Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Hypereport: Menyelami Serunya Dunia Bawah Laut dengan Diving

28 April 2025   |   14:08 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Olahraga kini telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Tak sedikit masyarakat yang menekuni olahraga bukan hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga sebagai hobi. Bahkan, beberapa diantaranya tergolong sebagai olahraga mahal lantaran harus merogoh kocek lebih dalam, salah satunya diving atau menyelam.

Diving adalah kegiatan menyelam di bawah air dengan atau tanpa menggunakan peralatan. Selain untuk berolahraga, diving juga dapat dilakukan untuk penelitian atau berekreasi dengan melihat pemandangan bawah laut.

Dalam dunia diving, dikenal dua jenis menyelam yang paling umum yakni free diving dan scuba diving. Free diving adalah kegiatan menyelam di bawah air tanpa menggunakan peralatan bantu pernapasan. Dalam free diving, penyelam hanya mengandalkan kapasitas paru-paru mereka sendiri untuk bernapas saat berada di bawah permukaan air. Hal ini membuat free diving memiliki batasan waktu yang lebih singkat daripada scuba diving.

Baca juga: Olahraga Diving Makin Populer di Tanah Air, Bagaimana Implementasinya di Lapangan?

Sementara scuba diving adalah kegiatan menyelam di bawah air menggunakan peralatan Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (scuba). Dalam scuba diving, penyelam menggunakan tabung oksigen yang terpasang di punggung mereka untuk menyediakan pasokan udara selama penyelaman. 

Tabung udara ini akan terhubung dengan regulator yang mengatur aliran udara ke mulut penyelam melalui selang, memungkinkan mereka bernapas di bawah air. Selain tabung oksigen dan regulator, peralatan scuba diving juga mencakup masker untuk melindungi mata dan hidung, wetsuit atau drysuit untuk menjaga suhu tubuh, sirip (fins) dan alat pengukur tekanan udara atau manometer.

Diving disebut sebagai salah satu cabang olahraga mahal. Sebab, untuk menekuni hobi ini, seseorang harus mengeluarkan sejumlah biaya yang tak murah mulai dari sertifikasi dan pelatihan, pemeriksaan kesehatan, peralatan, asuransi, hingga biaya untuk melakukan diving di tengah laut. Meski demikian, minat diving di Indonesia rupanya cukup besar.
 

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Owner sekaligus Manager IDive Komodo, Marcia Stephanie, mengatakan minat masyarakat untuk diving masih cukup besar saat ini. Tren positif itu dimulai sejak setelah pandemi Covid-19 dan masih berlanjut hingga saat ini. Meski, kata Marcia, di IDive Komodo, kebanyakan penyelamnya masih didominasi oleh wisatawan mancanegara ketimbang masyarakat dalam negeri.

Banyaknya wisatawan mancanegara yang diving salah satunya dikarenakan kini banyak rute penerbangan pesawat dari beberapa negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang bisa langsung (direct flight) ke Labuan Bajo. Faktor lainnya termasuk fleksibilitas waktu yang memungkinkan mereka untuk melakukan eksplorasi lebih lama.

Adapun, untuk peak season untuk diving di Indonesia biasanya terjadi saat musim panas yakni sepanjang Maret-Desember. Sebaliknya, jika sedang musim hujan sekitar Januari-Februari, permintaan untuk diving cenderung menurun lantaran kondisi cuaca yang tidak bersahabat dengan kegiatan outdoor tersebut.

"Jadi minatnya sih kita lihatnya trennya cukup meningkat ya, terutama dari sejak pandemi [Covid-19]. Waktu pandemi banyak orang enggak bisa ke luar negeri. Sedangkan dia butuh liburan dan kegiatan. Nah, kita lihat sih banyak untuk pasar domestik banyak meningkatnya pas saat itu. Kalau tren dari [wisatawan] luar [negeri] cukup konsisten lah dari dulu sampai sekarang ya," katanya kepada Hypeabis.id.

Marcia menuturkan salah satu faktor utama yang mendorong banyak orang tertarik untuk diving ialah menjelajahi keindahan dunia bawah laut, pengalaman memasuki dunia yang sama sekali berbeda dengan yang ada di daratan. Sekali sudah melihat keindahannya yang mempesona, banyak orang yang akhirnya ketagihan untuk menjelajahinya lebih dalam dan luas.

