Ini Bahayanya Jika Anak Kekurangan Aktivitas Fisik
11 August 2021 |
11:12 WIB
Aktivitas fisik ternyata enggak hanya memberikan manfaat pada peningkatan kualitas tidur, tetapi juga bisa berdampak pada berkurangnya risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada anak untuk jangka panjang lho!
Hal ini terungkap melalui studi terbaru hasil kolaborasi Pusat Penelitian Folkhälsan dan University of Helsinki yang meneliti keterkaitan antara penggunaan media pada anak usia sekolah terhadap risiko obesitas saat remaja.
Dalam studi yang dipublikasi dalam Journal of Physical Activity and Health, penelitian ini melibatkan 4.661 anak berusia 11 tahun dari studi Finnish Health in Teens dengan melihat proses kenaikan berat badan selama 3 tahun hingga para partisipan berusia 14 tahun.
Cara kerja studi adalah dengan melihat laporan durasi penggunaan media daring dalam kondisi tidak bergerak dan aktivitas fisik di luar jam sekolah, serta memerhatikan beberapa faktor yang berpotensi punya dampak obesitas seperti pola makan di masa kecil dan durasi tidur.
Hasilnya, para peneliti melihat adanya keterkaitan penggunaan media daring yang tinggi dengan risiko kelebihan berat badan, dan secara spesifik menunjukan bahwa durasi 6 jam setiap pekan untuk aktivitas fisik di waktu luang bisa mengurangi risiko obesitas.
Meski keterkaitannya jelas terlihat, tapi studi lanjutan untuk mengetahui efek dari gaya hidup yang kurang banyak aktivitas fisik (sedentary) dalam durasi tertentu dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas, serta seberapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut.
Salah satu peneliti dalam studi ini, Elina Engberg, merekomendasikan perlunya panduan aktivitas fisik untuk anak-anak dan remaja terutama untuk mengetahui anak-anak mana saja yang harus beraktivitas fisik secara aktif setidaknya 60 menit sehari sesuai dengan setiap individu berdasarkan usia.
Editor: Dika Irawan
Hal ini terungkap melalui studi terbaru hasil kolaborasi Pusat Penelitian Folkhälsan dan University of Helsinki yang meneliti keterkaitan antara penggunaan media pada anak usia sekolah terhadap risiko obesitas saat remaja.
Dalam studi yang dipublikasi dalam Journal of Physical Activity and Health, penelitian ini melibatkan 4.661 anak berusia 11 tahun dari studi Finnish Health in Teens dengan melihat proses kenaikan berat badan selama 3 tahun hingga para partisipan berusia 14 tahun.
Cara kerja studi adalah dengan melihat laporan durasi penggunaan media daring dalam kondisi tidak bergerak dan aktivitas fisik di luar jam sekolah, serta memerhatikan beberapa faktor yang berpotensi punya dampak obesitas seperti pola makan di masa kecil dan durasi tidur.
Hasilnya, para peneliti melihat adanya keterkaitan penggunaan media daring yang tinggi dengan risiko kelebihan berat badan, dan secara spesifik menunjukan bahwa durasi 6 jam setiap pekan untuk aktivitas fisik di waktu luang bisa mengurangi risiko obesitas.
Meski keterkaitannya jelas terlihat, tapi studi lanjutan untuk mengetahui efek dari gaya hidup yang kurang banyak aktivitas fisik (sedentary) dalam durasi tertentu dengan risiko kelebihan berat badan atau obesitas, serta seberapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut.
Salah satu peneliti dalam studi ini, Elina Engberg, merekomendasikan perlunya panduan aktivitas fisik untuk anak-anak dan remaja terutama untuk mengetahui anak-anak mana saja yang harus beraktivitas fisik secara aktif setidaknya 60 menit sehari sesuai dengan setiap individu berdasarkan usia.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.