Intip Strategi Bisnis Scuto, Bermula dari Garasi hingga Miliki Ratusan Cabang
13 March 2025 |
10:57 WIB
Tak sedikit kisah sukses bermula dari garasi kecil hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah bisnis besar. Ini pula yang dialami oleh Sugiarto Ongko, owner dan CEO Scuto Indonesia. Berbekal modal Rp5 juta, Sugiarto memulai bisnis perawatan kendaraan dari garasi rumahnya, bekerja sendiri, bahkan pernah diludahi oleh pelanggan.
Kini, setelah lebih dari 10 tahun berjalan, Sucto Indonesia telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di bisnis perlindungan kendaraan dengan teknologi Nano Ceramic Coating dan memiliki jaringan franchise dengan lebih dari 250 cabang di seluruh Indonesia di bawah bendera usaha Scuto Group.
Sugiarto bukanlah pengusaha yang langsung menikmati kesuksesan dari warisan orang tua. Dia sendiri berasal dari keluarga sederhana, ayahnya hanyalah lulusan SD sedangkan ibunya lulusan SMP. Namun, kondisi tersebut tidak membuatnya menyerah, dia bahkan memiliki mimpi besar untuk menjadi salah satu pengusaha sukses.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Fesyen Muslim pada Bulan Ramadan ala Masterclass
Bagi Sugiarto, mimpi bukan sekadar impian kosong tetapi mimpi yang harus dibangun secara bertahap. "Banyak orang bermimpi, tapi tidak bangun-bangun. Mimpi itu harus melek. Kita harus tahu ke mana arah bisnis kita, siapa yang harus ditemui, dan bagaimana strateginya," ujarnya di hadapan ratusan anggota komunitas Idepreneurs dalam Ruang Inspirasi Idepreneurs Annual Meeting 2025 beberapa waktu lalu.
Meski bisnis yang dia kembangnya berawal dari garasi, tetapi pengusaha asal Surabaya ini tidak main-main, dia benar-benar menjalankannya secara profesional. Dia pun menyadari pentingnya membangun kredibilitas sehingga usahanya dapat dipercaya oleh para konsumen.
Namun di balik kesuksesan tersebut, Sugiarto sempat mengalami salah satu momen yang hingga saat ini masih membekas di ingatannya. Yakni ketika itu dia sempat menerima panggilan dari salah satu konsumennya untuk memberikan layanan kendaraan.
“Tapi saat itu saya tiba-tiba diludahi. Saya bisa saja marah tetapi saya memilih tetap professional. Ternyata di sadar itu salah dan segera minta maaf. Setelah itu, dia memberi saya proyek besar senilai Rp25 juta yang mana uang tersebut pun saya gunakan untuk menyewa tempat pertama,” kenangnya.
Berkat kesabaran dan kegigihannya tersebut, bisnis Scuto yang dijalankan terus berkembang dari satu cabang menjadi dua cabang hingga puluhan cabang, mendorongnya untuk menerapkan sistem kemitraan atau franchise sekitar tahun 2014.
"Saya sadar, kalau mau berkembang cepat tapi tidak punya modal besar, kita membutuhkan mitra atau investor. Makanya saya kembangkan sistem franchise dengan SOP yang jelas" tuturnya.
Dengan investasi mulai dari Rp200 juta hingga Rp1,5 miliar, Scuto membuka peluang bagi banyak pengusaha untuk bergabung. Tak hanya itu, dia memastikan standar layanan tetap tinggi dengan pelatihan berkala bagi mitra dan teknisi. "Kami pastikan semua cabang memberikan hasil yang sama berkualitas," tambahnya.
Tidak hanya berkembang melalui franchise, Scuto juga telah bermitra bersama investor dari Uni Emirat Arab untuk membuka cabang internasional pertama di Kota Fujairah.
Dalam industri yang terus berkembang, inovasi adalah kunci. Scuto terus melakukan riset dan pengembangan, menghadirkan produk pelapis nano ceramic terbaru dengan ketahanan lebih lama dan formula ramah lingkungan. Salah satu inovasi terbaru Scuto adalah layanan mobile coating, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan perawatan kendaraan tanpa harus datang ke workshop. "Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan," ujar Sugiarto.
Scuto juga memiliki berbagai layanan lainnya seperti SCT Motodetailing yang merupakan spesialis coating dan detailing motor. Scuto Paint, spesialis cat dan perbaikan bodi mobil. Selain menawarkan produk coating berkualitas, Scuto juga mengembangkan berbagai layanan lain seperti detailing kendaraan dan perawatan berkala.
Nano Ceramic Coating tetap menjadi produk unggulan Scuto merupakan sebuah teknologi pelapisan yang memberikan perlindungan ekstra pada permukaan kendaraan. Teknologi ini menawarkan keunggulan seperti tahan gores, kilap maksimal, dan perlindungan terhadap sinar UV.
Selain itu, Scuto juga berkolaborasi dengan brand otomotif besar, seperti Seres dan Hyundai, untuk memberikan perlindungan tambahan pada kendaraan edisi khusus mereka sehingga membuat nilai jual produk tersebut pun ikut naik.
Bagi Sugiarto, mimpi bukan sekedar mencari keuntungan semata tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. “Saya tidak hanya mencari uang, tapi mencari cara agar hidup saya berguna bagi orang lain. Kalau kita berdampak bagi orang lain, doa yang kita terima akan banyak. Itu yang membuat bisnis kita bertahan dan berkembang," katanya.
Baca Juga: Kunci Sukses Bisnis Kuliner Anti Gagal Menurut Pakar Marketing
Kini, setelah lebih dari 10 tahun berjalan, Sucto Indonesia telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di bisnis perlindungan kendaraan dengan teknologi Nano Ceramic Coating dan memiliki jaringan franchise dengan lebih dari 250 cabang di seluruh Indonesia di bawah bendera usaha Scuto Group.
Sugiarto bukanlah pengusaha yang langsung menikmati kesuksesan dari warisan orang tua. Dia sendiri berasal dari keluarga sederhana, ayahnya hanyalah lulusan SD sedangkan ibunya lulusan SMP. Namun, kondisi tersebut tidak membuatnya menyerah, dia bahkan memiliki mimpi besar untuk menjadi salah satu pengusaha sukses.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Fesyen Muslim pada Bulan Ramadan ala Masterclass
Bagi Sugiarto, mimpi bukan sekadar impian kosong tetapi mimpi yang harus dibangun secara bertahap. "Banyak orang bermimpi, tapi tidak bangun-bangun. Mimpi itu harus melek. Kita harus tahu ke mana arah bisnis kita, siapa yang harus ditemui, dan bagaimana strateginya," ujarnya di hadapan ratusan anggota komunitas Idepreneurs dalam Ruang Inspirasi Idepreneurs Annual Meeting 2025 beberapa waktu lalu.
Meski bisnis yang dia kembangnya berawal dari garasi, tetapi pengusaha asal Surabaya ini tidak main-main, dia benar-benar menjalankannya secara profesional. Dia pun menyadari pentingnya membangun kredibilitas sehingga usahanya dapat dipercaya oleh para konsumen.
Namun di balik kesuksesan tersebut, Sugiarto sempat mengalami salah satu momen yang hingga saat ini masih membekas di ingatannya. Yakni ketika itu dia sempat menerima panggilan dari salah satu konsumennya untuk memberikan layanan kendaraan.
“Tapi saat itu saya tiba-tiba diludahi. Saya bisa saja marah tetapi saya memilih tetap professional. Ternyata di sadar itu salah dan segera minta maaf. Setelah itu, dia memberi saya proyek besar senilai Rp25 juta yang mana uang tersebut pun saya gunakan untuk menyewa tempat pertama,” kenangnya.
Berkat kesabaran dan kegigihannya tersebut, bisnis Scuto yang dijalankan terus berkembang dari satu cabang menjadi dua cabang hingga puluhan cabang, mendorongnya untuk menerapkan sistem kemitraan atau franchise sekitar tahun 2014.
"Saya sadar, kalau mau berkembang cepat tapi tidak punya modal besar, kita membutuhkan mitra atau investor. Makanya saya kembangkan sistem franchise dengan SOP yang jelas" tuturnya.
Dengan investasi mulai dari Rp200 juta hingga Rp1,5 miliar, Scuto membuka peluang bagi banyak pengusaha untuk bergabung. Tak hanya itu, dia memastikan standar layanan tetap tinggi dengan pelatihan berkala bagi mitra dan teknisi. "Kami pastikan semua cabang memberikan hasil yang sama berkualitas," tambahnya.
Tidak hanya berkembang melalui franchise, Scuto juga telah bermitra bersama investor dari Uni Emirat Arab untuk membuka cabang internasional pertama di Kota Fujairah.
Dalam industri yang terus berkembang, inovasi adalah kunci. Scuto terus melakukan riset dan pengembangan, menghadirkan produk pelapis nano ceramic terbaru dengan ketahanan lebih lama dan formula ramah lingkungan. Salah satu inovasi terbaru Scuto adalah layanan mobile coating, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan perawatan kendaraan tanpa harus datang ke workshop. "Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan," ujar Sugiarto.
Scuto juga memiliki berbagai layanan lainnya seperti SCT Motodetailing yang merupakan spesialis coating dan detailing motor. Scuto Paint, spesialis cat dan perbaikan bodi mobil. Selain menawarkan produk coating berkualitas, Scuto juga mengembangkan berbagai layanan lain seperti detailing kendaraan dan perawatan berkala.
Nano Ceramic Coating tetap menjadi produk unggulan Scuto merupakan sebuah teknologi pelapisan yang memberikan perlindungan ekstra pada permukaan kendaraan. Teknologi ini menawarkan keunggulan seperti tahan gores, kilap maksimal, dan perlindungan terhadap sinar UV.
Selain itu, Scuto juga berkolaborasi dengan brand otomotif besar, seperti Seres dan Hyundai, untuk memberikan perlindungan tambahan pada kendaraan edisi khusus mereka sehingga membuat nilai jual produk tersebut pun ikut naik.
Bagi Sugiarto, mimpi bukan sekedar mencari keuntungan semata tetapi juga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. “Saya tidak hanya mencari uang, tapi mencari cara agar hidup saya berguna bagi orang lain. Kalau kita berdampak bagi orang lain, doa yang kita terima akan banyak. Itu yang membuat bisnis kita bertahan dan berkembang," katanya.
Baca Juga: Kunci Sukses Bisnis Kuliner Anti Gagal Menurut Pakar Marketing
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.