Pendopo Hadirkan Koleksi Langgam Urban di IFW 2025, Angkat Wastra Tenun Baduy
30 May 2025 |
06:30 WIB
Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, hari kedua menjadi panggung bagi Pendopo untuk menampilkan koleksi terbarunya yang bertajuk Langgam Urban Koleksi ini menegaskan komitmen mereka dalam mengembangkan produk lokal dan melestarikan budaya Indonesia melalui medium fesyen kontemporer.
Sebagai ekosistem yang mendorong pertumbuhan produk lokal dari fesyen, kriya, hingga home living, Pendopo mempresentasikan Langgam Urban sebagai signature collection yang mengeksplorasi kekayaan budaya Banten, khususnya melalui wastra khas Tenun Baduy, dalam balutan estetika urban yang dinamis.
Baca juga: Koleksi Desainer Armenia dan Malaysia di Indonesia Fashion Week 2025
Putu Laura, Head of Pendopo, mengungkapkan bahwa koleksi ini terinspirasi dari semangat Jakarta yang tak pernah tidur. Baginya, Jakarta menyimpan jutaan cerita dari mereka yang datang membawa adat, harapan, dan identitas.
"Langgam Urban adalah tentang cara baru memaknai tradisi di tengah dunia yang terus berubah. Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi tetap bisa hidup melalui medium yang paling dekat dengan keseharian, yakni lewat busana,” ujarnya, Kamis (29/5/2025) di IFW 2025 Jakarta Convention Center (JCC) Senayan,
Koleksi yang ditampilkan meliputi 14 busana wanita dan 4 busana pria dengan desain semi-formal, siluet dinamis, serta sentuhan asimetris. Material seperti linen, katun, dan lace digunakan untuk menciptakan tekstur yang kaya namun tetap nyaman. Detail seperti anyaman, aksen jahitan, serta teknik layering memperkuat karakter koleksi ini sehingga menghadirkan kesan edgy tanpa menghilangkan akar nilai lokal.
Tak hanya itu, Pendopo juga memperkenalkan aksesori etnik modern berupa bola rotan yang diolah menjadi kalung, anting, dan pin, dipadukan dengan manik-manik batu alam. Sentuhan ini memberikan nuansa artistik sekaligus mempertegas identitas lokal dalam tampilan yang modern.
Selaras dengan tema Ronakultura Jakarta yang diusung IFW tahun ini, koleksi Langgam Urban merefleksikan semangat serta keberagaman karakter masyarakat urban. Palet warna yang digunakan juga terkesan berani dan ekspresif yang mencerminkan semangat kota metropolitan.
“Melalui pendekatan ini, Langgam Urban turut mewarnai semangat IFW 2025 dalam merayakan warisan budaya sekaligus beradaptasi dengan dinamika gaya hidup urban yang terus berkembang,” tambah Putu.
Indonesia Fashion Week 2025 digelar pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 dan diikuti lebih dari 200 desainer dan merek fesyen ternama. Didukung oleh Asosiasi Perancang-Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), pemerintah daerah, dan komunitas kreatif, ajang ini menjadi ruang penting untuk menegaskan identitas budaya melalui industri mode.
Sebagai bagian dari partisipasinya, Pendopo juga hadir melalui booth interaktif di Plenary Hall JCC, nomor W30–W31, sampai 1 Juni mendatang. Di sini, pengunjung dapat menemukan langsung koleksi Langgam Urban serta lebih dari 12.000 produk lokal unggulan dari lebih 300 UKM yang dikurasi oleh Pendopo yang meliputi kategori fesyen, kriya, kuliner, kecantikan, hingga perawatan diri.
“Melalui partisipasi di Indonesia Fashion Week 2025, kami berharap dapat menginspirasi generasi masa kini untuk terus melestarikan warisan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari. Karena tradisi tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk ditunjukkan dengan bangga dan dilestarikan agar tetap relevan,” tutup Putu.
Adapun Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 hari kedua, menampilkan tiga slot fashion show yang memamerkan koleksi busana para desainer dari berbagai daerah Indonesia yang mengacu pada tema Ronakultura sebagai konsep besar pekan mode IFW 2025.
Show pertama bertajuk The Daughters of Eve yang memperlihatkan koleksi busana Abineri Ang bersama para desainer lainnya. Dilanjutkan dengan show bertajuk Spectra yang menampilkan koleksi busana anak dan remaja.
