Persiapan Re-run Musikal Lutung Kasarung Mantap, Siap Suguhkan Banyak Kejutan Baru
22 May 2025 |
07:00 WIB
Setelah sukses memikat penonton dalam pementasan sebelumnya, EKI Dance Company kembali menghadirkan musikal Lutung Kasarung dalam versi re-run yang akan digelar pada 22 Mei-25 Mei 2025 di Gallery Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Mengusung kekayaan budaya Sunda yang dikemas dengan pendekatan kontemporer, musikal Lutung Kasarung mengisahkan perjalanan Purbasari dan Lutung Kasarung dalam balutan tema cinta, pengkhianatan, serta transformasi penerimaan diri. Dalam pentas ini, EKI Dance akan menggabungkan tari, musik, teater musikal, dan teknologi visual secara dinamis dan menyentuh.
Baca juga: Cek Agenda Pentas Teater & Musikal Menarik Sepanjang Mei 2025
Menjelang hari H, EKI Dance Company terus melakukan latihan intensif yang mencakup koreografi, artistik, dan penyesuaian tata panggung. Para penari dan aktor musikal digembleng tidak hanya secara teknis, tetapi juga pendalaman karakter agar bisa tampil lebih hidup dan menyentuh emosional penonton.
Produser Nala Amrytha mengatakan pertunjukan kali ini merupakan versi re-run, sehingga proses latihannya memakan waktu lebih sebentar dibanding sebelumnya, yakni hanya sekitar satu bulan. Proses latihan pun lebih bertujuan untuk mengembalikan ritme yang sebelumnya sudah pernah dibangun.
Namun, lanjutnya, lain hal saat pertama kali pementasan digelar. Nala menyebut proses persiapannya jauh lebih panjang, yakni mencapai empat bulan.
"Jadi secara keseluruhan, total latihan mencapai lima bulan. Walau para pemain sudah pernah tampil sebelumnya, latihan intens tetap diperlukan agar penampilan di atas panggung tetap maksimal," ungkapnya saat ditemui Hypeabis.id seusai gladi bersih di Ciputra Artpreneur, Rabu (21/5/2025).
Diakui oleh Nala, pertunjukan re-run kali ini terasa cukup berbeda. Hal ini tak lepas dari antusiasme penonton yang jauh lebih besar. Nala bercerita setelah pertunjukan pertama pada 2024 lalu selesai digelar di Galeri Indonesia Kaya, tiba-tiba saja menjadi viral.
Dia menyebut berbagai potongan video pertunjukannya viral di TikTok dan membuat banyak orang penasaran serta meminta pertunjukan itu digelar kembali. Hal itu mendorong tim produksi untuk menyajikannya lagi, kali ini di venue yang lebih besar, yaitu Ciputra Artpreneur.
Menurut Nala, sejauh ini proses latihan berjalan lancar. Dia menekankan bahwa menjelang hari H, hal terpenting bukan lagi soal naskah atau koreografi, melainkan stamina. "Di re-run ini kan nanti ada 7 show. Itu stamina harus dijaga terus. Lalu, bagaimana kita bisa konsisten menyajikan semangat yang sama dari pertunjukan pertama sampai akhir. Itu yang penting," imbuhnya.
Sutradara Ara Ajisiwi mengungkapkan bahwa meskipun pertunjukan kali ini berpindah ke venue yang berbeda, secara keseluruhan hal tersebut tidak terlalu memengaruhi proses produksi. Pasalnya, desain tata panggung yang digunakan masih relatif sama seperti sebelumnya.
Perbedaan yang paling mencolok terletak pada posisi penonton yang tak hanya di depan panggung, tetapi juga kanan kiri. Selain itu, jumlah penonton kini juga lebih besar dibanding pementasan sebelumnya.
