7 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memutuskan Berhenti Konsumsi Gula
Namun, menghentikan konsumsi gula bukanlah proses yang instan. Diperlukan waktu dan adaptasi untuk membiasakan tubuh. Sebelum benar-benar mengambil langkah untuk menghilangkan gula dari pola makan, ada beberapa hal penting yang perlu Genhype ketahui.
Baca juga: Cegah Diabetes, Begini Cara Kurangi Konsumsi Gula Harian
Tubuh akan mengalami sejumlah perubahan, mulai dari gangguan tidur hingga penurunan energi. Tidak perlu khawatir, karena ada cara untuk mengatasi perubahan tersebut tanpa harus kembali bergantung pada konsumsi gula.
Dilansir dari Healthshots, gula dalam bentuk kristal merupakan karbohidrat sederhana, berasa manis dan dapat larut dalam air. Gula diekstraksi dari tanaman seperti tebu dan bit gula. Pakar kesehatan, Sifa Chishti menjelaskan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius:
- Diabetes: Gula yang berlebih disimpan sebagai lemak dalam tubuh, dan ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara asupan gula total dan peningkatan risiko diabetes.
- Obesitas: Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan dengan meningkatkan asupan kalori dan mengurangi rasa kenyang. Penelitian yang diterbitkan di Children menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan yang tinggi meningkatkan kemungkinan anak-anak menjadi kelebihan berat badan atau obesitas.
- Masalah Hati: Fruktosa, yang ditemukan dalam banyak produk manis, diproses di hati. Konsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang berpotensi menyebabkan penumpukan lemak di hati dan masalah kesehatan lainnya.
- Peradangan: Konsumsi gula yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Peradangan ini berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko kanker yang lebih tinggi.
- Kerusakan Gigi: Jumlah gula yang tinggi memberi makan bakteri jahat di mulut dan menyebabkan kerusakan gigi.
- Gangguan Pencernaan: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan disbiosis mikrobiota usus, di mana keseimbangan bakteri baik dan buruk terganggu. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan.
7 Hal yang Perlu Genhype Ketahui Sebelum Berhenti Konsumsi Gula
Menurut National Health Service Inggris, orang dewasa sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula bebas per hari. Gula bebas adalah gula yang ditemukan dalam makanan seperti kue, cokelat, biskuit, dan minuman bersoda.Membatasi atau berhenti mengonsumsi gula bisa jadi langkah menuju tubuh yang lebih sehat. Namun, sebelum melakukannya, Genhype perlu memahami bagaimana tubuh mungkin bereaksi dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping yang muncul.
1. Perubahan Suasana Hati
Menghentikan konsumsi gula dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, terutama hormon yang berperan dalam perasaan bahagia. Fluktuasi suasana hati atau rasa mudah marah mungkin akan terasa. Untuk mengatasinya, lakukan aktivitas fisik secara rutin, berlatih mindfulness, dan konsumsi makanan kaya nutrisi seperti kacang-kacangan dan produk susu untuk mendukung produksi hormon bahagia.
2. Gangguan Tidur
Pengurangan asupan gula juga bisa berdampak pada kualitas tidur. Perubahan hormon kortisol, yang mengatur stres, dapat menyebabkan kesulitan tidur. Untuk membantu tidur lebih nyenyak, jauhi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur dan biasakan tidur pada waktu yang sama setiap malam.
3. Gangguan Pencernaan
Proses berhenti mengonsumsi gula dapat memicu gejala seperti kembung dan ketidaknyamanan pencernaan. Ini terjadi karena adanya perubahan keseimbangan mikrobiota usus. Mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt atau suplemen probiotik dapat membantu memperbaiki keseimbangan tersebut.
4. Mengidam Makanan Manis
Dorongan untuk kembali mengonsumsi makanan manis bisa muncul akibat kebiasaan atau faktor emosional. Sebagai gantinya, pilih sumber gula alami dari buah-buahan atau madu untuk memenuhi kebutuhan rasa manis tanpa mengganggu kesehatan.
5. Kelelahan
Penurunan energi mungkin terasa setelah menghentikan konsumsi gula. Untuk menjaga stamina tetap stabil, pastikan asupan makanan seimbang, kaya protein, lemak sehat, dan serat. Pola makan yang sehat akan membantu menjaga energi sepanjang hari.
6. Sakit Kepala
Sakit kepala bisa menjadi salah satu efek samping akibat perubahan pola makan dan penurunan kadar dopamin. Tetap terhidrasi dan menjaga pola tidur yang baik dapat membantu mengurangi gejala ini.
7. Perubahan Berat Badan
Setelah berhenti mengonsumsi gula, berat badan bisa mengalami fluktuasi. Dengan mengurangi gula berlebih dan tetap menjaga pola makan seimbang kaya serat, berat badan dapat lebih terkontrol dan mendukung gaya hidup sehat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.