Waktu Terbaik untuk Cek Kadar Gula Darah, Setelah Bangun dan Sebelum Tidur
23 March 2025 |
16:04 WIB
Pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat penting bagi pengidap diabetes. Mengutip Mayo Clinic, pemeriksaan kadar gula darah membantu mengevaluasi efektivitas pengobatan, menilai pengaruh pola makan dan aktivitas fisik, serta mencegah komplikasi serius akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol.
Dengan memahami kadar gula darah, individu dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi. Akan tetapi, waktu terbaik untuk memeriksanya dapat bervariasi tergantung pada kondisi tubuh individu dan rencana pengobatan. Berikut panduan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan cek gula darah.
Baca juga: Gula Darah Tinggi Bisa Memicu Penyakit Ginjal Kronis, Bagaimana Kaitannya?
Sebaliknya, hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah melebihi 130 mg/dL saat puasa. Gejalanya meliputi mulut dan kulit kering, sering merasa haus, pusing, penglihatan kabur, peningkatan frekuensi buang air kecil, dan napas yang terengah-engah atau bau napas yang tidak sedap. Jika tidak ditangani, hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, masalah jantung, dan gangguan penglihatan.
Dengan memeriksa kadar gula darah saat gejala-gejala tersebut muncul, kita bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan. Misalnya seperti mengonsumsi makanan atau minuman manis untuk mengatasi hipoglikemia, atau menyesuaikan dosis obat untuk mengendalikan hiperglikemia
Kadar gula darah puasa yang normal umumnya berkisar antara 70–99 mg/dL. Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah antara 100–125 mg/dL, kondisi ini disebut prediabetes, yang menandakan risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi diabetes. Kadar gula darah 126 mg/dL atau lebih setelah puasa dapat mengindikasikan diabetes.
Hasil tes ini membantu dalam menilai sensitivitas insulin dan kemampuan tubuh dalam mengatur kadar glukosa darah. Selain itu, juga berguna untuk mendeteksi efikasi obat yang diberikan setelah makan, sehingga dapat menilai apakah pengobatan diabetes yang sedang dijalani efektif atau perlu disesuaikan lagi.
Oleh karenanya, dengan memeriksa gula darah sebelum dan sesudah berolahraga sangat penting untuk memahami bagaimana aktivitas fisik memengaruhi kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah terjadinya hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi).
Sebaliknya, kadar gula darah yang tinggi sebelum tidur dapat menyebabkan hiperglikemia sepanjang malam, yang berpotensi menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, memantau kadar gula darah sebelum tidur membantu dalam mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menyesuaikan dosis insulin atau asupan makanan, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama tidur.
Baca juga: Aman Dikonsumsi, Cek 10 Makanan Kaya Serat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Naik
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Dengan memahami kadar gula darah, individu dapat mengambil langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi. Akan tetapi, waktu terbaik untuk memeriksanya dapat bervariasi tergantung pada kondisi tubuh individu dan rencana pengobatan. Berikut panduan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan cek gula darah.
Baca juga: Gula Darah Tinggi Bisa Memicu Penyakit Ginjal Kronis, Bagaimana Kaitannya?
1. Saat mengalami gejala hipoglikemia/hiperglikemia
Memeriksa kadar gula darah saat mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia sangat penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL dan dapat menimbulkan gejala seperti gemetar, berkeringat, pusing, jantung berdebar, rasa lapar, mudah marah, dan kesulitan berkonsentrasi. Apabila tidak segera ditangani, hipoglikemia dapat menyebabkan kejang, kehilangan kesadaran, atau bahkan kematian.Sebaliknya, hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah melebihi 130 mg/dL saat puasa. Gejalanya meliputi mulut dan kulit kering, sering merasa haus, pusing, penglihatan kabur, peningkatan frekuensi buang air kecil, dan napas yang terengah-engah atau bau napas yang tidak sedap. Jika tidak ditangani, hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, masalah jantung, dan gangguan penglihatan.
Dengan memeriksa kadar gula darah saat gejala-gejala tersebut muncul, kita bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan. Misalnya seperti mengonsumsi makanan atau minuman manis untuk mengatasi hipoglikemia, atau menyesuaikan dosis obat untuk mengendalikan hiperglikemia
2. Setelah bangun tidur
Pemeriksaan kadar gula darah saat bangun tidur, atau dikenal sebagai tes gula darah puasa, dilakukan setelah berpuasa selama 8–12 jam, biasanya sebelum sarapan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kadar gula darah dasar tanpa pengaruh makanan.Kadar gula darah puasa yang normal umumnya berkisar antara 70–99 mg/dL. Jika hasil tes menunjukkan kadar gula darah antara 100–125 mg/dL, kondisi ini disebut prediabetes, yang menandakan risiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi diabetes. Kadar gula darah 126 mg/dL atau lebih setelah puasa dapat mengindikasikan diabetes.
3. Sebelum makan
Memantau kadar gula darah sebelum makan dapat membantu pengidap diabetes menyesuaikan dosis insulin sesuai kebutuhan, sehingga bisa menjaga kadar gula darah dalam rentang target yang ditetapkan. Selain itu, pemantauan rutin ini memungkinkan individu untuk memahami bagaimana pola makan dan aktivitas fisik memengaruhi kadar gula darah mereka, sehingga dapat membuat penyesuaian yang diperlukan dalam rencana perawatan.4. Dua jam setelah makan
Pemeriksaan gula darah dua jam setelah makan, atau tes postprandial, dilakukan untuk menilai respons tubuh terhadap makanan dan efektivitas hormon insulin dalam mengendalikan kadar glukosa darah setelah makan. Setelah mengonsumsi makanan, kadar gula darah meningkat dan mencapai puncaknya sekitar dua jam kemudian. Dengan melakukan tes pada saat ini, dapat diketahui seberapa baik tubuh mengelola peningkatan gula darah tersebut.Hasil tes ini membantu dalam menilai sensitivitas insulin dan kemampuan tubuh dalam mengatur kadar glukosa darah. Selain itu, juga berguna untuk mendeteksi efikasi obat yang diberikan setelah makan, sehingga dapat menilai apakah pengobatan diabetes yang sedang dijalani efektif atau perlu disesuaikan lagi.
5. Sebelum & sesudah berolahraga
Olahraga dapat memengaruhi kadar gula darah dengan meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot, sehingga menurunkan kadar gula darah. Akan tetapi, beberapa jenis olahraga intensitas tinggi, seperti angkat beban atau lari cepat, dapat memicu kenaikan gula darah karena meningkatkan produksi hormon adrenalin.Oleh karenanya, dengan memeriksa gula darah sebelum dan sesudah berolahraga sangat penting untuk memahami bagaimana aktivitas fisik memengaruhi kadar glukosa darah sehingga dapat mencegah terjadinya hipoglikemia (gula darah rendah) atau hiperglikemia (gula darah tinggi).
6. Sebelum tidur
Memeriksa gula darah sebelum tidur sangat penting untuk memastikan kadarnya tetap stabil sepanjang malam, serta mencegah mencegah hipoglikemia saat tidur. Bagi pengidap diabetes, kadar gula darah yang disarankan sebelum tidur adalah antara 80–180 mg/dL. Jika kadar gula darah berada di bawah 80 mg/dL, disarankan untuk mengonsumsi camilan sehat guna mencegah hipoglikemia saat tidur.Sebaliknya, kadar gula darah yang tinggi sebelum tidur dapat menyebabkan hiperglikemia sepanjang malam, yang berpotensi menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, memantau kadar gula darah sebelum tidur membantu dalam mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menyesuaikan dosis insulin atau asupan makanan, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil selama tidur.
Baca juga: Aman Dikonsumsi, Cek 10 Makanan Kaya Serat untuk Mencegah Kadar Gula Darah Naik
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.