5 Karya Novel Gol A Gong, Mulai dari Balada Si Roy
22 September 2022 |
21:30 WIB
Heri Hendrayana Harris atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong merupakan pembuat novel legendaris Balada Si Roy. Cerita tentang anak muda bernama Roy itu kini diangkat dalam layar lebar dan menjadi pembuka festival Jakarta Film Week (JFW) yang digelar secara hybrid pada 13—16 Oktober 2022.
Gol A Gong merupakan penulis atau pengarang yang cukup aktif. Hobinya ini pun membuat dia terjun ke dunia wartawan pada 1989. Walaupun sudah pensiun menjadi wartawan, hingga saat ini Gol A Gong tetap aktif menulis dan kerap memberi pelatihan menulis di dalam dan luar negeri. Heri juga tercatat menjadi Dewan Pembina Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena.
Selain novel, karya Gol A Gong juga berupa antologi cerpen rumah dunia, non fiksi, dan buku puisi. Namun demikian, berikut ini beberapa karya novel buatan Gol A Gong alias Heri Hendrayana Harris yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber.
Seperti judulnya, novel ini bercerita tentang Roy anak muda yang ramah yang memiliki hobi travelling, terutama naik gunung, menjelajahi hampir seluruh wilayah Indonesia dengan ransel biru kesayangannya. Namun semua itu dilakukan dengan modal pas-pasan.
Tentu ada romansa dalam setiap cerita. Dalam novel ini, Roy jatuh cinta kepada Ani yang merupakan gebetan Dullah. Keduanya dijodohkan orang tua atas dasar utang piutang. Namun Roy tidak mempedulikan Dullah, si ketua geng Borsalino, bahkan dia menantangnya demi mendapatkan cinta Ani.
Bedi tak sempat mengucapka kata-kata perpisahan pada Sekar, gadis impiannya. Tak ada lagi yang tersisa dari hidupnya. Papanya tewas, mamanya dipenjara. Mimpi-mimpinya tentang Indonesia pun hangus terbakar.
Novel trilogi yang terbit pada 2001 ini menceritakan Anah yang menjalani kehidupan sebagai Muslimah, di tengah-tengah keadaan yang sangat bertolak belakang dengan latar kehidupan yang wajar.
Selama 25 tahun, gadis cantik yang kelahirannya tidak diinginkan lantaran lahir di luar pernikahan yang sah ini menjalani kehidupan yang berat. Mula-mula dia dibuang, kemudian dipungut seorang janda penjual nasi uduk. Meskipun pada akhirnya dia tinggal bersama sebuah keluarga yang sangat menyayanginya, setelah penjual nasi uduk itu meninggal, dia tetap merasakan kehidupan yang berat.
Dengan sabar, dia berusaha menjalaninya. Anah yakin suatu saat pasti akan ada cahaya Ilahi yang menuntunnya ke jalan yang diridhai oleh Yang Mahakuasa.
Novel ini bagian kedua dari trilogi Pada-Mu Aku Bersimpuh. Terbit pada 2001, kisahnya mengingatkan kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.
Dengan novel ini, kalian akan mengenali bagian-bagian diri yang memang selalu bergulat, berusaha teguh di jalan Allah, atau kalah. Ada kerahasiaan dan kedahsyatan takdir, poligami, keindahan cinta sejati, dan kekuatan iman yang mampu menyapu segala persoalan.
Kata Neno Warisman seperti dikutip dari goodreads, walaupun terselip juga budaya sinetron dengan setting yang tampak serba mudah, novel ini tetap sangat menarik dan bermanfaat untuk mereka yang ingin meneguhkan hati dalam kebenaran.
Editor: Roni Yunianto
Gol A Gong merupakan penulis atau pengarang yang cukup aktif. Hobinya ini pun membuat dia terjun ke dunia wartawan pada 1989. Walaupun sudah pensiun menjadi wartawan, hingga saat ini Gol A Gong tetap aktif menulis dan kerap memberi pelatihan menulis di dalam dan luar negeri. Heri juga tercatat menjadi Dewan Pembina Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena.