Terakhir show berjudul Selayang yang menyoroti desain-desain dari berbagai daerah Indonesia seperti kabupaten Konawe Utara dan Brebes, Depok, dan Denpasar. Ada juga koleksi baru dari Pendopo Indonesia, Megah Model Indonesia by Eno Makulase, dan Batik Chic by Novita Yunus.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Sebagai ekosistem yang mendorong pertumbuhan produk lokal dari fesyen, kriya, hingga home living, Pendopo mempresentasikan Langgam Urban sebagai signature collection yang mengeksplorasi kekayaan budaya Banten, khususnya melalui wastra khas Tenun Baduy, dalam balutan estetika urban yang dinamis.
Baca juga: Koleksi Desainer Armenia dan Malaysia di Indonesia Fashion Week 2025
Putu Laura, Head of Pendopo, mengungkapkan bahwa koleksi ini terinspirasi dari semangat Jakarta yang tak pernah tidur. Baginya, Jakarta menyimpan jutaan cerita dari mereka yang datang membawa adat, harapan, dan identitas.
"Langgam Urban adalah tentang cara baru memaknai tradisi di tengah dunia yang terus berubah. Kami ingin menunjukkan bahwa tradisi tetap bisa hidup melalui medium yang paling dekat dengan keseharian, yakni lewat busana,” ujarnya, Kamis (29/5/2025) di IFW 2025 Jakarta Convention Center (JCC) Senayan,
Koleksi yang ditampilkan meliputi 14 busana wanita dan 4 busana pria dengan desain semi-formal, siluet dinamis, serta sentuhan asimetris. Material seperti linen, katun, dan lace digunakan untuk menciptakan tekstur yang kaya namun tetap nyaman. Detail seperti anyaman, aksen jahitan, serta teknik layering memperkuat karakter koleksi ini sehingga menghadirkan kesan edgy tanpa menghilangkan akar nilai lokal.
Tak hanya itu, Pendopo juga memperkenalkan aksesori etnik modern berupa bola rotan yang diolah menjadi kalung, anting, dan pin, dipadukan dengan manik-manik batu alam. Sentuhan ini memberikan nuansa artistik sekaligus mempertegas identitas lokal dalam tampilan yang modern.
Selaras dengan tema Ronakultura Jakarta yang diusung IFW tahun ini, koleksi Langgam Urban merefleksikan semangat serta keberagaman karakter masyarakat urban. Palet warna yang digunakan juga terkesan berani dan ekspresif yang mencerminkan semangat kota metropolitan.
“Melalui pendekatan ini, Langgam Urban turut mewarnai semangat IFW 2025 dalam merayakan warisan budaya sekaligus beradaptasi dengan dinamika gaya hidup urban yang terus berkembang,” tambah Putu.
Indonesia Fashion Week 2025 digelar pada 28 Mei hingga 1 Juni 2025 dan diikuti lebih dari 200 desainer dan merek fesyen ternama. Didukung oleh Asosiasi Perancang-Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), pemerintah daerah, dan komunitas kreatif, ajang ini menjadi ruang penting untuk menegaskan identitas budaya melalui industri mode.
Sebagai bagian dari partisipasinya, Pendopo juga hadir melalui booth interaktif di Plenary Hall JCC, nomor W30–W31, sampai 1 Juni mendatang. Di sini, pengunjung dapat menemukan langsung koleksi Langgam Urban serta lebih dari 12.000 produk lokal unggulan dari lebih 300 UKM yang dikurasi oleh Pendopo yang meliputi kategori fesyen, kriya, kuliner, kecantikan, hingga perawatan diri.
“Melalui partisipasi di Indonesia Fashion Week 2025, kami berharap dapat menginspirasi generasi masa kini untuk terus melestarikan warisan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari. Karena tradisi tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk ditunjukkan dengan bangga dan dilestarikan agar tetap relevan,” tutup Putu.
Adapun Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 hari kedua, menampilkan tiga slot fashion show yang memamerkan koleksi busana para desainer dari berbagai daerah Indonesia yang mengacu pada tema Ronakultura sebagai konsep besar pekan mode IFW 2025.
Show pertama bertajuk The Daughters of Eve yang memperlihatkan koleksi busana Abineri Ang bersama para desainer lainnya. Dilanjutkan dengan show bertajuk Spectra yang menampilkan koleksi busana anak dan remaja.
Terakhir show berjudul Selayang yang menyoroti desain-desain dari berbagai daerah Indonesia seperti kabupaten Konawe Utara dan Brebes, Depok, dan Denpasar. Ada juga koleksi baru dari Pendopo Indonesia, Megah Model Indonesia by Eno Makulase, dan Batik Chic by Novita Yunus.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.