Rayakan Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Jakarta & PDS HB Jassin Buka Sampai Malam
23 April 2025 |
07:43 WIB
Buat Genhype yang suka membaca hingga lupa waktu, ini kabar baik: Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin kini buka lebih lama! Menyambut Hari Buku Sedunia yang jatuh pada 23 April, kedua fasilitas literasi ini memperpanjang jam operasionalnya hingga pukul 22.00 WIB setiap hari sampai 30 April 2025.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @perpusjkt, pengelola mengumumkan bahwa pengunjung kini dapat mengakses layanan di atas pukul 17.00 WIB pada hari kerja (Senin–Jumat) dan hingga pukul 22.00 WIB pada akhir pekan (Sabtu–Minggu). Akses masuk khusus tersedia melalui loker di lantai 3, sebuah pengaturan yang memastikan pengunjung tetap bisa menikmati fasilitas meski di luar jam operasional reguler.
Baca juga: Review Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Tempat Baca yang Asyik & Berdesain Kekinian
Biasanya, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB dari Senin hingga Kamis, lalu pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB setiap Jumat sampai Minggu. Perpanjangan jam buka ini tentu menjadi angin segar, terutama bagi para pencinta buku, peneliti, mahasiswa, hingga mereka yang baru bisa menyempatkan diri setelah pulang kerja.
Langkah ini juga sekaligus menjadi bagian dari kampanye literasi yang bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, yang setiap tahunnya diperingati pada 23 April. Lebih dari sekadar perayaan, tanggal ini menjadi pengingat akan pentingnya buku sebagai penghubung generasi, penjaga budaya, dan sumber inspirasi lintas zaman.
UNESCO menggambarkan buku sebagai "jendela menuju dunia lain"—dan memang benar adanya. Dalam satu jilid buku, seseorang bisa menemukan wawasan tentang dunia yang jauh, berkenalan dengan tokoh-tokoh dari masa lalu, atau bahkan menemukan versi baru dari dirinya sendiri. Membaca adalah perjalanan tanpa batas, dan setiap halaman adalah langkah menuju pemahaman baru.
Pemilihan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia juga mengandung simbolisme sejarah yang kuat. Tanggal ini merupakan hari wafatnya tiga tokoh sastra besar dunia: William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega. Ketiganya meninggalkan jejak penting dalam dunia literasi global.
William Shakespeare dikenal luas sebagai maestro drama Inggris, dengan karya-karya seperti Romeo and Juliet, Macbeth, Hamlet, hingga Othello yang terus dibaca dan dipentaskan hingga hari ini. Miguel de Cervantes, sastrawan Spanyol, mempersembahkan Don Quixote, sebuah karya satir yang disebut-sebut sebagai novel modern pertama di dunia.
Sementara Inca Garcilaso de la Vega adalah figur penting dalam sastra kolonial Amerika Latin, yang lewat Comentarios Reales de los Incas dan La Florida del Inca, menggabungkan warisan budaya Inca dan pengaruh Spanyol.
Perayaan ini pun menjadi momentum bagi lembaga-lembaga literasi di Indonesia, termasuk Perpustakaan Jakarta, untuk lebih mendekatkan masyarakat pada literatur. Ruang baca bukan lagi sekadar tempat meminjam buku, tapi telah berevolusi menjadi ruang sosial dan intelektual, tempat berdiskusi, berkarya, dan menemukan kembali keasyikan membaca.
Bagi Genhype yang belum pernah berkunjung ke Perpustakaan Jakarta atau PDS HB Jassin, ini saat yang tepat. Suasana malam di perpustakaan bisa jadi pengalaman baru yang menenangkan—lebih sepi, lebih intim, dan penuh ruang untuk refleksi.
Jangan lupa juga, PDS HB Jassin menyimpan berbagai arsip langka sastra Indonesia, termasuk manuskrip, puisi, dan karya sastra dari tokoh-tokoh besar Tanah Air. Siapa tahu Genhype menemukan inspirasi dari tulisan-tulisan Chairil Anwar atau Pramoedya Ananta Toer?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @perpusjkt, pengelola mengumumkan bahwa pengunjung kini dapat mengakses layanan di atas pukul 17.00 WIB pada hari kerja (Senin–Jumat) dan hingga pukul 22.00 WIB pada akhir pekan (Sabtu–Minggu). Akses masuk khusus tersedia melalui loker di lantai 3, sebuah pengaturan yang memastikan pengunjung tetap bisa menikmati fasilitas meski di luar jam operasional reguler.
Baca juga: Review Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Tempat Baca yang Asyik & Berdesain Kekinian
Biasanya, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin buka mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB dari Senin hingga Kamis, lalu pukul 09.00 WIB hingga 20.00 WIB setiap Jumat sampai Minggu. Perpanjangan jam buka ini tentu menjadi angin segar, terutama bagi para pencinta buku, peneliti, mahasiswa, hingga mereka yang baru bisa menyempatkan diri setelah pulang kerja.
Langkah ini juga sekaligus menjadi bagian dari kampanye literasi yang bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, yang setiap tahunnya diperingati pada 23 April. Lebih dari sekadar perayaan, tanggal ini menjadi pengingat akan pentingnya buku sebagai penghubung generasi, penjaga budaya, dan sumber inspirasi lintas zaman.
UNESCO menggambarkan buku sebagai "jendela menuju dunia lain"—dan memang benar adanya. Dalam satu jilid buku, seseorang bisa menemukan wawasan tentang dunia yang jauh, berkenalan dengan tokoh-tokoh dari masa lalu, atau bahkan menemukan versi baru dari dirinya sendiri. Membaca adalah perjalanan tanpa batas, dan setiap halaman adalah langkah menuju pemahaman baru.
Pemilihan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia juga mengandung simbolisme sejarah yang kuat. Tanggal ini merupakan hari wafatnya tiga tokoh sastra besar dunia: William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega. Ketiganya meninggalkan jejak penting dalam dunia literasi global.
William Shakespeare dikenal luas sebagai maestro drama Inggris, dengan karya-karya seperti Romeo and Juliet, Macbeth, Hamlet, hingga Othello yang terus dibaca dan dipentaskan hingga hari ini. Miguel de Cervantes, sastrawan Spanyol, mempersembahkan Don Quixote, sebuah karya satir yang disebut-sebut sebagai novel modern pertama di dunia.
Sementara Inca Garcilaso de la Vega adalah figur penting dalam sastra kolonial Amerika Latin, yang lewat Comentarios Reales de los Incas dan La Florida del Inca, menggabungkan warisan budaya Inca dan pengaruh Spanyol.
Perayaan ini pun menjadi momentum bagi lembaga-lembaga literasi di Indonesia, termasuk Perpustakaan Jakarta, untuk lebih mendekatkan masyarakat pada literatur. Ruang baca bukan lagi sekadar tempat meminjam buku, tapi telah berevolusi menjadi ruang sosial dan intelektual, tempat berdiskusi, berkarya, dan menemukan kembali keasyikan membaca.
Bagi Genhype yang belum pernah berkunjung ke Perpustakaan Jakarta atau PDS HB Jassin, ini saat yang tepat. Suasana malam di perpustakaan bisa jadi pengalaman baru yang menenangkan—lebih sepi, lebih intim, dan penuh ruang untuk refleksi.
Jangan lupa juga, PDS HB Jassin menyimpan berbagai arsip langka sastra Indonesia, termasuk manuskrip, puisi, dan karya sastra dari tokoh-tokoh besar Tanah Air. Siapa tahu Genhype menemukan inspirasi dari tulisan-tulisan Chairil Anwar atau Pramoedya Ananta Toer?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.