Ilustrasi turnamen esports. (Sumber gambar: Unsplash/Sean Do)

Industri Esports Bisa Jadi Peluang Kerja Baru, Ranger Emas: 100% Menjanjikan

24 March 2025   |   07:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Profesi di industri esports tidak hanya menjadi pemain profesional atau dikenal sebagai pro player saja loh, Genhype. Ada banyak karier yang bisa digarap dan menjanjikan dari olahraga elektronik ini. Salah satu yang merasakan manisnya bekerja di industri esports adalah Fauzianska Ramadhan.

Pria yang karib disapa Oji atau Ranger Emas dan terkenal dengan jargon “Ini Bencana”, merupakan salah satu caster terbaik dan populer dari turnamen esports yang diselenggarakan MLBB. Sudah aktif sebagai caster di scene MLBB sejak MPL ID Season 1, Oji menegaskan bahwa bekerja di industri esports sangat menjanjikan.

Baca juga: Kemenekraf Permudah Akses Pendanaan, Dorong Pengembang Gim Naik Kelas

Bahkan menurutnya, banyak mereka yang berkecimpung di dunia ini terangkat perekonominya. “100 persen menjanjikan. Pendapatan caster saja kurang lebihnya di atas UMR (Upah Minimum Regional), tergantung berapa kali show-nya. Dibayarnya per-show biasanya,” ujar Oji saat berbincang dengan Hypeabis.id, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, dia berharap agar lebih banyak event esports yang berlangsung di Tanah Air agar lebih banyak lagi lahan pekerjaan yang bisa digarap. Namun bagi yang ingin bergabung di industri esports, Oji mengimbau agar tidak berorientasi kepada uang namun fokus kepada karier yang ingin dijalani dan memahami tentang seluk beluk video gim. 

Pilihan profesi di industri esport terbilang cukup banyak. Mulai dari Pelatih, analis, manajer tim, komentator, pembawa acara, pembuat konten, duta merek, talenta, penyelenggara acara, desainer grafis, editor video, manajer media sosial, ahli kesehatan, kru produksi, manajer komunitas, jurnalis media esports, hingga humas.

Ragam profesi ini pun tidak lepas dari kehadiran turnamen esports. Di Indonesia, pertandingan olahraga elektronik ini terbilang menjamur, bahkan sejak awal tahun. Pada 2025, setidaknya ada hampir 50 pertandingan esports yang diselenggarakan di Tanah Air dengan berbagai judul gim. 

KaKabid Humas dan Komunikasi di Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Debora Imanuella, mengataka pihaknya sebagai regulator setidaknya membuat peraturan supaya ekosistem esport terjaga. Betul menurutnya banyak peluang kerja yang bisa didapat dalam ekosistem olahraga elektronik ini, terutama bagi jasa event organizer.

PBESI menegaskan bahwa penyelenggara turnamen esports wajib untuk bermitra atau menggunakan vendor lokal untuk event yang diadakan supaya menyerap tenaga kerja di Tanah Air. “Ketika mengadakannya di Indonesia, mereka harus bekerja sama. Kenapa? Ya tujuannya untuk membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya saat ditemui Hypeabis.id.

Oleh karena itu, semua turnamen esports wajib terdaftar dan bagi yang memiliki hadiah mulai dari Rp15 juta, wajib mendapatkan izin dari PBESI. 

Debora menyampaikan bahwa PBESI juga memiliki program untuk menjaring talenta atau memberikan akses kerja di industri esports nasional. Organisasi telah mendirikan Akademi Esports Garudaku yang merupakan program sertifikasi dan pelatihan untuk mereka yang ingin berkecimpung di dunia esports. Saat ini, baru dua program yang dijalankan yakni sertifikasi wasit dan sertifikasi pelatih.

Organisasi yang terbilang baru ini juga tengah membereskan satu per satu masalah yang selama ini dihadapi industri esports. Termasuk di dalamnya penyelenggara wajib memiliki wasit yang bersertifikasi.

