Koleksi Desainer Armenia dan Malaysia di Indonesia Fashion Week 2025
28 May 2025 |
19:00 WIB
Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, hari pertama berlangsung pada 28 Mei 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Mengusung tema Ronakultura Jakarta, ajang ini menampilkan lebih dari 200 desainer dalam sejumlah slot fashion show, serta pameran dagang, talkshow, forum kreatif, pertunjukan hiburan, dan kuliner.
Adapun tema Ronakultura Jakarta merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya). Tema ini menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional dan gaya hidup kontemporer saling bersilangan.
Baca juga: Opening Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, Wamendag Serukan Gerakan Kamis Pakai Lokal
Selain ditampilkan karya busana para desainer kenamaan Indonesia, gelaran IFW 2025 juga turut menghadirkan koleksi desainer Internasional asal Armenia dan Malaysia. Mereka adalah Lilit Melikyan (Armenia) dan Angelina Kamalyan (Armenia), dan Rajarezza (Malaysia).
Lilit Melikyan adalah desainer dan seniman asal Armenia yang dikenal karena keahliannya dalam teknik cetak tekstil dan batik. Karya-karyanya menonjolkan motif budaya tradisional Armenia yang diaplikasikan dalam teknik batik modern.
Koleksi busananya di IFW 2025 terdiri dari siluet gaun panjang berpotongan lurus. Tak ketinggalan aksen pita pada pinggang dan motif-motif batik dengan pola wajik dan bentuk geometri lainnya menjadi ciri khasnya.
Melikyan sendiri menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pendidikan Seni di Armenian State Pedagogical University pada 1998. Pada tahun yang sama dia menjadi anggota Uni Desainer Republik Armenia, lalu pada 2011 bergabung dengan Uni Seniman Republik Armenia dan telah berpartisipasi dalam berbagai pameran di mancanegara.
Selain itu, dia juga merupakan pendiri dan direktur Teryan Cultural Center, sebuah lembaga yang fokus pada pelestarian dan modernisasi pakaian tradisional Armenia. Lembaga ini tidak hanya memproduksi pakaian dan aksesori etnik, tetapi juga berfungsi sebagai platform edukatif untuk mengajarkan kerajinan tradisional kepada masyarakat umum.
Masih dari Armenia, ada desainer muda Angelina Kamalyan yang menghadirkan koleksi busana wanita kontemporer dengan sentuhan motif dan ornamen khas negara tersebut. Siluetnya terdiri dari gaun midi berkerah, gaun panjang satun dengan rok berkibar, outer dress motif bunha yang dipadukan dengan celana panjang putih, gaun berleher v dan rok lipit. Palet warnanya beragam, mulai dari putih, hitam, ungu, kuning, sage dan oranye.
Terakhir ada Raja Rezza Shah, yang juga dikenal sebagai Rajarezza, adalah seorang desainer mode dan tokoh budaya asal Malaysia yang dikenal luas karena kontribusinya dalam mempromosikan busana Muslim di kancah internasional.
Raja Rezza Shah memulai kariernya sebagai model pada usia 14 tahun pada era 1970-an. Dia kemudian melanjutkan kiprahnya di industri hiburan Malaysia, termasuk sebagai aktor dalam film dan acara televisi. Pada 2006, dia mendirikan Islamic Fashion Festival (IFF), sebuah ajang tahunan yang bertujuan mempopulerkan busana Muslim ke dunia internasional. IFF telah diselenggarakan di berbagai negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Dubai, serta melibatkan lebih dari 200 desainer dari berbagai latar belakang.
Dalam karya-karyanya, Raja Rezza Shah kerap menggabungkan elemen tradisional Melayu dengan sentuhan modern. Tahun ini dia membawakan koleksi busana kasual penuh warna. Terdiri dari kemeja kotak-kotak merah, pink, biru, oranye, kuning, sampai hijau neon. Dipadukan dengan celana panjang loggar dan celana midi yang santai.
Adapun ini bukan pertama kalinya desainer asal Malaysia tersebut tampil di perhelatan mode Tahah Air. Pada IFW 2024 Rajarezza menampilkan koleksi menswear berupa baju koko dengah bahan yang lembut dan jatuh seperti sutra dan satin. Padu padan warna soft seperti hijau sage, biru muda, pink, coklat, sampai merah maroon, tampak cocok dikenakan pada hari raya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Adapun tema Ronakultura Jakarta merupakan gabungan dari kata Ronak (semarak) dan Kultura (budaya). Tema ini menggambarkan semangat Jakarta sebagai kota dinamis, terus bergerak, dan penuh warna sebagai tempat budaya tradisional dan gaya hidup kontemporer saling bersilangan.
