Mahasiswa RI ke AS Capai 8.348, Terbesar Kedua di Asia Tenggara
21 April 2025 |
20:30 WIB
Jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat terus menunjukkan tren positif. Pada tahun akademik 2023–2024, tercatat 8.348 mahasiswa asal Indonesia belajar di Negeri Paman Sam. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai pengirim mahasiswa terbesar kedua dari Asia Tenggara dan peringkat ke-23 secara global.
Tren ini juga selaras dengan peningkatan global dalam mobilitas mahasiswa internasional. Amerika Serikat mencatat rekor 1.126.690 mahasiswa internasional selama tahun akademik 2023–2024, tumbuh 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Amerika Serikat terus mempertahankan posisinya sebagai destinasi pendidikan paling diminati di dunia berkat sistem pendidikan yang fleksibel, peluang kerja pasca studi seperti Optional Practical Training (OPT), serta stabilitas politik dan ekonomi yang menarik bagi pelajar asing.
Survei yang dilakukan oleh GoodStats mengungkapkan beberapa alasan utama yang mendorong mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Sebanyak 50 persen responden menyebutkan kualitas universitas sebagai pertimbangan utama mereka, sementra 42 persen responden mengutamakan peluang beasiswa sebagai faktor penentu.
Bagi pelajar Indonesia, persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan transisi yang lancar saat melanjutkan studi ke luar negeri. Beberapa persyaratan utama yang perlu dipenuhi antara lain paspor yang masih berlaku setidaknya 6 bulan, visa pelajar yang umumnya disertai dengan proses wawancara dan pengumpulan dokumen serta bukti dukungan finansial.
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat melalui peraturan SEVP (Student and Exchange Visitor Program) yang mensyaratkan mahasiswa internasional untuk dapat membiayai setidaknya satu tahun biaya kuliah dan biaya hidup. Selain itu, asuransi kesehatan juga menjadi syarat wajib di berbagai negara tujuan, dan sering kali disediakan oleh pihak universitas.
Tingginya biaya pendidikan membuat mahasiswa makin selektif dalam memilih universitas dengan penawaran beasiswa yang kuat dan biaya hidup yang masuk akal. Akibatnya, banyak pelajar Indonesia mencari universitas yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga menawarkan nilai ekonomi yang baik, terutama di wilayah berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat.
Salah satu destinasi yang makin populer di kalangan mahasiswa Indonesia adalah The University of Akron di negara bagian Ohio. Dengan biaya hidup berkisar antara US$1.100 hingga US$1.750 per bulan, Akron menjadi alternatif mahasiswa dibanding kota-kota besar lain di Amerika Serikat.
The University of Akron menawarkan lebih dari 200 program akademik yang jurusan unggulannya antara lain ilmu polimer dan teknik plastik (peringkat #1 di AS (EduRank), fakultas bisnis (terakreditasi ganda AACSB), serta program terkait STEM dan bisnis yang menjadi dua bidang favorit mahasiswa Indonesia.
"Indonesia memiliki jumlah mahasiswa yang terus bertambah dan sangat termotivasi untuk mencari pendidikan internasional," ujar Director International Recruitment and Engagement The University of Akron Marty Bennett.
Terkait tantangan seperti perbedaan budaya, hambatan bahasa, dan norma sosial baru, banyak universitas termasuk The University of Akron menyediakan komunitas pendukung, seperti Muslim Student Association dan acara budaya seperti perayaan Tahun Baru Imlek. Keterlibatan ini membantu mahasiswa merasa diterima dan mempercepat proses adaptasi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Tren ini juga selaras dengan peningkatan global dalam mobilitas mahasiswa internasional. Amerika Serikat mencatat rekor 1.126.690 mahasiswa internasional selama tahun akademik 2023–2024, tumbuh 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Amerika Serikat terus mempertahankan posisinya sebagai destinasi pendidikan paling diminati di dunia berkat sistem pendidikan yang fleksibel, peluang kerja pasca studi seperti Optional Practical Training (OPT), serta stabilitas politik dan ekonomi yang menarik bagi pelajar asing.
Survei yang dilakukan oleh GoodStats mengungkapkan beberapa alasan utama yang mendorong mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Sebanyak 50 persen responden menyebutkan kualitas universitas sebagai pertimbangan utama mereka, sementra 42 persen responden mengutamakan peluang beasiswa sebagai faktor penentu.
Bagi pelajar Indonesia, persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan transisi yang lancar saat melanjutkan studi ke luar negeri. Beberapa persyaratan utama yang perlu dipenuhi antara lain paspor yang masih berlaku setidaknya 6 bulan, visa pelajar yang umumnya disertai dengan proses wawancara dan pengumpulan dokumen serta bukti dukungan finansial.
Banyak negara, termasuk Amerika Serikat melalui peraturan SEVP (Student and Exchange Visitor Program) yang mensyaratkan mahasiswa internasional untuk dapat membiayai setidaknya satu tahun biaya kuliah dan biaya hidup. Selain itu, asuransi kesehatan juga menjadi syarat wajib di berbagai negara tujuan, dan sering kali disediakan oleh pihak universitas.
Tantangan Mencari Kampus Berkualitas dengan Biaya Murah
The University of Akron (Sumber gambar: The University of Akron )
Tingginya biaya pendidikan membuat mahasiswa makin selektif dalam memilih universitas dengan penawaran beasiswa yang kuat dan biaya hidup yang masuk akal. Akibatnya, banyak pelajar Indonesia mencari universitas yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga menawarkan nilai ekonomi yang baik, terutama di wilayah berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat.
Salah satu destinasi yang makin populer di kalangan mahasiswa Indonesia adalah The University of Akron di negara bagian Ohio. Dengan biaya hidup berkisar antara US$1.100 hingga US$1.750 per bulan, Akron menjadi alternatif mahasiswa dibanding kota-kota besar lain di Amerika Serikat.
The University of Akron menawarkan lebih dari 200 program akademik yang jurusan unggulannya antara lain ilmu polimer dan teknik plastik (peringkat #1 di AS (EduRank), fakultas bisnis (terakreditasi ganda AACSB), serta program terkait STEM dan bisnis yang menjadi dua bidang favorit mahasiswa Indonesia.
"Indonesia memiliki jumlah mahasiswa yang terus bertambah dan sangat termotivasi untuk mencari pendidikan internasional," ujar Director International Recruitment and Engagement The University of Akron Marty Bennett.
Terkait tantangan seperti perbedaan budaya, hambatan bahasa, dan norma sosial baru, banyak universitas termasuk The University of Akron menyediakan komunitas pendukung, seperti Muslim Student Association dan acara budaya seperti perayaan Tahun Baru Imlek. Keterlibatan ini membantu mahasiswa merasa diterima dan mempercepat proses adaptasi.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.