generasi dan peradaban,” ujar Fadli dalam taklimat resmi pada awak media.
Baca juga: Dana Indonesiana 2025 Diluncurkan, Gelontorkan Dana Rp465 Miliar untuk Pegiat Budaya
Momentum ini berlanjut dengan kunjungan kenegaraan Presiden Macron ke Candi Borobudur dengan didampingi Presiden Prabowo dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Di situs ini, mereka juga meluncurkan Kemitraan Strategis di bidang budaya antara Indonesia–Prancis.
Presiden Prabowo pun menyambut hangat kehadiran Presiden Macron dan menyampaikan bahwa kunjungan ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua bangsa, yakni penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, serta perdamaian.
“Saya percaya hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Prabowo.
Sementra itu, presiden Macron juga turut menyampaikan kekagumannya terhadap Borobudur sebagai lambang kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. Dia mengungkap, Borobudur bukan sekadar monumen, tetapi adikarya peradaban sekaligus simbol multikulturalisme dan toleransi.
"Saya sangat bangga karena di sinilah, dengan penuh rasa hormat, kami meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” paparnya.
Lebih lanjut, Fadli mengungkap Kemitraan budaya ini juga mencakup kerja sama jangka panjang di berbagai bidang, mulai dari permuseuman, film, pendidikan budaya, riset warisan, hingga penguatan industri kreatif seperti gim, mode, gastronomi, dan budaya digital.
Dalam sesi dialog bersama para pelaku budaya, Menteri Rachida Dati menyatakan kekagumannya terhadap keberagaman dan kemajuan sektor budaya Indonesia, baik yang bersifat tradisional maupun kontemporer. Dia menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra budaya paling menarik di kawasan Asia.
Tak sekadar seremoni, forum dialog budaya yang digelar di Borobudur turut menghadirkan nama-nama besar dan talenta muda dari ekosistem kreatif Indonesia. Mulai dari maestro tari Didik Nini Thowok, penyanyi internasional Anggun C. Sasmi, hingga sineas Wregas Bhanuteja dan chef selebritas Renatta Moeloek.
Fadli berharap, kerja sama ini juga mampu membuka jalan bagi pertukaran kreatif yang lebih luas, penciptaan karya bersama, serta mendukung peran talenta muda sebagai agen transformasi budaya. Lain dari itu, dia juga menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama antar negara.
“Kita ingin membangun kerja sama yang setara, saling belajar, dan saling menguatkan. Sehingga narasi budaya Indonesia bisa menjadi bagian penting dari lanskap kebudayaan global,” ujarnya.
Baca juga: Viral Chairlift di Candi Borobudur, Begini Aturan Penambahan Fasilitas di Situs Cagar Budaya
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.