Baca juga: Opening Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, Wamendag Serukan Gerakan Kamis Pakai Lokal
Selain ditampilkan karya busana para desainer kenamaan Indonesia, gelaran IFW 2025 juga turut menghadirkan koleksi desainer Internasional asal Armenia dan Malaysia. Mereka adalah Lilit Melikyan (Armenia) dan Angelina Kamalyan (Armenia), dan Rajarezza (Malaysia).
Lilit Melikyan adalah desainer dan seniman asal Armenia yang dikenal karena keahliannya dalam teknik cetak tekstil dan batik. Karya-karyanya menonjolkan motif budaya tradisional Armenia yang diaplikasikan dalam teknik batik modern.
Koleksi busananya di IFW 2025 terdiri dari siluet gaun panjang berpotongan lurus. Tak ketinggalan aksen pita pada pinggang dan motif-motif batik dengan pola wajik dan bentuk geometri lainnya menjadi ciri khasnya.
Koleksi Lilit Melikyan (Sumber Foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)
Melikyan sendiri menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pendidikan Seni di Armenian State Pedagogical University pada 1998. Pada tahun yang sama dia menjadi anggota Uni Desainer Republik Armenia, lalu pada 2011 bergabung dengan Uni Seniman Republik Armenia dan telah berpartisipasi dalam berbagai pameran di mancanegara.
Selain itu, dia juga merupakan pendiri dan direktur Teryan Cultural Center, sebuah lembaga yang fokus pada pelestarian dan modernisasi pakaian tradisional Armenia. Lembaga ini tidak hanya memproduksi pakaian dan aksesori etnik, tetapi juga berfungsi sebagai platform edukatif untuk mengajarkan kerajinan tradisional kepada masyarakat umum.
Masih dari Armenia, ada desainer muda Angelina Kamalyan yang menghadirkan koleksi busana wanita kontemporer dengan sentuhan motif dan ornamen khas negara tersebut. Siluetnya terdiri dari gaun midi berkerah, gaun panjang satun dengan rok berkibar, outer dress motif bunha yang dipadukan dengan celana panjang putih, gaun berleher v dan rok lipit. Palet warnanya beragam, mulai dari putih, hitam, ungu, kuning, sage dan oranye.
Kolkesi Angelina Kamalyan (Sumber Foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)
Terakhir ada Raja Rezza Shah, yang juga dikenal sebagai Rajarezza, adalah seorang desainer mode dan tokoh budaya asal Malaysia yang dikenal luas karena kontribusinya dalam mempromosikan busana Muslim di kancah internasional.
Raja Rezza Shah memulai kariernya sebagai model pada usia 14 tahun pada era 1970-an. Dia kemudian melanjutkan kiprahnya di industri hiburan Malaysia, termasuk sebagai aktor dalam film dan acara televisi. Pada 2006, dia mendirikan Islamic Fashion Festival (IFF), sebuah ajang tahunan yang bertujuan mempopulerkan busana Muslim ke dunia internasional. IFF telah diselenggarakan di berbagai negara seperti Malaysia, Indonesia, dan Dubai, serta melibatkan lebih dari 200 desainer dari berbagai latar belakang.
Koleksi Rajarezza (Sumber Foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)
Dalam karya-karyanya, Raja Rezza Shah kerap menggabungkan elemen tradisional Melayu dengan sentuhan modern. Tahun ini dia membawakan koleksi busana kasual penuh warna. Terdiri dari kemeja kotak-kotak merah, pink, biru, oranye, kuning, sampai hijau neon. Dipadukan dengan celana panjang loggar dan celana midi yang santai.
Adapun ini bukan pertama kalinya desainer asal Malaysia tersebut tampil di perhelatan mode Tahah Air. Pada IFW 2024 Rajarezza menampilkan koleksi menswear berupa baju koko dengah bahan yang lembut dan jatuh seperti sutra dan satin. Padu padan warna soft seperti hijau sage, biru muda, pink, coklat, sampai merah maroon, tampak cocok dikenakan pada hari raya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.