Survei: Nastar Jadi Kue Kering Lebaran Favorit Gen Z dan Milenial
28 March 2025 |
18:57 WIB
Lebaran selalu identik dengan sajian kue kering. Tak lekang oleh zaman, tren kue kering selama lebaran juga disukai kalangan muda dan dewasa. Riset terbaru dari Populix mengungkapkan bahwa 8 dari 10 milenial dan Gen Z memilih nastar sebagai kue kering khas Lebaran yang paling disukai.
Selain nastar, beberapa jenis kue kering lainnya juga mencuri perhatian, seperti putri salju, kastengel, dan sagu keju. VP of Research Populix Indah Tanip menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei, nastar menjadi favorit 82 persen responden. Kue putri salju berada di posisi kedua dengan 44 persen, diikuti oleh kastengel dengan 35 persen dan sagu keju sebesar 27 persen.
Baca juga: Kumpulan Promo Kuliner di Restoran Menjelang Lebaran 2025
Riset ini menunjukkan bahwa 10 kue kering teratas yang populer di kalangan milenial dan Gen Z adalah nastar, putri salju, kastengel, sagu keju, kukis cokelat/chocolate chips (19 persen), kukis kacang tanah (19 persen), kukis mentega/butter cookies (12 persen), lidah kucing (11 persen), kukis bawang (9 persen), dan wafer (7 persen).
Indah menyebut, penobatan nastar sebagai kue kering Lebaran terfavorit pada 2025 tak terbantahkan dengan selisih yang cukup jauh dibandingkan dengan kue-kue lainnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas konsumen lebih memilih membeli kue kering dari produksi rumahan (UMKM) dengan persentase 64 persen, sementara 54 persen responden memilih kue kering kemasan bermerek.
Riset ini mengungkapkan bahwa masyarakat masih cenderung memilih pembelian secara langsung, dengan 55 persen responden membeli kue langsung di toko kue kering, 41 persen teman atau kerabat, dan 32 persen membeli di minimarket atau warung dekat rumah.
Menariknya, selain temuan mengenai jenis kue kering favorit, riset ini juga membuka peluang bisnis yang menarik di industri kue kering Lebaran khususnya bagi para pelaku UMKM dan industri makanan kemasan. Populix menemukan bahwa lebih dari separuh responden memilih membeli kue kering dari UMKM, sementara kue kemasan bermerek buatan pabrik besar juga cukup populer.
Selain itu, toko terkenal dan kue kering buatan sendiri juga memiliki tempat di hati konsumen, meskipun hal ini lebih dominan di kalangan kalangan ekonomi atas.
Terkait dengan kebiasaan membeli, mayoritas milenial dan Gen Z lebih memilih membeli kue kering secara offline. Mereka lebih memilih membeli langsung di toko, memesan melalui teman atau kerabat, atau membeli di minimarket dan supermarket daripada membeli secara online atau melalui media sosial.
“Asumsi kami masyarakat lebih nyaman untuk membeli secara langsung karena lebih terjamin keamanan sampai di tangan, dan sebagian besar melakukan pembelian kue kering kemasan buatan pabrik untuk kebutuhan hamper Lebaran," kata Indah.
Menurutnya, hal ini bisa jadi peluang baru bagi industri makanan kemasan untuk mengembangkan kategori kue kering. Akan tetapi, hal penting yang harus diperhatikan lainnya adalah bagaimana para pelaku industri makanan kemasan bisa menghadirkan produk sesuai dengan preferensi publik.
Survei ini juga menemukan 2 faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli kue kering yaitu rasa (94 persen) dan harga (72 harga). Dari sisi harga, mayoritas konsumen merasa harga yang paling pas untuk kue kering per toples adalah di rentang Rp50.000 hingga Rp75.000.
Baca juga: 4 Filosofi Mendalam Hidangan Lebaran, Kue Kering sampai Opor Ayam
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Selain nastar, beberapa jenis kue kering lainnya juga mencuri perhatian, seperti putri salju, kastengel, dan sagu keju. VP of Research Populix Indah Tanip menjelaskan bahwa berdasarkan hasil survei, nastar menjadi favorit 82 persen responden. Kue putri salju berada di posisi kedua dengan 44 persen, diikuti oleh kastengel dengan 35 persen dan sagu keju sebesar 27 persen.
Baca juga: Kumpulan Promo Kuliner di Restoran Menjelang Lebaran 2025
Riset ini menunjukkan bahwa 10 kue kering teratas yang populer di kalangan milenial dan Gen Z adalah nastar, putri salju, kastengel, sagu keju, kukis cokelat/chocolate chips (19 persen), kukis kacang tanah (19 persen), kukis mentega/butter cookies (12 persen), lidah kucing (11 persen), kukis bawang (9 persen), dan wafer (7 persen).
Indah menyebut, penobatan nastar sebagai kue kering Lebaran terfavorit pada 2025 tak terbantahkan dengan selisih yang cukup jauh dibandingkan dengan kue-kue lainnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa mayoritas konsumen lebih memilih membeli kue kering dari produksi rumahan (UMKM) dengan persentase 64 persen, sementara 54 persen responden memilih kue kering kemasan bermerek.
Riset ini mengungkapkan bahwa masyarakat masih cenderung memilih pembelian secara langsung, dengan 55 persen responden membeli kue langsung di toko kue kering, 41 persen teman atau kerabat, dan 32 persen membeli di minimarket atau warung dekat rumah.
Peluang Manis Usaha Kue Kering Lebaran
Menariknya, selain temuan mengenai jenis kue kering favorit, riset ini juga membuka peluang bisnis yang menarik di industri kue kering Lebaran khususnya bagi para pelaku UMKM dan industri makanan kemasan. Populix menemukan bahwa lebih dari separuh responden memilih membeli kue kering dari UMKM, sementara kue kemasan bermerek buatan pabrik besar juga cukup populer.Selain itu, toko terkenal dan kue kering buatan sendiri juga memiliki tempat di hati konsumen, meskipun hal ini lebih dominan di kalangan kalangan ekonomi atas.
Terkait dengan kebiasaan membeli, mayoritas milenial dan Gen Z lebih memilih membeli kue kering secara offline. Mereka lebih memilih membeli langsung di toko, memesan melalui teman atau kerabat, atau membeli di minimarket dan supermarket daripada membeli secara online atau melalui media sosial.
“Asumsi kami masyarakat lebih nyaman untuk membeli secara langsung karena lebih terjamin keamanan sampai di tangan, dan sebagian besar melakukan pembelian kue kering kemasan buatan pabrik untuk kebutuhan hamper Lebaran," kata Indah.
Menurutnya, hal ini bisa jadi peluang baru bagi industri makanan kemasan untuk mengembangkan kategori kue kering. Akan tetapi, hal penting yang harus diperhatikan lainnya adalah bagaimana para pelaku industri makanan kemasan bisa menghadirkan produk sesuai dengan preferensi publik.
Survei ini juga menemukan 2 faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli kue kering yaitu rasa (94 persen) dan harga (72 harga). Dari sisi harga, mayoritas konsumen merasa harga yang paling pas untuk kue kering per toples adalah di rentang Rp50.000 hingga Rp75.000.
Baca juga: 4 Filosofi Mendalam Hidangan Lebaran, Kue Kering sampai Opor Ayam
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.