Salib dan abu yang dipakai pada Rabu Abu. (Sumber gambar: Freepik/Mdjaff)

5 Fakta Menarik Rabu Abu, Hari Pertobatan Umat Katolik

22 February 2023   |   18:49 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Umat Katolik di seluruh dunia tengah memperingati Rabu Abu pada hari ini. Mereka menjalani tradisi puasa yang menandai awal Prapaskah dalam menyambut hari Kebangkitan Yesus Kristus pada 9 April 2023. Selain itu, umat Kristiani ini juga memfokuskan hati pada pertaubatan serta doa melalui pengakuan pribadi dan komunal.

Seperti namanya, Rabu Abu dirayakan pada hari Rabu tujuh minggu atau 46 hari sebelum Minggu Paskah. Mengutip Christianity, masa Prapaskah adalah masa 40 hari, tidak termasuk hari Minggu, yang ditandai dengan pertobatan, puasa, refleksi, dan akhirnya perayaan. 

Periode 40 hari melambangkan masa pencobaan Kristus di padang gurun. Kala itu dia menjalani puasa di tengah godaan setan. Oleh karenanya, Prapaskah ditandai dengan berpuasa sebagai bentuk pelayanan, pengorbanan, dan  kebangkitan Kristus. 

Baca juga: Peringatan Penyaliban Yesus, Ini Makna Jumat Agung bagi Umat Kristiani

Sebagai pengetahuan, simak fakta-fakta menarik Rabu Abu atau Prapaskah berikut ini yuk, Genhype.
 

1. Sejarah Rabu Abu

Mengutip Catholic.org, Rabu Abu berasal dari tradisi penebusan dosa dan puasa Yahudi kuno. Praktiknya termasuk mengenakan abu di kepala. Abu melambangkan debu dari mana Tuhan menciptakan manusia. 

Kata pendeta dan asisten profesor dari Duke Divinity School Lauren F. Winner, hingga abad ke-11, abu pertama kali dikaitkan dengan penebusan dosa. Tetapi tidak semua orang Kristen memperingatinya, karena dulunya adalah hari suci umat Katolik.
 

2. Pemakaian Abu di Dahi

Dalam praktiknya, umat Katolik akan disematkan abu dengan tanda salib di dahinya. Saat imam mengoleskan abu ke dahi seseorang, dia mengucapkan kata-kata seperti ‘Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu’. Sebagai alternatif, imam dapat mengucapkan kata-kata ‘Bertobatlah dan percayalah pada Injil’. 

Selain melambangkan debu dari mana Tuhan menciptakan manusia, Abu juga melambangkan kesedihan. Dalam hal ini, kesedihan karena manusia telah berdosa dan menyebabkan perpecahan dari Tuhan. Tulisan-tulisan dari gereja abad kedua merujuk pada pemakaian abu sebagai tanda penebusan dosa.

Oleh karena itu, para imam akan memberikan abu selama Misa sebagai simbol penebusan dosa yang terlihat. Bahkan orang non-Kristen dipersilakan untuk menerima abunya. 
1
2


SEBELUMNYA

Begini Strategi Menabung untuk Biaya Menikah

BERIKUTNYA

3 Starter Pack Ini Wajib Dibawa saat Beraktivitas di Luar Rumah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: