Serba-serbi konklaf (Sumber gambar: Unsplash/ Christian Lendl)

Serba-serbi Konklaf, Prosesi Pemilihan Paus Baru yang Penuh Aturan Ketat

04 May 2025   |   15:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Vatikan mengumumkan bahwa prosesi konklaf atau pemilihan Paus baru akan dimulai pada 7 Mei 2025. Konklaf tersebut akan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, tempat sakral yang selama berabad-abad menjadi lokasi pengampilan keputusan paling penting dalam Gereja Katolik Roma.

Konklaf adalah pertemuan tertutup para Kardinal Gereja Katolik yang berasal dari berbagai negara. Kata conclave berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti "dengan kunci", merujuk pada praktik pengurungan para kardinal sampai mereka menghasilkan keputusan.

Baca juga:  Proses Konklaf Dimulai 7 Mei 2025, Siapa Pengganti Paus Fransiskus?

Para kardinal yang berasal dari berbagai negara ini akan berkumpul di dalam satu tempat. Mereka akan memilih pemimpin baru penerus Paus Fransiskus.

Konklaf biasanya dimulai dengan Misa “Pro Eligendo Pontifice”, dilanjutkan dengan prosesi masuk ke Kapel Sistina. Setelah itu, pintu kapel dikunci dan para kardinal mulai melakukan voting rahasia. Dalam satu hari, dapat dilakukan hingga empat putaran pemungutan suara.

Agar terpilih, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari seluruh pemilih yang hadir. Sembari menunggu waktu pemilihan tiba, yuk simak beberapa fakta menarik terkait prosesi konklaf ini:


1. Pemilihan Paus Terlama Hampir Tiga Tahun

Pemilihan paus terlama dalam sejarah terjadi pada abad ke-13, tepatnya pada medio 1268-1271. Prosesnya kala itu berlangsung hampir tiga tahun. Sebab, ada ketidaksepakatan yang sengit di antara para kardinal dalam memilih Paus baru penerus Paus Clement IV.

Ketika kebuntuan berlangsung telalu lama, warga kota mulai resah. Mereka kemudian mengunci para kardinal di dalam gedung dan tidak terkoneksi dengan dunia luar. Tujuannya untuk mengindari intervensi politik dan mempercepat proses pemilihan. Kejadian ini menjadi dasar diberlakukannya aturan konklaf seperti sekarang, yakni para kardinal ditempatkan di sebuah gedung dan dijaga secara ketat hingga pemilihan selesai.


2. Pernah Ada Tiga Paus Sekaligus

Situasi unik dan membingungkan pernah terjadi dalam sejarah Gereja Katolik ketika terdapat tiga orang yang mengklaim sebagai paus secara bersamaan. Peristiwa ini dikenal sebagai Skisma Besar Barat (Western Schism) yang berlangsung dari tahun 1378 hingga 1417. Konflik ini muncul karena ketidakpuasan terhadap hasil konklaf dan campur tangan politik dari kerajaan-kerajaan Eropa.

Untuk menyelesaikan krisis tersebut, diadakan Konsili Konstanz (1414–1418) yang berhasil menyatukan kembali kepemimpinan Gereja dengan memilih Martinus V sebagai Paus yang sah. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya kejelasan dan kesepakatan dalam proses pemilihan Paus, agar tidak menimbulkan perpecahan dalam umat Katolik.


3. Aturan Ketat dan Tertutup

Konklaf biasanya dimulai dalam waktu 15 hingga 20 hari setelah wafatnya atau pengunduran diri Paus. Hal ini dilakukan untuk memberi waktu bagi para kardinal dari seluruh dunia untuk berkumpul di Vatikan. Konklaf pemilihan Paus baru kali ini akan dimulai pada 7 Mei 2025 mendatang dan akan berlangsung di Kapel Sistina Vatikan.

Konklaf dilaksanakan dengan aturan yang sangat ketat demi menjaga kerahasiaan dan integritas pemilihan Paus. Para kardinal dikurung di dalam ara tertutup di Vatikan, biasanya Kapel Sistina atau tempat tinggal terdekat, tanpa akses ke dunia luar. Mereka dilarang membawa ponsel, laptop, atau alat komunikasi lain. Aturan ini tidak hanya simbolik, tetapi juga penting agar para kardinal bebas dari tekanan politik atau opini publik dan dapat berdoa serta berdiskusi sebelum mengambil keputusan.


4. Hanya Kardinal di Bawah 80 Tahun yang Punya Hak Pilih

Tidak semua kardinal di Gereja Katolik dapat memilih Paus. Berdasarkan aturan yang ditetapkan, hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun pada hari wafat atau pengunduran diri Paus yang memiliki hak pilih dalam konklaf.

Alasan dari batasan usia ini adalah agar pemilih adalah para tokoh Gereja yang masih aktif, enerjik, dan dekat dengan isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Katolik. Meski demikian, kardinal yang sudah berusia di atas 80 tahun tetap bisa hadir di Vatikan sebagai penasihat atau saksi sejarah, tetapi tidak berhak memberikan suara dalam pemilihan.


5. Jumlah Kardinal Terbanyak

Tahun ini, terdapat 133 kardinal yang terlibat dalam konklaf, menjadikannya salah satu pemilihan Paus dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah. Jumlah ini mencerminkan besarnya keberagaman wilayah dan latar belakang para kardinal, yang berasal dari berbagai benua dan membawa perspektif unik tentang tantangan dan harapan umat Katolik masa kini.

Para kardinal tersebut berasal dari berbagai negara dan benua, membawa suara dan kepentingan umat Katolik dari Eropa, Amerika Latin, Afrika, Asia, hingga Oseania


6. Asap Hitam & Putih Jadi Penanda Voting

Asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina menjadi simbol paling terkenal dari proses konklaf. Jika hasil pemungutan suara belum menghasilkan suara mayoritas dua pertiga, maka kertas suara dibakar dengan zat kimia yang menghasilkan asap hitam, tanda bahwa belum ada Paus terpilih. Sebaliknya, ketika sudah ada keputusan final, asap putih mengepul sebagai kabar gembira bahwa Paus baru telah terpilih.

Tradisi asap ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Katolik dan media dari seluruh dunia. Ribuan orang biasanya berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menyaksikan asap yang keluar dari cerobong. Jika asap putih muncul, tak lama kemudian akan ada pengumuman resmi dari balkon Basilika Santo Petrus: berupa Habemus Papam atau Kita memiliki Paus. Paus baru pun tampil untuk memberi berkat perdana kepada umatnya.

Baca juga:  Basilika Santa Maria Maggiore Jadi Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

SEBELUMNYA

Tips Antisipasi Cuaca Panas di Arab Saudi untuk Jemaah Haji

BERIKUTNYA

Reza Rahadian Siapkan Pameran Instalasi Seni bertajuk Eudaimonia di ArtJog 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: