ilustrasi (sumber : Lisa from Pexels /pexels)

Personalisasi Nutrisi Jadi Kunci Gaya Hidup Sehat di Era Serba Cepat

21 May 2025   |   20:34 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Di tengah gaya hidup modern  yang serba cepat saat ini, masyarakat sering kali mengabaikan pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang. Padahal, asupan nutrisi yang tepat berperan pentig dalam menjaga daya tahan tubuh, mencegah penyakit kronis, dan menunjung kualitas hidup yang lebih berkualitas.

Seiring kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, pendekatan terhadap nutrisi pun mengalami pergeseran dari yang bersifat umum menjadi lebih personal dan berbasis data sesuai dengan kebutuhan kondisi tubuh masing-masing individu.

Baca juga: Makanan Sehat Tak Harus Hambar, Ahli Kuliner Dorong Inovasi Penyelarasan Rasa dan Nutrisi

“Nutrisi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan gizi, mendukung fungsi organ, serta memperkuat sistem imun. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang mengabaikan pentingnya asupan gizi yang sesuai,” ujar Ardian Susanto, Product Specialist Prodia dalam seminar Nasional Beyond the Plate: The Power of Personalized Nutrition.

Menurutnya, kekurangan maupun kelebihan zat gizi tertentu bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, dari penurunan daya tahan tubuh hingga munculnya penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

“Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih memahami pentingnya pemantauan kadar nutrisi secara berkala sebagai bagian dari evaluasi gaya hidup sehat,” ujarnya

Konsep personalized nutrition sendiri lahir dari kemajuan dalam bidang nutrigenomik, yaitu ilmu yang mengkaji bagaimana tubuh merespons makanan berdasarkan faktor genetik. Melalui pendekatan ini, pola makan dapat dirancang berdasarkan profil genetik dan kondisi biologis seseorang, sehingga intervensi nutrisi menjadi lebih efektif dan presisi.

Liana Kuswandi, President Director PT Prodia Digital Indonesia, menyebutkan bahwa kebutuhan akan pemantauan kesehatan yang lebih terarah menjadi semakin penting, terutama bagi individu dengan risiko gangguan metabolik.

“Setiap orang memiliki kondisi metabolik yang berbeda. Ada yang belum menunjukkan gejala, ada yang sudah mulai terganggu, dan ada yang berada dalam risiko tinggi. Edukasi dan teknologi harus hadir untuk menjembatani pemantauan dan pencegahan,” katanya.

Untuk mendukung pendekatan ini, teknologi diagnostik seperti mass spectrometry mulai dimanfaatkan. Teknologi ini memungkinkan analisis kadar nutrisi dalam tubuh hingga tingkat molekuler. Hasil pemeriksaan yang lebih presisi ini membuka jalan untuk intervensi nutrisi yang lebih efektif, bukan hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk pencegahan jangka panjang.

Selain itu, kesadaran akan pentingnya manajemen penyakit kronis juga makin meningkat. Kondisi seperti obesitas sentral, hipertensi, dan dislipidemia bukan lagi dilihat sebagai masalah yang berdiri sendiri, melainkan bagian dari gangguan metabolik yang saling berhubungan.

“Pendekatan berbasis data dan pemantauan berkala menjadi langkah penting dalam mengelola risiko secara komprehensif,” ucapnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Libatkan Ratusan Seniman, Pagelaran Sabang Merauke 2025 Hadir Lebih Megah & Meriah

BERIKUTNYA

Padi Reborn Siapkan Penampilan Spesial di Pagelaran Sabang Merauke 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: