Sering Duduk Terlalu Lama? Waspadai dengan 4 Dampak Ini

Pekerjaan yang dilakukan dengan minim aktivitas fisik seperti duduk di depan komputer atau laptop telah banyak dilakukan dalam keseharian hingga akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang kurang baik karena bisa menimbulkan masalah kesehatan bervariasi, dari obesitas hingga rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu.

Karena itulah, ada baiknya Genhype untuk mengenali lima dampak yang terjadi jika terlalu banyak duduk dan minim aktivitas fisik.

1. Ambeien
Ambeien atau wasir umumnya terjadi jika terlalu banyak duduk di toilet, tetapi ternyata hal ini juga bisa terjadi jika Genhype terlalu banyak duduk di kursi lho. Wasir umumnya terjadi karena adanya tekanan konstan pada bagian rektum sehingga muncul benjolan yang menyebabkan rasa gatal atau sakit di sekitar anus.

2. Varises
Selain dari kebiasaan berdiri terlalu lama, varises juga terjadi karena kebiasaan dudul terlalu lama terutama ketika Genhype sering menyilangkan kaki. Ini kemudian memicu adanya pembuluh darah yang menonjol sebagai dampak adanya pengumpulan darah dan peregangan akibat tekanan.
 

3. Saraf terjepit
Dalam istilah medis, penyakit yang disebut sebagai Hernia Nukleus Pulposus (HNP) ini juga bisa terjadi jika Genhype terlalu sering duduk dalam waktu yang lama. Ini disebabkan karena saat duduk, berat tubuh akan menyebar ke tulang punggung bagian bawah daripada sepanjang tulang punggung.

4. Kurangnya oksigen pada tubuh
Saat berdiri, paru-paru memiliki kemampuan lebih untuk menghirup oksigen ketimbang saat duduk karena paru-paru berada dalam kondisi "tertekan" akibat posisi tubuh yang cenderung bungkuk sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit.

Selain keempat hal ini, duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan rasa sakit pada otot kaki karena melemahnya bagian tersebut serta rasa sakit pada bagian tubuh tertentu seperti tengkuk dan punggung.

Untuk mengatasinya, Genhype bisa mengambil jeda untuk berjalan-jalan atau berdiri setiap 15 menit serta melakukan peregangan pada bagian tubuh untuk mengurangi dampak tersebut.

Editor: M R Purboyo