Covid-19 Turunkan Libido Pria, Ini Penjelasannya
09 September 2021 |
20:39 WIB
Infeksi Covid-19 sangat mempengaruhi kondisi tubuh. Bahkan virus ini mampu menurunkan libido atau gairah seksual pada pria yang menjadi penyintas. Hal itu disampaikan Dr. Nadia Alaydrus dari Dear Docto, program yang diproduksi di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Dia mengatakan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa apabila laki-laki dirawat dengan Covid-19, testosteronnya cenderung menurun. “Testoteron berhubungan dengan libido laki-laki,” ujarnya dikutip dari YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (9/9/2021).
Nadya menuturkan laki-laki yang dirawat di ruang ICU karena Covid-19 kemungkinan besar mengalami penurunan gairah seksual ini. “Yang jauh menurun orang-orang yang dirawat di ICU,” katanya.
Sementara itu, Ahli Urologi di University Hospitals, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat Nannan Thirumavalavan menguturkan dari beberapa penilitian, Coid-19 juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi (DE).
Satu studi menemukan bahwa penyintas Covid-19 mungkin mengalami masalah kesehatan seksual dan reproduksi jangka pendek serta jangka panjang, termasuk disfungsi ereksi.
“Covid-19 telah terdeteksi di testis sehingga dapat memengaruhi seberapa baik testis Anda dapat bekerja. Ini dapat memengaruhi produksi sperma dan produksi testosteron,” tulis Thirumavalavan dikutip dari University
Salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi pasca Covid-19 ini adalah karena virus menyebabkan masalah pada pembuluh darah di tubuh. Virus menyebabkan peradangan tingkat tinggi dalam tubuh sebagai respons pertahanan.
Tingkat peradangan yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah kecil, serta peradangan pada lapisan pembuluh darah. “Kombinasi kedua fitur ini dapat mengganggu aliran darah, salah satu faktor terpenting dalam mencapai ereksi,” jelasnya.
Secara tidak langsung, Covid-19 dapat memperburuk kondisi jantung yang sudah ada seperti peradangan jantung atau detak jantung yang tidak teratur. Obat-obatan untuk mengobati kondisi ini, seperti beta-blocker, juga dapat menyebabkan efek samping berupa disfungsi ereksi.
Lebih lanjut, Thirumavalavan menerangkan hipotesis lain adalah bahwa komplikasi Covid-19 jangka panjang dapat menyebabkan jaringan parut pada jaringan ereksi.
Coid-19 menyebabkan stres fisiologis dan psikologis yang parah, yang mengarah pada penurunan kadar testosteron dan peningkatan pelepasan hormon stres. Sementara kadar testosteron harus kembali normal setelah penyakit mereda, hilangnya testosteron dapat menyebabkan fibrosis jaringan penis, yang merupakan kondisi yang lebih sulit dan kurang reversibel untuk diobati.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa virus corona berdampak pada testis. Virus memasuki sel dengan bantuan protein yang lazim di testis.
“Testis adalah tempat sebagian besar testosteron dibuat pada pria, sehingga Covid-19 dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron dalam tubuh,” tuturnya.
Nah, kadar testosteron yang lebih rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi, serta penurunan energi, libido, dan massa otot. Kadar testosteron yang lebih rendah juga dapat memperburuk respons peradangan tubuh, menyebabkan kerusakan yang meningkat pada pembuluh darah.
Editor: M R Purboyo
Dia mengatakan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa apabila laki-laki dirawat dengan Covid-19, testosteronnya cenderung menurun. “Testoteron berhubungan dengan libido laki-laki,” ujarnya dikutip dari YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (9/9/2021).
Nadya menuturkan laki-laki yang dirawat di ruang ICU karena Covid-19 kemungkinan besar mengalami penurunan gairah seksual ini. “Yang jauh menurun orang-orang yang dirawat di ICU,” katanya.
Sementara itu, Ahli Urologi di University Hospitals, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat Nannan Thirumavalavan menguturkan dari beberapa penilitian, Coid-19 juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi (DE).
Satu studi menemukan bahwa penyintas Covid-19 mungkin mengalami masalah kesehatan seksual dan reproduksi jangka pendek serta jangka panjang, termasuk disfungsi ereksi.
“Covid-19 telah terdeteksi di testis sehingga dapat memengaruhi seberapa baik testis Anda dapat bekerja. Ini dapat memengaruhi produksi sperma dan produksi testosteron,” tulis Thirumavalavan dikutip dari University
Salah satu faktor penyebab disfungsi ereksi pasca Covid-19 ini adalah karena virus menyebabkan masalah pada pembuluh darah di tubuh. Virus menyebabkan peradangan tingkat tinggi dalam tubuh sebagai respons pertahanan.
Tingkat peradangan yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah kecil, serta peradangan pada lapisan pembuluh darah. “Kombinasi kedua fitur ini dapat mengganggu aliran darah, salah satu faktor terpenting dalam mencapai ereksi,” jelasnya.
Secara tidak langsung, Covid-19 dapat memperburuk kondisi jantung yang sudah ada seperti peradangan jantung atau detak jantung yang tidak teratur. Obat-obatan untuk mengobati kondisi ini, seperti beta-blocker, juga dapat menyebabkan efek samping berupa disfungsi ereksi.
Lebih lanjut, Thirumavalavan menerangkan hipotesis lain adalah bahwa komplikasi Covid-19 jangka panjang dapat menyebabkan jaringan parut pada jaringan ereksi.
Coid-19 menyebabkan stres fisiologis dan psikologis yang parah, yang mengarah pada penurunan kadar testosteron dan peningkatan pelepasan hormon stres. Sementara kadar testosteron harus kembali normal setelah penyakit mereda, hilangnya testosteron dapat menyebabkan fibrosis jaringan penis, yang merupakan kondisi yang lebih sulit dan kurang reversibel untuk diobati.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa virus corona berdampak pada testis. Virus memasuki sel dengan bantuan protein yang lazim di testis.
“Testis adalah tempat sebagian besar testosteron dibuat pada pria, sehingga Covid-19 dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron dalam tubuh,” tuturnya.
Nah, kadar testosteron yang lebih rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi, serta penurunan energi, libido, dan massa otot. Kadar testosteron yang lebih rendah juga dapat memperburuk respons peradangan tubuh, menyebabkan kerusakan yang meningkat pada pembuluh darah.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.