Dari sisi naskah, Ara menyebut tidak ada perubahan signifikan. Beberapa dialog memang mengalami penyesuaian, dengan tambahan durasi atau pengembangan kalimat, tetapi jumlahnya tidak banyak. Struktur utama cerita tetap dipertahankan agar esensi pertunjukan tidak berubah.
Meski begitu, Ara menjanjikan akan ada beberapa elemen kejutan yang disisipkan dalam pementasan. Salah satu momen spesial yang patut dinantikan adalah saat kemunculan perdana tokoh Purbararang dan Purbasari di atas panggung. Selain itu, akan ada beberapa lagu baru yang turut memperkaya suasana, termasuk satu lagu berjudul "UUAA".
"Di pentas kali ini, kita juga akan lebih banyak nyanyi bareng penonton. Banyak lagu baru yang akan dibawakan dan dinyanyikan bersama," tuturnya.
Pementasan re-run Musikal Lutung Kasarung dikemas secara dinamis melalui perpaduan elemen komedi, aksi teatrikal, tari, dan lagu yang enerjik, serta didukung oleh penggunaan multimedia yang terintegrasi untuk memperkuat atmosfer penceritaan. Mengangkat kisah Lutung Kasarung, salah satu cerita rakyat Indonesia yang dikenal luas lintas generasi, drama ini mencoba mengambil pendekatan yang memadukan nuansa tradisi dan sentuhan artistik modern.
Lutung Kasarung merupakan legenda dari tanah Sunda yang mengisahkan sosok Sanghyang Guruminda, makhluk kahyangan yang turun ke dunia dalam rupa seekor lutung buruk rupa. Dalam perjalanannya di bumi, dia membantu seorang putri bernama Purbasari yang mengalami penderitaan akibat kutukan.
Purbasari dikutuk oleh kakaknya yang bernama Purbararang, sehingga tubuhnya dipenuhi luka bernanah yang mengeluarkan bau tidak sedap. Akibat kutukan tersebut, Dia diasingkan ke dalam hutan.
Di sanalah dia bertemu dengan Lutung Kasarung, yang kemudian menjadi penolongnya dalam memulihkan diri, merebut kembali haknya yang dirampas, serta kembali ke istana sebagai pewaris tahta yang sah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Mengusung kekayaan budaya Sunda yang dikemas dengan pendekatan kontemporer, musikal Lutung Kasarung mengisahkan perjalanan Purbasari dan Lutung Kasarung dalam balutan tema cinta, pengkhianatan, serta transformasi penerimaan diri. Dalam pentas ini, EKI Dance akan menggabungkan tari, musik, teater musikal, dan teknologi visual secara dinamis dan menyentuh.
Baca juga: Cek Agenda Pentas Teater & Musikal Menarik Sepanjang Mei 2025
Menjelang hari H, EKI Dance Company terus melakukan latihan intensif yang mencakup koreografi, artistik, dan penyesuaian tata panggung. Para penari dan aktor musikal digembleng tidak hanya secara teknis, tetapi juga pendalaman karakter agar bisa tampil lebih hidup dan menyentuh emosional penonton.
Produser Nala Amrytha mengatakan pertunjukan kali ini merupakan versi re-run, sehingga proses latihannya memakan waktu lebih sebentar dibanding sebelumnya, yakni hanya sekitar satu bulan. Proses latihan pun lebih bertujuan untuk mengembalikan ritme yang sebelumnya sudah pernah dibangun.
Namun, lanjutnya, lain hal saat pertama kali pementasan digelar. Nala menyebut proses persiapannya jauh lebih panjang, yakni mencapai empat bulan.
"Jadi secara keseluruhan, total latihan mencapai lima bulan. Walau para pemain sudah pernah tampil sebelumnya, latihan intens tetap diperlukan agar penampilan di atas panggung tetap maksimal," ungkapnya saat ditemui Hypeabis.id seusai gladi bersih di Ciputra Artpreneur, Rabu (21/5/2025).
