Sandiaga Uno & United Media Asia Suntik Rp5 Triliun ke Industri Kreatif, Dorong Film Lokal Mendunia
07 May 2025 |
10:30 WIB
Industri kreatif Indonesia mendapat suntikan dana segar melalui kolaborasi strategis antara Sandiaga Salahudin Uno dan United Media Asia (UMA). Keduanya meluncurkan dana investasi US$300 juta atau sekitar Rp5 triliun, yang akan disalurkan bertahap selama beberapa tahun untuk memperkuat ekosistem film dan budaya di Tanah Air.
Kesepakatan tersebut ditandatangani pada Selasa, 6 Mei 2025, di Corner 28, Jakarta, dengan disaksikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno menegaskan pentingnya investasi ini sebagai upaya menjaga identitas bangsa sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
Baca juga: Dana Indonesiana 2025 Diluncurkan, Gelontorkan Dana Rp465 Miliar untuk Pegiat Budaya
“Dana ini bukan sekadar modal, tapi bentuk nyata komitmen terhadap identitas bangsa, penciptaan peluang ekonomi, dan relevansi global,” ujar Sandiaga Uno, yang kini fokus mengembangkan industri kreatif melalui sektor swasta setelah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Fokus utama dari dana investasi ini adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang kompetitif secara global. Investasi akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan vokasi, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur penunjang industri kreatif.
“Mulai dari film dan serial televisi berkualitas tinggi, platform digital, hingga pusat inovasi, semua elemen dalam rantai nilai industri kreatif akan digerakkan untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan lapangan kerja baru,” ungkap Sandiaga.
Chief Commercial Officer UMA, Anka Zumi, menambahkan bahwa dana ini tidak hanya mendorong lahirnya karya kreatif berkelas dunia, tetapi juga memperkuat pendidikan, infrastruktur, dan tenaga kerja kreatif. “Kami ingin Indonesia jadi pusat inovasi budaya Asia Tenggara,” tuturnya.
United Media Asia akan bekerja sama dengan mitra lokal untuk menciptakan karya-karya kreatif yang mampu bersaing di pasar internasional. Pendekatan yang diambil adalah quality over quantity, mengutamakan kualitas daripada jumlah produksi. Untuk itu, rumah produksi lokal akan dikurasi ketat agar proyek-proyek yang didukung benar-benar memiliki potensi artistik dan pasar yang kuat.
Kerja sama ini juga membuka peluang skema co-investment dan co-production dengan negara lain. Bahkan, Kementerian Kebudayaan telah menyiapkan dana matching fund hingga Rp2,5 miliar untuk film-film Indonesia yang telah memperoleh dukungan pendanaan dari institusi luar negeri.
Sandiaga menyebut bahwa minat UMA terhadap industri film Indonesia sudah muncul sejak pandemi Covid-19. “Setelah saya selesai di pemerintahan, minat itu masih berlanjut. Mereka konsisten dan melihat bahwa Indonesia punya potensi luar biasa untuk dipromosikan lewat film,” katanya.
UMA sendiri merupakan perusahaan investasi internasional yang telah menanamkan modal di sektor industri kreatif di beberapa negara, termasuk Yunani dan Thailand. Mereka menjadikan film sebagai medium utama untuk promosi budaya dan diplomasi kreatif.
Menteri Fadli Zon menilai kemitraan ini sebagai contoh ideal sinergi antara sektor publik dan swasta. “Visi besar UMA yang didampingi kepemimpinan Bapak Sandiaga Uno menjadi preseden kuat bagi transformasi lanskap kreatif nasional. Sektor budaya bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan visi dan investasi strategis,” tegasnya.
Selain menggandeng rumah produksi lokal, inisiatif ini juga melibatkan mitra strategis dari sektor media, keuangan, pendidikan, hingga teknologi. Beberapa BUMN seperti PFN dan Danantara dijadwalkan ikut terlibat dalam proyek-proyek berdampak tinggi.
Rincian proyek akan diumumkan lebih lanjut setelah 20 Mei 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Kesepakatan tersebut ditandatangani pada Selasa, 6 Mei 2025, di Corner 28, Jakarta, dengan disaksikan langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno menegaskan pentingnya investasi ini sebagai upaya menjaga identitas bangsa sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
Baca juga: Dana Indonesiana 2025 Diluncurkan, Gelontorkan Dana Rp465 Miliar untuk Pegiat Budaya
“Dana ini bukan sekadar modal, tapi bentuk nyata komitmen terhadap identitas bangsa, penciptaan peluang ekonomi, dan relevansi global,” ujar Sandiaga Uno, yang kini fokus mengembangkan industri kreatif melalui sektor swasta setelah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Fokus utama dari dana investasi ini adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang kompetitif secara global. Investasi akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan vokasi, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur penunjang industri kreatif.
“Mulai dari film dan serial televisi berkualitas tinggi, platform digital, hingga pusat inovasi, semua elemen dalam rantai nilai industri kreatif akan digerakkan untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan lapangan kerja baru,” ungkap Sandiaga.
Chief Commercial Officer UMA, Anka Zumi, menambahkan bahwa dana ini tidak hanya mendorong lahirnya karya kreatif berkelas dunia, tetapi juga memperkuat pendidikan, infrastruktur, dan tenaga kerja kreatif. “Kami ingin Indonesia jadi pusat inovasi budaya Asia Tenggara,” tuturnya.
United Media Asia akan bekerja sama dengan mitra lokal untuk menciptakan karya-karya kreatif yang mampu bersaing di pasar internasional. Pendekatan yang diambil adalah quality over quantity, mengutamakan kualitas daripada jumlah produksi. Untuk itu, rumah produksi lokal akan dikurasi ketat agar proyek-proyek yang didukung benar-benar memiliki potensi artistik dan pasar yang kuat.
Kerja sama ini juga membuka peluang skema co-investment dan co-production dengan negara lain. Bahkan, Kementerian Kebudayaan telah menyiapkan dana matching fund hingga Rp2,5 miliar untuk film-film Indonesia yang telah memperoleh dukungan pendanaan dari institusi luar negeri.
Komitmen Sejak Pandemi
Sandiaga menyebut bahwa minat UMA terhadap industri film Indonesia sudah muncul sejak pandemi Covid-19. “Setelah saya selesai di pemerintahan, minat itu masih berlanjut. Mereka konsisten dan melihat bahwa Indonesia punya potensi luar biasa untuk dipromosikan lewat film,” katanya.UMA sendiri merupakan perusahaan investasi internasional yang telah menanamkan modal di sektor industri kreatif di beberapa negara, termasuk Yunani dan Thailand. Mereka menjadikan film sebagai medium utama untuk promosi budaya dan diplomasi kreatif.
Menteri Fadli Zon menilai kemitraan ini sebagai contoh ideal sinergi antara sektor publik dan swasta. “Visi besar UMA yang didampingi kepemimpinan Bapak Sandiaga Uno menjadi preseden kuat bagi transformasi lanskap kreatif nasional. Sektor budaya bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan visi dan investasi strategis,” tegasnya.
Selain menggandeng rumah produksi lokal, inisiatif ini juga melibatkan mitra strategis dari sektor media, keuangan, pendidikan, hingga teknologi. Beberapa BUMN seperti PFN dan Danantara dijadwalkan ikut terlibat dalam proyek-proyek berdampak tinggi.
Rincian proyek akan diumumkan lebih lanjut setelah 20 Mei 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.