Menurutnya, regulasi untuk menggaet pekerja lokal sangat penting agar Indonesia tidak hanya menjadi penikmat atau penonton turnamen esports saja. “Indonesia tuh jangan cuma dijadikan market saja, tapi harus bisa menjadi sebuah lapangan pekerjaan baru untuk insan-insan muda di Indonesia,” tegas Debora.

Dia menilai industri esports bisa menyasar ke berbagai profesi baru maupun lama yang mungkin tidak pernah dibayangkan. Selain pro player, coach, tim esports, caster, wasit, desain grafis, hingga broadcaster, profesi tim hukum juga sangat dibutuhkan.

Tim pendampingan hukum sangat penting untuk para atlet hingga sponsor. Jadi otomatis harus ada lawyer yang paham tentang industrinya. Jadi sebenernya irisannya tuh banyak banget. Itu yang enggak dilihat,” sebut Debora.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan esports bukan sekadar kompetisi, tetapi telah menjadi industri yang melibatkan banyak sektor, mulai dari pelatihan, publikasi, hingga penyelenggaraan turnamen. “Hal ini membuka peluang ekonomi yang luas serta menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia,” ujar Irene dalam pernyataannya beberapa waktu lalu. 

Selain profesi di balik turnamen, esports menurutnya juga berkontribusi terhadap sektor pariwisata dengan menarik perhatian penggemar dari luar negeri. Menurut data Statista, pada 2025, diperkirakan akan ada lebih dari 318 juta penggemar esports di seluruh dunia. Kemudian, diprediksi ada sekitar 322,7 juta orang akan menjadi penonton turnamen esports pada 2025.

Kemenekraf katanya juga melihat bahwa esports merupakan model bisnis ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan dapat menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Menilik data Statista, pendapatan dari pasar esports di Indonesia diproyeksikan mencapai US$12,3 juta atau setara Rp203 miliar pada 2025.

“Esports memiliki kesamaan dengan industri olahraga lainnya di Indonesia, yang membutuhkan ekosistem pendukung agar dapat berkembang secara profesional dan berkelanjutan," tutur Irene.

Head of Business Development Moonton Indonesia Martinus Manurung, menyatakan bahwa Moonton menghadirkan program MPL Career untuk membuka lapangan kerja berkualitas bagi generasi muda. Program ini menawarkan berbagai peluang kerja di industri e-sports. 

Platform ini memberikan pengalaman kerja berharga dalam berbagai peran yang terkait dengan penyelenggaraan acara e-sports, sekaligus menunjukkan berbagai jalur karier yang dapat ditempuh dalam industri ini. “Kami berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi talenta muda untuk membangun karier di dunia esports," tuturnya.

Para talenta muda ini tentu akan terlibat dalam penyelenggaraan turnamen esports. Termasuk MPL Indonesia yang menjadi liga tertinggi dalam skena esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). 

Setiap musimnya, turnamen ini selalu menarik perhatian besar, baik secara daring maupun luring, dengan penonton dari dalam dan luar negeri.

MPL juga menjadi jalur utama bagi tim-tim profesional dan talenta muda Indonesia untuk bertanding di level internasional, seperti di Mobile Legends: Bang Bang Southeast Asia Cup (MSC) dan MLBB World Championship (M Series), yang mempertemukan tim-tim terbaik dunia. Pada 2025, MPL Indonesia memasuki musim ke-15 dengan 9 tim peserta dan total hadiah mencapai Rp4,86 miliar.

Baca juga: Mau Terjun ke Dunia Esports? Yuk Kenalan Dulu dengan Ekosistemnya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Meriahnya Lebaran di Candi, Ikuti Belajar Aksara Jawa Hingga Showcase IP Lokal

BERIKUTNYA

Mengenal Perbedaan Kurma Ajwa Aliyah dan Kurma Madinah

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: