Padi Reborn Siapkan Penampilan Spesial di Pagelaran Sabang Merauke 2025
22 May 2025 |
06:00 WIB
Grup band Padi Reborn akan tampil dalam Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway 2025. Ini menjadi momen perdana bagi Piyu dkk tampil di pertunjukan teatrikal kolosal tersebut. Mereka akan tampil beda dalam iringan musik orkestra dan tradisional.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Gitaris Padi Reborn Satriyo Yudi Wahono atau Piyu bercerita keterlibatan mereka di pagelaran tahun ini bermula ketika Piyu dan Ari Tri Sosianto, sang gitaris, mewakili Padi Reborn memenuhi undangan untuk menonton Pagelaran Sabang Merauke (PSM) tahun lalu, yang dihelat pada 17 dan 18 Agustus 2024 di JiExpo Theatre Jakarta.
Baca juga: Libatkan Ratusan Seniman, Pagelaran Sabang Merauke 2025 Hadir Lebih Megah & Meriah
Baca juga: Libatkan Ratusan Seniman, Pagelaran Sabang Merauke 2025 Hadir Lebih Megah & Meriah
"Terus terang saja kita amazed banget ya, luar biasa banget ngeliat panggungnya, produksinya, alur acara dan ceritanya semuanya udah tertata dan terkonsep sangat baik. Terus juga membawa warna budaya yang selalu ditampilkan dan menjadi highlight dari Pagelaran Sabang Merauke ini," kata Piyu saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Beberapa waktu setelah menyaksikan pertunjukan tersebut, Rusmedie Agus selaku sutradara PSM menemui Padi Reborn untuk ikut bergabung pada pementasan tahun ini. Sekaligus, memaparkan terkait konsep dan ide cerita yang akan dibawakan pada pertunjukannya mendatang.
"Dari situ akhirnya beliau tanya gimana kalau Padi Reborn ikut terlibat juga. Nah, akhirnya yaudah, gayung bersambut, ya kita pasti excited juga menyambut tawaran itu," ucapnya.
Fadly, sang vokalis, menjelaskan pada pertunjukan PSM tahun ini, Padi Reborn akan membawakan dua lagu yang menjadi bagian dari cerita pertunjukan. Satu lagu merupakan karya dari band tersebut, sementara satunya yakni lagu bertema nasional.
Dari segi aransemen musik, Padi Reborn akan membawakan kedua lagu itu dengan iringan orkestra yang dimainkan oleh tim musik dari komposer Elwin Hendrijanto selaku music director dan Maestro Avip Priatna selaku konduktor. Selain itu, mereka juga akan menyanyikannya dalam iringan musik tradisional.
"Jadi benar-benar akan jadi grande ya seperti yang kita bayangkan di Broadway. Ini Indonesian Broadway jadi kebayang nuansanya akan besar dan dipadukan sama musik tradisi, sesuatu yang jarang kita lakukan," tutur Fadly.
Pertunjukan mendatang menjadi momen perdana bagi Padi Reborn terlibat dalam pementasan kolosal ala Broadway. Piyu mengungkap tantangan untuk penampilan mereka kali ini ialah harus menyelaraskan konsep mereka dengan tim produksi yang lain, baik dengan tim orkestra, alat musik lain, koreografi, termasuk layout panggung.
Hal itu membuat mereka harus menjalani beberapa latihan dan reherseal agar bisa membawakan penampilan yang memukau dan harmonis dengan konsep pertunjukan secara keseluruhan. Di samping mengikuti arahan dari music director, Padi Reborn juga memberikan beberapa inisiatif untuk penampilan mereka.
"Kita sangat-sangat tersanjung bisa jadi bagian dari Pagelaran Sabang Merauke. Ini sepertinya akan jadi pagelaran yang agung di tahun ini," imbuh Fadly.
Pagelaran Sabang Merauke The Indonesian Broadway merupakan pertunjukan kolosal yang memadukan aksi teatrikal, tari-tarian daerah dan kontemporer, dengan busana daerah dan etnik Nusantara memukau dari sanggar, rumah mode dan desainer ternama Indonesia. Serta, diiringi oleh musik daerah dan nasional yang dikemas secara epik dan modern.
Menjadi edisi keenam, Pagelaran Sabang Merauke akan dihelat pada 23 dan 24 Agustus 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, dengan lebih megah dan meriah.
Tahun ini, Pagelaran Sabang Merauke akan mengangkat tema Hikayat Nusantara, dengan menyajikan cerita rakyat dari berbagai daerah dan akan dikemas dengan seni budaya dari tiap daerah secara kontemporer dan memukau.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, PSM kali ini akan hadir dengan sajian pertunjukan yang lebih megah dan meriah. Digelar selama 2 hari dengan 4 pertunjukan, PSM 2025 melibatkan sebanyak 1.000 pelaku seni, termasuk 351 penari, seniman musik, tim produksi, selebritas hingga tokoh budaya Indonesia.
Pertunjukan akan semakin semarak dengan kehadiran kostum karakter spektakuler dari Jember Fashion Carnaval dan Pesona Gondanglegi, serta berbagai kejutan atraktif lainnya seperti atraksi barongsai dari Kong Ha Hong, pertunjukan marching band, serta aksi enerjik dari tim cheerleaders.
Sebanyak 31 lagu dan puluhan tarian dari hampir seluruh penjuru Nusantara akan ditampilkan, mewakili kekayaan budaya daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Termasuk, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur hingga Papua.
Sementara itu, dari segi venue, PSM tahun ini akan dihelat di area yang lebih besar yakni Indonesia Arena dengan kapasitas 6.000 pertunjukan. Dengan 4 kali pementasan, PSM 2025 ditargetkan bakal dihadiri oleh sebanyak 24.000 penonton.
PSM 2025 akan menghadirkan sejumlah aktor dan narator yang akan memperkuat dimensi naratif dan emosional di setiap babak pertunjukan, yakni seniman senior Butet Kartaredjasa, artis Indra Bekti, Risang Janur Wendo, dan pemain muda Zahara Christie.
Tak hanya aktor dan narator, akan tampil juga sejumlah penyanyi kenamaan Indonesia yakni Yura Yunita, Padi Reborn, Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Alsant Nababan, Yuyun Arfah, Taufan Purbo, Gabriel Harvianto, Nino Prabowo, Sruti Respati, Swain Mahisa, Alicia Hartono dan Roland Rogers.
Mereka akan diiringi oleh sajian musik ciamik dari Maestro Avip Priatna sebagai konduktor, bersama 60 musisi orkestra, 60 anggota paduan suara Batavia Madrigal Singers, dan 16 anggota paduan suara muda dari The Resonanz Children’s Choir.
Selain itu, ada pula Elwin Hendrijanto, komposer Indonesia yang juga dikenal lewat karyanya di perfilman Hollywood, yang akan bertindak sebagai music director. Sang komposer akan menghadirkan komposisi megah yang memadukan lebih dari 50 instrumen musik tradisional dengan sentuhan alat musik modern, menciptakan harmoni unik yang merepresentasikan semangat lintas generasi dan budaya.
Para seniman yang terlibat akan mengenakan busana etnik Indonesia modern rancangan sejumlah desainer ternama, mulai dari Priyo Oktaviano sebagai head designer, lalu Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Chossy Lattu, Ivan Gunawan, Eri Dani, Danny Satriadi, Sebastian Gunawan, Wilsen Willim, Iwan Tirta, Mell Ahyar, Opi Bachtiar, Temma Prasetio, Era Soekamto dan Griya Ageman.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.