Buku merupakan sumber wawasan dan pengetahuan (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ lil artsy)

4 Buku yang Wajib Dibaca Gen Z Buat Kenal Diri Lebih Dalam

23 April 2025   |   11:13 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Buku merupakan elemen penting dalam kehidupan, dan kebiasaan membaca perlu ditumbuhkan di kalangan siapa pun, terutama generasi Z yang tengah berada dalam fase penting pembentukan jati diri. Salah satu manfaat utama membaca adalah untuk self-development atau pengembangan diri.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa buku menyimpan banyak manfaat. Selain menjadi sumber informasi, buku juga memperkaya wawasan pembacanya—mengenalkan berbagai pemikiran, nilai, dan perspektif yang mungkin belum pernah dijumpai sebelumnya.

Baca juga: Yuk, Rayakan Hari Buku Sedunia! Ini Deretan Fakta Menarik yang Wajib Genhype Tahu

Genhype bisa mengetahui beragam hal dari buku: mulai dari sejarah dunia, teori psikologi, kisah sukses seseorang, hingga cara menghadapi tantangan kehidupan yang berat.

Lebih dari itu, membaca juga memungkinkan kitauntuk ‘berkelana’ ke berbagai tempat dan budaya, bahkan tanpa harus berpindah lokasi secara fisik. Buku mampu mempertemukan pembaca dengan tokoh-tokoh dari berbagai belahan dunia, menyelami latar belakang budaya dan nilai yang berbeda, serta memahami dinamika sosial yang kompleks.

Manfaat lainnya yang tak kalah penting adalah bagaimana buku bisa membantu menjaga dan membangun kesehatan mental. Banyak karya yang berisi pengalaman pribadi seseorang dalam menghadapi trauma, tekanan, atau kegagalan. Lewat cerita-cerita itu, pembaca bisa mendapatkan inspirasi dan kekuatan untuk bertahan dan tumbuh.

Untuk Genhype yang sedang mencari bacaan pengembangan diri, berikut beberapa rekomendasi buku yang bisa jadi titik awal yang menginspirasi:
 

1. A Man Named Dave – Dave Pelzer

Buku ini merupakan bagian terakhir dari trilogi memoar Dave Pelzer. Sebelumnya, ia menulis A Child Called It dan The Lost Boy, yang mengisahkan tentang masa kecilnya yang penuh kekerasan dan pengabaian. A Man Named Dave bercerita tentang perjalanan Dave untuk sembuh secara emosional dan berdamai dengan masa lalunya.

Bagi Gen Z yang telah memasuki usia dewasa muda, buku ini sangat relevan. Ia memperlihatkan bagaimana seseorang bisa tetap tumbuh menjadi individu yang penuh kasih dan kuat, meskipun berasal dari latar belakang yang traumatis. Pesan utamanya jelas: penyembuhan itu mungkin, dan masa lalu tak harus menentukan masa depan.


2. Sang Pemimpi – Andrea Hirata

Dari ranah sastra Indonesia, Sang Pemimpi karya Andrea Hirata menyajikan kisah inspiratif tentang harapan, kerja keras, dan impian besar. Tokoh utama Ikal dan Arai digambarkan sebagai dua pemuda dari keluarga sederhana yang memiliki mimpi untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Meskipun penuh rintangan, mereka tetap teguh berusaha dan akhirnya berhasil mewujudkan mimpi itu.

Buku ini cocok untuk Genhype yang sedang bingung menentukan arah hidup atau sedang merasa motivasinya memudar. Ceritanya sederhana, tapi sarat makna. Bahwa mimpi tak hanya milik mereka yang berada di posisi nyaman—mimpi juga bisa tumbuh dan diwujudkan oleh siapa pun, asal mau berjuang.


3. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat – Mark Manson

Mark Manson lewat bukunya yang fenomenal ini menantang banyak konsep pengembangan diri konvensional. Ia mengajak pembaca untuk menyadari bahwa hidup tidak selalu harus sempurna, dan tidak semua hal layak dipedulikan secara berlebihan.

Melalui gaya bahasa yang lugas dan penuh humor, buku ini menyampaikan pesan bahwa menerima ketidaksempurnaan adalah bagian dari kebahagiaan. Pembaca akan diajak untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, berhenti mengejar validasi berlebihan, dan belajar untuk lebih santai dalam menjalani hidup.


4. Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati – Brian Khrisna

Dengan gaya penulisan yang ringan namun mengena, buku ini menceritakan kisah Ale, seorang pria berusia 37 tahun yang tengah berada di titik nadir hidupnya. Dalam 24 jam yang ia rencanakan sebagai perjalanan terakhirnya, ia justru menemukan kembali makna hidup melalui pertemuan-pertemuan tak terduga.

Melalui kisah Ale, pembaca diajak untuk menyadari bahwa setiap orang punya peran dan keberadaan yang berarti. Kadang, kita hanya perlu melihat hidup dari sudut pandang yang berbeda. Buku ini mengingatkan bahwa sekecil apa pun tindakan kita, bisa jadi sangat berarti bagi orang lain.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Resep Strawberry Omelet Cake, Dessert Viral yang Manis dan Segar asal Korea

BERIKUTNYA

Yuk, Rayakan Hari Buku Sedunia! Ini Deretan Fakta Menarik yang Wajib Genhype Tahu

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: