Reza Rahadian Gandeng Agus Noor Buat Pementasan Monolog Dua Dasarasa Desember 2025
05 May 2025 |
14:01 WIB
Bukan Reza Rahadian kalau tidak membuat gebrakan dalam berkarya. Aktor multitalenta itu akan menggelar pementasan monolog bertajuk Dua Dasarasa. Agenda yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025 ini menandai kali pertama Reza Rahadian mementaskan monolog.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Monolog Dua Dasarasa merupakan bagian dari rangkaian program spesial perayaan 20 tahun Reza Rahadian berkarya bertajuk Refleksi Dua Dasarasa. Program ini menjadi wujud rasa syukur dan terima kasih sang aktor kepada orang-orang yang selalu mendukung dan membantu perjalanannya sejak hari pertama baik di dunia film maupun kreatif lainnya.
Baca juga: Refleksi Dua Dasarasa, Rangkaian Program Spesial 20 Tahun Reza Rahadian Berkarya
Baca juga: Refleksi Dua Dasarasa, Rangkaian Program Spesial 20 Tahun Reza Rahadian Berkarya
Program Refleksi Dua Dasarasa menjadi ruang kontemplasi atas perjalanan dan pencapaian kreatif Reza Rahadian, ruang kolaborasi bersama para kreator seni lintas bidang, serta ruang untuk menginspirasi dan memaknai karya kolaboratif.
Dalam menyiapkan monolog Dua Dasarasa, Reza menggandeng penulis sekaligus sutradara Agus Noor, yang dikenal produktif dengan spektrum kekaryaan yang luas. Selain karya sastra, Agus belakangan memang kerap menulis sejumlah naskah pertunjukan untuk berbagai pementasan teater maupun musikal.
Reza mengatakan ide pertunjukan Dua Dasarasa salah satunya datang dari dorongan Agus Noor yang meminta dirinya untuk mementaskan monolog. Beberapa pengalaman dirinya yang berkolaborasi dengan Agus dalam sejumlah pertunjukan juga mendorong Reza untuk membuat pementasan monolog yang spesial bersama sang penulis.
Bagi Reza, seni teater adalah ruang untuk menyederhanakan diri, dan sangat membumi bagi dirinya sebagai seorang aktor. Sebagai aktor yang juga terbentuk dan dibesarkan dari panggung teater, Reza mengaku ingin menjadi bagian yang bisa terus menghidupi ruang-ruang pertunjukan di Indonesia.
"Letak [rasa] kesepian seorang aktor itu terletak ketika dia sedang menjadi [karakter], karena dirinya sendiri ditinggal terus. Dia selalu meninggalkan dirinya dan bertransformasi menjadi sosok yang lain. Nah ruang-ruang itu yang akan kita eksplorasi untuk monolog ini," katanya dalam acara konferensi pers di Jakarta, baru-baru ini.
Agus Noor mengatakan materi yang dibawakan dalam pementasan monolog Dua Dasarasa salah satunya terinspirasi dari buku perdana Reza, Mereka Yang Pertama, yang baru-baru ini diluncurkan. Dalam pertunjukan nanti, Reza akan menyampaikan perasaannya, pergolakan batinnya, termasuk proses perjalanannya sebagai seorang aktor.
Selain dari buku, Agus juga terinspirasi untuk menghadirkan berbagai karakter ikonis yang pernah diperankan oleh Reza, seperti Habibie, HOS Tjokroaminoto, dan karakter boss man dalam film My Stupid Boss (2016), dalam pementasan mendatang.
Sebagai penulis, Agus mencoba mengeksplorasi ruang kesepian sekaligus mungkin berkesan dari seorang aktor, yakni ketika mereka berusaha menemukan pembawaan karakter yang sesuai, sebelum benar-benar memerankannya.
"Saya membayangkan bagaimana kalau karakter-karakter itu hadir di satu panggung. Ketika dia [Reza] bercerita, tiba-tiba Habibie mendatanginya, ketika dia bercerita, tiba-tiba Cokro mendatanginya, lalu Bossman berdialog dengan Habibie, dan dia memerankannya sekaligus berselang-seling," ucap Agus.
Dalam prosesnya, Agus dan Reza nantinya akan memilih beberapa karakter yang bakal dihadirkan dalam pementasan Dua Dasarasa. Karakter-karakter yang dipilih ialah yang dirasa paling matang serta memiliki kontras satu sama lain, sehingga menjadi sajian materi pertunjukan yang unik.
"Dalam bayangan saya mungkin nanti akan menghadirkan sekitar lima sampai tujuh karakter. Selain menonton filmnya, saya juga akan menggali terkait karakter-karakter yang Reza perankan lewat skrip-skrip filmnya dan lainnya," kata Agus.
Selain monolog, program Refleksi Dua Dasarasa akan berisi rangkaian kegiatan kolaboratif dan sarat akan makna kontemplatif, seperti pameran instalasi seni, peluncuran film, serta program kolaborasi dengan Jakarta Film Week dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang dijadwalkan berlangsung hingga akhir tahun 2025.
Reza Rahadian mengatakan Refleksi Dua Dasarasa menjadi momentum untuk mengingat kembali perjalanan dirinya selama 20 tahun di dunia film dan kreatif. Program ini, lanjutnya, bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk belajar, berbenah, dan membuka lembaran baru dalam proses berkarya.
"Semua yang saya capai bermula dari kesempatan dan kepercayaan yang diberikan oleh orang lain. Program ini adalah bentuk penghormatan atas perjalanan itu, serta ajakan untuk terus belajar, bertransformasi, dan tetap rendah hati,” ujarnya.
Inet Leimena, Direktur Program Refleksi Dua Dasarasa, menjelaskan tahun ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan Reza Rahadian yang telah berkarya selama dua dekade di dunia film dan kreatif. Melalui Refleksi Dua Dasarasa, lanjutnya, pihaknya ingin mengajak publik untuk tidak hanya merayakan pencapaian Reza, tapi juga memahami nilai dari proses hidup seorang aktor dan manusia.
"Selama delapan bulan ke depan, berbagai program lintas bidang akan kami hadirkan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi Reza dan semua pihak yang turut mewarnai perjalanannya," imbuhnya.
Baca juga: Reza Rahadian Siapkan Pameran Instalasi Seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog 2025
Baca juga: Reza Rahadian Siapkan Pameran Instalasi Seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog 2025
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.