Diakui oleh Nala, pertunjukan re-run kali ini terasa cukup berbeda. Hal ini tak lepas dari antusiasme penonton yang jauh lebih besar. Nala bercerita setelah pertunjukan pertama pada 2024 lalu selesai digelar di Galeri Indonesia Kaya, tiba-tiba saja menjadi viral.
Dia menyebut berbagai potongan video pertunjukannya viral di TikTok dan membuat banyak orang penasaran serta meminta pertunjukan itu digelar kembali. Hal itu mendorong tim produksi untuk menyajikannya lagi, kali ini di venue yang lebih besar, yaitu Ciputra Artpreneur.
Menurut Nala, sejauh ini proses latihan berjalan lancar. Dia menekankan bahwa menjelang hari H, hal terpenting bukan lagi soal naskah atau koreografi, melainkan stamina. "Di re-run ini kan nanti ada 7 show. Itu stamina harus dijaga terus. Lalu, bagaimana kita bisa konsisten menyajikan semangat yang sama dari pertunjukan pertama sampai akhir. Itu yang penting," imbuhnya.
Re-run Musikal Lutung Kasarung (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)
Sutradara Ara Ajisiwi mengungkapkan bahwa meskipun pertunjukan kali ini berpindah ke venue yang berbeda, secara keseluruhan hal tersebut tidak terlalu memengaruhi proses produksi. Pasalnya, desain tata panggung yang digunakan masih relatif sama seperti sebelumnya.
Perbedaan yang paling mencolok terletak pada posisi penonton yang tak hanya di depan panggung, tetapi juga kanan kiri. Selain itu, jumlah penonton kini juga lebih besar dibanding pementasan sebelumnya.
Dari sisi naskah, Ara menyebut tidak ada perubahan signifikan. Beberapa dialog memang mengalami penyesuaian, dengan tambahan durasi atau pengembangan kalimat, tetapi jumlahnya tidak banyak. Struktur utama cerita tetap dipertahankan agar esensi pertunjukan tidak berubah.
Meski begitu, Ara menjanjikan akan ada beberapa elemen kejutan yang disisipkan dalam pementasan. Salah satu momen spesial yang patut dinantikan adalah saat kemunculan perdana tokoh Purbararang dan Purbasari di atas panggung. Selain itu, akan ada beberapa lagu baru yang turut memperkaya suasana, termasuk satu lagu berjudul "UUAA".
"Di pentas kali ini, kita juga akan lebih banyak nyanyi bareng penonton. Banyak lagu baru yang akan dibawakan dan dinyanyikan bersama," tuturnya.
Pementasan re-run Musikal Lutung Kasarung dikemas secara dinamis melalui perpaduan elemen komedi, aksi teatrikal, tari, dan lagu yang enerjik, serta didukung oleh penggunaan multimedia yang terintegrasi untuk memperkuat atmosfer penceritaan. Mengangkat kisah Lutung Kasarung, salah satu cerita rakyat Indonesia yang dikenal luas lintas generasi, drama ini mencoba mengambil pendekatan yang memadukan nuansa tradisi dan sentuhan artistik modern.
Lutung Kasarung merupakan legenda dari tanah Sunda yang mengisahkan sosok Sanghyang Guruminda, makhluk kahyangan yang turun ke dunia dalam rupa seekor lutung buruk rupa. Dalam perjalanannya di bumi, dia membantu seorang putri bernama Purbasari yang mengalami penderitaan akibat kutukan.
Purbasari dikutuk oleh kakaknya yang bernama Purbararang, sehingga tubuhnya dipenuhi luka bernanah yang mengeluarkan bau tidak sedap. Akibat kutukan tersebut, Dia diasingkan ke dalam hutan.
Di sanalah dia bertemu dengan Lutung Kasarung, yang kemudian menjadi penolongnya dalam memulihkan diri, merebut kembali haknya yang dirampas, serta kembali ke istana sebagai pewaris tahta yang sah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.