Selain itu, tantangan yang memacu adrenalin juga menjadi kenikmatan sendiri yang dicari saat diving. Banyak hal yang tidak terduga yang bisa ditemui saat menyelam. Tak hanya keragaman biota laut yang indah, sesekali penyelam juga akan menemukan arus bawah laut yang tidak terduga. Semua pengalaman itu semakin mengesankan lantaran bisa diabadikan dalam bentuk foto maupun video.

"Diving itu kesempatan kita untuk mengenal diri sendiri. Walaupun ditemani dan dibantu oleh instruktur ataupun orang lain, yang bisa bernafas dan mengendalikan diri ya penyelam itu sendiri," kata dia.
 

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Marcia menjelaskan di IDive Komodo, pengunjung bisa diving baik sudah maupun belum memiliki sertifikat. Untuk yang belum memiliki sertifikat, biasanya akan diarahkan untuk mengambil paket Try Scuba, yakni melakukan diving di laut lepas sebanyak 2 kali dalam satu hari dengan harga Rp2,75 juta/orang.

Sementara itu, untuk mendapatkan sertifikat menyelam, pengunjung bisa mengambil paket Open Water Course selama 3 hari dengan harga Rp7,5 juta/orang, yang telah terstandarisasi dan tersertifikasi oleh World Recretional Scuba Training Council. Beberapa program lainnya termasuk Advanced Adventurer Course (dua hari) seharga Rp6,9 juta/orang hingga Stress and Rescue seharga Rp7,5 juta/orang.

"Ini memang program singkat tapi padat. Dengan catatan, teorinya sudah dipelajari terlebih dahulu, baru nanti instrukturnya menjelaskan ketika bertemu lalu praktik," imbuhnya.

Meski tidak wajib memiliki sertifikat, setiap orang yang ingin diving harus mengisi surat pernyataan medis yang bakal menentukan apakah seseorang lolos kriteria untuk menyelam. Jika ada kondisi medis tertentu, diharuskan untuk konsul dengan dokter terlebih dahulu serta melampirkan surat keterangan medis/dokter. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi juga ialah memiliki kemampuan dasar berenang.

"Karena bagaimanapun olahraga ini punya resiko dan melibatkan tekanan dalam air. Sementara kondisi badan setiap orang berbeda-beda. Kalau di IDive juga harus wajib bisa renang, minimal paham teknik dasarnya," terang Marcia.

Asuransi juga menjadi hal penting sebagai jaminan pertolongan saat terjadi kecelakaan selama diving. Marcia mengatakan untuk program kelas sertifikasi menyelam biasanya sudah dijamin dengan asuransi. Sebaliknya, untuk kegiatan fun diving yang sifatnya rekreasional biasanya belum termasuk asuransi, sehingga penyelam harus mengeluarkan biaya tambahan.

Saat diving, penyelam juga nantinya akan diarahkan untuk bisa menjelajahi dunia bawah laut sesuai dengan profilnya. Penyelam dengan tingkat pemula akan diarahkan ke site atau wilayah yang berbeda dengan yang sudah mahir. Sebab, setiap site memiliki tingkat kedalaman dan arus bawah laut yang berbeda-beda.

"Kalau kami lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas. Kami menyadari kapasitas kami, sehingga tidak untuk mass tourism. Tapi kami mengusahakan layanan yang fast response, yang menurut saya tidak semua orang bisa kalau di Labuan Bajo karena kadang-kadang harus nunggu luamayan lama," kata Marcia.
 

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)


Pentingnya Sertifikat Menyelam

Sertifikat menjadi modal yang penting untuk dipunya sebelum menekuni hobi olahraga menyelam khususnya scuba diving. Sertifikat menjadi bukti jika seseorang sudah paham teknik menyelam, cara menggunakan alat, termasuk mengerti apa yang harus dilakukan jika berada dalam keadaan darurat. 

Dengan punya sertifikat, seseorang semacam memiliki 'tiket' yang memungkinkan mereka untuk menyelam di berbagai spot diving populer di seluruh dunia. Dengan skill dan pengetahuan yang cukup, menyelam di laut lepas bisa berjalan bukan hanya aman tetapi juga membuat pengalaman menyelam menjadi lebih seru dan berkesan. Sertifikat pun bisa dimiliki dengan mengikuti kursus atau sekolah menyelam.

Pemilik sekaligus Instruktur Diving Oceanara, Firli Rahman Hakim Fauzi, mengatakan minat masyarakat untuk belajar diving cukup besar. Tujuannya pun beragam, mulai dari untuk hobi yang sifatnya rekreasional, keperluan penelitian hingga tujuan pekerjaan yang berkaitan dengan industri konstruksi seperti pembuatan dermaga, pengeboran minyak, hingga pengelasan bawah laut.

Firli mengatakan sebelum mengikuti kursus atau selam , penting untuk memastikan instruktur yang akan mengajar telah mengantongi sertifikasi menyelam berstandar internasional dari beberapa agensi seperti Professional Association of Diving Instructors (PADI), Scuba Schools International (SSI), Recreational Scuba Training Council (RSTC) dan sebagainya.

Setiap peserta nantinya akan memulai kursus menyelam dengan melalui tahap lisensi tingkatan awal yakni open water diver (OWD). Materi yang diberikan pada tahap ini mencakup pengenalan prinsip dasar ilmu menyelam, dasar kemampuan scuba, hingga improvement kemampuan dan explore penyelaman.

Termasuk, mempelajari fisika perairan yang berkaitan dengan tekanan, penggunaan alat selam, setting alat, dan lainnya. Di tingkat ini, penyelam hanya boleh menyelam hingga 18 meter. 

Jika ingin meningkatkan skill, bisa berlanjut ke tahap Advanced Open Water Diver. Pada tahap ini, penyelam akan mempelajari skill penyelaman dalam (deep dive) dan navigasi selam. Jika telah menyelesaikan tahapan ini, penyelam diperbolehkan untk menyelam hingga kedalaman 30 meter. Adapun, tahapan lisensi berikutnya yakni rescue diver, divemaster (dive guide), dan dive instructor.
 

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Ilustrasi seorang penyelam sedang diving. (Sumber gambar: Timur Angin/IDive Komodo)

Firli menjelaskan durasi kursus menyelam pun bervariasi bergantung dengan tingkat kesiapan serta kedisiplinan peserta. Untuk kelas materi biasanya akan berlangsung 1-2 hari, berlanjut ke kelas kolam hingga akhirnya melakukan penyelaman di laut lepas minimal sebanyak 4 kali.

Adapun, rata-rata biaya kursus menyelam di Indonesia yakni Rp4 juta-Rp8 juta ke atas hingga mendapatkan sertifikat. Biaya tersebut biasanya akan bertambah dengan keperluan lainnya seperti biaya transportasi dan akomodasi termasuk untuk peserta dan instruktur, ketika kelas sudah masuk di tahap menyelam di laut lepas.

"Skill checklist yang harus dikuasai penyelam untuk dapat sertifikat itu ada banyak ya indikatornya, sekitar 40 checklist. Tapi intinya mereka harus bisa master clearance dan regulator clearance. Biasanya orang yang sudah bisa membersihkan regulator dan masker di dalam air, itu bisa mengerjakan tugas-tugas lainnya," ujarnya.

Firli menyampaikan selain untuk tujuan rekreasional, divinvg juga  memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan mulai dari melatih semua otot tubuh, melatih fokus diri, melatih pernapasan, menghilangkan stres, mempercepat regenerasi sel tubuh, hingga meningkatkan kepercayaan diri.

Meski demikian, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan penyelam saat sedang menyelam, seperti menahan napas hingga naik ke atas permukaan laut terlalu cepat yang bisa berpotensi mengalami lung over expansion atau cedera paru-paru yang mengembang secara berlebihan.

Selain itu, setiap penyelam yang melakukan diving juga wajib ditemani oleh istruktur atau teman (buddy) yang minimal memiliki kemampuan pada tingkatan open water atau setara dengan penyelam. Hal ini penting untuk memastikan seorang penyelam tetap aman dan mendapatkan pertolongan, terutama ketika dalam kondisi darurat.

"Sebelum menyelam juga seseorang harus dalam keadaan yang rileks dan tidak boleh stres atau banyak pikiran. Jika tidak, rentan untuk panik ketika terjadi kondisi darurat, yang berisiko sangat fatal untuk keselamatan," imbuh Firli.

Baca juga: 7 Tip Diving untuk Pemula agar Menyelam dengan Aman

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

7 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memutuskan Berhenti Konsumsi Gula

BERIKUTNYA

Cek Kekuatan Engsel dan Layar Ponsel Lipat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: