Umat Katolik mengikuti Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (25/12/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti )

Masa Prapaskah Dimulai, Begini Aturan Puasa & Pantangannya bagi Umat Katolik

05 March 2025   |   21:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Umat Katolik mulai merayakan masa Prapaskah pada Rabu (5/3/2025). Tradisi yang juga dikenal sebagai hari Rabu Abu ini juga menjadi penanda dimulainya periode 40 hari persiapan menuju Paskah, yang diisi dengan pertobatan, doa, puasa, dan amal kasih.

Dilansir dari lama Iman Katolik, Prapaskah adalah masa di mana umat Katolik melakukan pertobatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa sebelum Paskah tiba. Namun ada sejumlah aturan puasa dan pantangannya yang harus diperhatikan sebelum memulai kegiatan ini.

Baca juga: 6 Tradisi Unik Paskah di Indonesia, Salah Satunya Semana Santa di Flores Timur

Tahun ini, periode Prapaskah akan berlangsung selama 40 hari, yang dimulai pada Rabu (5/3) sampai Jumat (18/4). Periode ini akan diakhiri dengan perayaan wafat Yesus Kristus atau hari Jumat Agung. 

Adapun bagi umat Katolik yang telah berusia 18 tahun maka diwajibkan berpuasa. Puasa dalam hal ini adalah tindakan sukarela untuk tidak makan atau minum secara keseluruhan dan menguranginya dalam jangka waktu tertentu.

Kendati begitu, kegiatan ini hanya diwajibkan bagi mereka yang dianggap sudah dewasa, yakni berusia 18-60 tahun. Sementara itu, bagi yang masih remaja atau berusia hingga 14 tahun tidak diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini. 
 
 


Selama berpuasa, umat Katolik umumnya juga pantang untuk memakan daging. Namun, mereka sebenarnya juga bisa menentukan sendiri asupan yang ingin dimakan. Secara umum, pantangan yang dimaksud adalah menahan diri dari sesuatu yang disukai,

Lain dari itu, aturan pantang dan berpuasa pada masa ini tidak hanya  terbatas pada makanan dan minuman. Kegiatan sehari-hari atau aktivitas yang membawa kesenangan, seperti bermain gim, merokok, atau berbelanja, sebisa mungkin juga harus dihindari.

"Dengan berpuasa, orang mengungkapkan rasa lapar akan Tuhan dan kehendakNya. Ia mengorbankan kesenangan dan keuntungan sesaat, dengan penuh syukur atas kelimpahan karunia Tuhan. Demikian, orang mengurangi keserakahan dan mewujudkan penyesalan atas dosa-dosanya di masa lampau," demikian dikutip dari laman Iman Katolik.

Telah menjadi tradisi sejak berabad silam, kewajiban berpuasa dan berpantang memang bertujuan untuk membangun semangat pertobatan. Oleh karena itu baik secara pribadi, keluarga, atau pun kelompok, dianjurkan untuk menetapkan cara berpuasa dan berpantang yang lebih berat. 

Penetapan yang dilakukan ini juga berada diluar kewajiban dari Gereja, alias tidak mengikat dengan sangsi dosa. Bahkan, bagi yang ingin menikah, dlam rangka masa tobat, maka pelaksanaan perkawinan juga harus disesuikan dan tidak dirayakan secara meriah.

Lantas, apa saja aturan berpuasa dan pantangannya yang harus dilakukan umat Katolik selama menjalani kegiatan ini? Berikut di antaranya:

Baca juga: 7 Tradisi Unik Paskah di Berbagai Negara, Ada Perang Air hingga Membaca Novel Kriminal

Aturan Berpuasa

1. Makan kenyang hanya satu kali dalam sehari.
2. Ada juga alternatif lain dengan makan 3 kali sehari dengan ketentuan:
  • Kenyang, tak kenyang, tak kenyang, 
  • Tak kenyang, kenyang, tak kenyang, 
  • Tak kenyang, tak kenyang, kenyang
Pantangan Saat Berpuasa
  • Pantang daging, dan atau
  • Pantang rokok, dan atau
  • Pantang garam, dan atau
  • Pantang gula dan semua manisan seperti permen, dan atau
  • Pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop, film. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hukum Menghirup Inhaler Saat Berpuasa, Batal atau Tidak?

BERIKUTNYA

Melihat Keunikan 'Kertas' dalam Pameran The Paper Menagerie di ISA Art Gallery

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: