Produser Ernest Prakasa: Diskusi Kerja Sama dengan Barunson E&A Intens Sejak 2024
07 May 2025 |
19:59 WIB
Produser Ernest Prakasa mengungkap cerita di balik terjalinnya kerja sama antara rumah produksinya, Imajinari, dengan Barunson E&A, perusahaan asal Korea Selatan yang berada di balik kesuksesan film pemenang Oscar Parasite (2019) karya Bong Joon-ho.
Dia menyebut kerja sama ini sebagai pijakan awal bagi Imajinari untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Di luar itu, pihaknya juga ingin lebih mengenalkan cerita-cerita lokal ke panggung global, melalui adaptasi film lintas negara.
Ernest bercerita diskusi terkait kolaborasi ini sebenarnya telah berlangsung sejak 2024. Komunikasi antara kedua belah pihak kemudian makin intens pada kuartal pertama 2025 ini.
Peraih Piala Citra untuk Penulis Skenario Asli Terbaik (2017) ini menyebut kerja sama baru resmi terjalin pada Maret 2025. Kala itu, kedua pihak bertemu di Hong Kong FilmArt yang diadakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong.
Baca juga: Barunson E&A, Produser di Balik Film Parasite Tangani Hak Remake Internasional Film Agak Laen
Ernest mengatakan kerja sama ini terjalin karena ada kesamaan visi. Dirinya menyebut sejak awal membuat Imajinari, prinsipnya ialah untuk membuat cerita orisinal dan menarik bagi penonton.
“Kami meyakini Barunson E&A adalah partner yang tepat karena keselarasan visi ini. Karena itu kolaborasi ini menjadi sangat menyenangkan, apalagi membayangkan ide-ide segar dari film-film Imajinari bisa terus hidup dalam kreativitas yang berbeda”, ungkapnya.
Sementara itu, Chief Commercial Officer Imajinari Dipa Andika mengatakan saat ini Imajinari ingin memperluas pasar dengan cara membawa cerita-cerita film produksinya ke dunia. Salah satu cara itu ialah dengan meneken kerja sama remake rights.
"Di saat yang bersamaan, Barunson E&A juga sedang memperluas kerja sama kepada pihak di Asia Tenggara dan menganggap cerita-cerita dari Imajinari bisa menjangkau luas ke seluruh dunia”, ungkap Dipa Andika.
Dalam langkah awal ini, ada tiga film yang hak remake internasionalnya telah diberikan ke Barunson E&A. Pertama adalah Agak Laen (2024), film box office karya sutradara Muhadkly Acho yang telah meraih lebih dari 9,1 juta penonton pada perilisan bioskopnya tahun lalu.
Kedua adalah Tinggal Meninggal, film debut sutradara muda, Kristo Immanuel yang akan tayang di bioskop Agustus 2025. Ketiga adalah Agak Laen 2, sekuel dari film Agak Laen, yang sedang dalam tahap produksi dan akan segera rilis di bioskop Indonesia.
Imajinari merupakan new wave film studio di Indonesia yang dalam beberapa tahun ini telah mencuri perhatian pencinta film Indonesia. Sebab, film-film produksinya kerap kali mengedepankan cerita-cerita berkualitas dan segar.
Hal menarik lainnya, studio ini tak hanya mengejar pasar dengan raihan jumlah penonton, tetapi juga kualitas, terbukti dari raihan besar mereka di Festival Film Indonesia 2024.
Rekam jejak Imajinari di antaranya adalah film mega box office Agak Laen yang meraih lebih dari 9,1 juta penonton dan Jatuh Cinta Seperti Di Film Film yang memenangkan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor dan Aktris Utama Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 2024.
Kemudian, film debut Imajinari, yakni Ngeri-Ngeri Sedap (2022) juga tercatat menjadi Official Selection Indonesia untuk Academy Awards 2023.
Baca juga: 6 Karya Film Indonesia Bakal Hadir di Marche du Film Cannes 2025, Pangku hingga Jumbo
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Dia menyebut kerja sama ini sebagai pijakan awal bagi Imajinari untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Di luar itu, pihaknya juga ingin lebih mengenalkan cerita-cerita lokal ke panggung global, melalui adaptasi film lintas negara.
Ernest bercerita diskusi terkait kolaborasi ini sebenarnya telah berlangsung sejak 2024. Komunikasi antara kedua belah pihak kemudian makin intens pada kuartal pertama 2025 ini.
Peraih Piala Citra untuk Penulis Skenario Asli Terbaik (2017) ini menyebut kerja sama baru resmi terjalin pada Maret 2025. Kala itu, kedua pihak bertemu di Hong Kong FilmArt yang diadakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Hong Kong.
Baca juga: Barunson E&A, Produser di Balik Film Parasite Tangani Hak Remake Internasional Film Agak Laen
Ernest mengatakan kerja sama ini terjalin karena ada kesamaan visi. Dirinya menyebut sejak awal membuat Imajinari, prinsipnya ialah untuk membuat cerita orisinal dan menarik bagi penonton.
“Kami meyakini Barunson E&A adalah partner yang tepat karena keselarasan visi ini. Karena itu kolaborasi ini menjadi sangat menyenangkan, apalagi membayangkan ide-ide segar dari film-film Imajinari bisa terus hidup dalam kreativitas yang berbeda”, ungkapnya.
Sementara itu, Chief Commercial Officer Imajinari Dipa Andika mengatakan saat ini Imajinari ingin memperluas pasar dengan cara membawa cerita-cerita film produksinya ke dunia. Salah satu cara itu ialah dengan meneken kerja sama remake rights.
"Di saat yang bersamaan, Barunson E&A juga sedang memperluas kerja sama kepada pihak di Asia Tenggara dan menganggap cerita-cerita dari Imajinari bisa menjangkau luas ke seluruh dunia”, ungkap Dipa Andika.
Dalam langkah awal ini, ada tiga film yang hak remake internasionalnya telah diberikan ke Barunson E&A. Pertama adalah Agak Laen (2024), film box office karya sutradara Muhadkly Acho yang telah meraih lebih dari 9,1 juta penonton pada perilisan bioskopnya tahun lalu.
Kedua adalah Tinggal Meninggal, film debut sutradara muda, Kristo Immanuel yang akan tayang di bioskop Agustus 2025. Ketiga adalah Agak Laen 2, sekuel dari film Agak Laen, yang sedang dalam tahap produksi dan akan segera rilis di bioskop Indonesia.
Imajinari merupakan new wave film studio di Indonesia yang dalam beberapa tahun ini telah mencuri perhatian pencinta film Indonesia. Sebab, film-film produksinya kerap kali mengedepankan cerita-cerita berkualitas dan segar.
Hal menarik lainnya, studio ini tak hanya mengejar pasar dengan raihan jumlah penonton, tetapi juga kualitas, terbukti dari raihan besar mereka di Festival Film Indonesia 2024.
Rekam jejak Imajinari di antaranya adalah film mega box office Agak Laen yang meraih lebih dari 9,1 juta penonton dan Jatuh Cinta Seperti Di Film Film yang memenangkan Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor dan Aktris Utama Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia tahun 2024.
Kemudian, film debut Imajinari, yakni Ngeri-Ngeri Sedap (2022) juga tercatat menjadi Official Selection Indonesia untuk Academy Awards 2023.
Baca juga: 6 Karya Film Indonesia Bakal Hadir di Marche du Film Cannes 2025, Pangku hingga Jumbo
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.