Selain novel, karya Gol A Gong juga berupa antologi cerpen rumah dunia, non fiksi, dan buku puisi. Namun demikian, berikut ini beberapa karya novel buatan Gol A Gong alias Heri Hendrayana Harris yang dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber.
1. Balada Si Roy
Hadir dalam beberapa seri, novel ini pertama kali dirilis pada 1990. Sebelumnya Balada Si Roy merupakan cerita bersambung yang terbit di majalah Hai.Seperti judulnya, novel ini bercerita tentang Roy anak muda yang ramah yang memiliki hobi travelling, terutama naik gunung, menjelajahi hampir seluruh wilayah Indonesia dengan ransel biru kesayangannya. Namun semua itu dilakukan dengan modal pas-pasan.
Tentu ada romansa dalam setiap cerita. Dalam novel ini, Roy jatuh cinta kepada Ani yang merupakan gebetan Dullah. Keduanya dijodohkan orang tua atas dasar utang piutang. Namun Roy tidak mempedulikan Dullah, si ketua geng Borsalino, bahkan dia menantangnya demi mendapatkan cinta Ani.
2. Bangkok Love Story
Terbit pertama kali pada 1996, novel ini menceritakan Badi remaja 15 tahun yang ingin pulang ke tanah leluhurnya di Banten. Seperti biasa karakter seorang remja yang bisa dikatakan sempurna.Bedi tak sempat mengucapka kata-kata perpisahan pada Sekar, gadis impiannya. Tak ada lagi yang tersisa dari hidupnya. Papanya tewas, mamanya dipenjara. Mimpi-mimpinya tentang Indonesia pun hangus terbakar.
3. Surat
Terbit pada 1996, novel ini mengisahkan Veni, putri seorang diplomat, yang pulang ke Indonesia untuk mengubur cintanya di Bangkok. Namun, di Indonesia, dia pun terluka lagi. Akhirnya Veni kembali berkumpul dengan orang tuanya, kembali menjadi nomad masa kini di negeri orang.
4. Pada-Mu Aku Bersimpuh
Novel trilogi yang terbit pada 2001 ini menceritakan Anah yang menjalani kehidupan sebagai Muslimah, di tengah-tengah keadaan yang sangat bertolak belakang dengan latar kehidupan yang wajar.Selama 25 tahun, gadis cantik yang kelahirannya tidak diinginkan lantaran lahir di luar pernikahan yang sah ini menjalani kehidupan yang berat. Mula-mula dia dibuang, kemudian dipungut seorang janda penjual nasi uduk. Meskipun pada akhirnya dia tinggal bersama sebuah keluarga yang sangat menyayanginya, setelah penjual nasi uduk itu meninggal, dia tetap merasakan kehidupan yang berat.
Dengan sabar, dia berusaha menjalaninya. Anah yakin suatu saat pasti akan ada cahaya Ilahi yang menuntunnya ke jalan yang diridhai oleh Yang Mahakuasa.
5. Biarkan Aku Jadi Milik-Mu
Novel ini bagian kedua dari trilogi Pada-Mu Aku Bersimpuh. Terbit pada 2001, kisahnya mengingatkan kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.Dengan novel ini, kalian akan mengenali bagian-bagian diri yang memang selalu bergulat, berusaha teguh di jalan Allah, atau kalah. Ada kerahasiaan dan kedahsyatan takdir, poligami, keindahan cinta sejati, dan kekuatan iman yang mampu menyapu segala persoalan.
Kata Neno Warisman seperti dikutip dari goodreads, walaupun terselip juga budaya sinetron dengan setting yang tampak serba mudah, novel ini tetap sangat menarik dan bermanfaat untuk mereka yang ingin meneguhkan hati dalam kebenaran.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.