Pakar Sebut Ini yang Menjadi Penyebab RANS Nusantara Hebat Terancam Gagal
27 February 2025 |
07:52 WIB
Pusat kuliner RANS Nusantara Hebat milik Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep mendadak menjadi perbincangan publik di media sosial. Sentra kuliner yang berlokasi di BSD, Tangerang Selatan itu menjadi sorotan setelah mengumumkan akan berhenti beroperasi mulai 28 Februari 2025 mendatang.
Kabar penutupan sementara ini mengejutkan publik terutama para penikmat kuliner. Pasalnya, keputusan itu diambil saat RANS Nusantara Hebat masih seumur jagung. Penutupan sementara RANS Nusantara Hebat dilakukan disaat usianya belum genap setahun, sejak dibuka pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Managing Partner Inventure, Yuswohady, menilai ada beberapa faktor yang membuat RANS Nusantara Hebat tutup meski belum lama beroperasi. Dia mengatakan meski mengusung kuliner Nusantara, RANS Nusantara Hebat menawarkan konsep makanan kekinian dengan menjadikan figur publik seperti Raffi Ahmad sebagai salah satu 'wajah' pemasarannya.
Baca Juga: Fakta-Fakta RANS Nusantara Hebat, Bisnis Kuliner Raffi Ahmad & Kaesang yang Tutup Sementara
Hal tersebut akhirnya membuat orang-orang cenderung FOMO atau fear of missing out, sehingga berbondong-bondong tertarik untuk mencicipinya saat awal pembukaan RANS Nusantara Hebat. Namun, rasa penasaran ini juga perlu dibarengi dengan faktor-faktor lain agar konsumen loyal terhadap produk, misalnya dari kualitas makanan hingga pengalaman saat mencicipi hidangan.
"RANS Nusantara Hebat itu boosting-nya kuat sekali saat launching, karena secara emosional konsumen pengen dekat sama selebriti jadi pengen nyoba. Tapi setelah nyoba itu pengalaman dan makanannya enak enggak? Kalau enggak enak, enggak cocok, artinya dia hanya akan sekali ke situ," katanya kepada Hypeabis.id, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, kuliner adalah salah satu bisnis yang mudah untuk mengalami naik-surut terlebih jika mengusung konsep makanan kekinian yang memanfaatkan tren dan ketenaran figur publik seperti artis. Jika tidak dibarengi dengan inovasi baik dari segi produk maupun layanan, akan gampang meredup bahkan gulung tikar.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan product-market fit dalam berbisnis kuliner. Product-market fit adalah kondisi yang menggambarkan bahwa suatu produk mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan pasar. Dalam kondisi ini, pelanggan bukan hanya puas dengan kebutuhan pasar, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk membagikan informasi dan menceritakan produk tersebut ke orang lain.
Yuswohady menyampaikan dalam bisnis kuliner, biasanya loyalitas konsumen bisa dilihat dalam tiga tahap, yakni pada tiga minggu, tiga bulan, hingga tiga tahun. Jika bisnis kuliner hanya ramai pengunjung di tiga minggu pertama, biasanya brand tersebut hanya mengandalkan tren FOMO semata, tanpa memperhatikan kualitas produk dan pengalaman yang baik.
Namun, jika brand kekinian tersebut dibarengi dengan kualitas produk dan pengalaman yang baik, biasanya akan diburu konsumen hingga 3 bulan pertama. Jika itu sudah dipenuhi ditambah dengan terus melakukan inovasi-inovasi, maka besar kemungkinan brand kuliner tersebut akan bertahan hingga 3 tahun.
"Kalau sampai dia [brand kuliner] bisa bertahan tiga tahun, maka untuk bisa stabil berikutnya kemungkinannya besar. Tapi kalau setelah 3 bulan mulai sepi, itu biasanya pelan-pelan akhirnya tutup. Banyak yang terjadi begitu," katanya.
Yuswohady menuturkan hal lain yang juga menjadi faktor tutupnya RANS Nusantara Hebat ialah karena sosok Raffi Ahmad dan Kaesang yang tidak fokus dalam menjalankan brand tersebut. Seperti diketahui, keduanya merupakan sosok yang aktif di bidang politik. Selain itu, Raffi juga diketahui memiliki banyak bisnis lain hingga masih aktif tampil di acara televisi.
Menurutnya, bisnis tidak bisa dijalankan dengan tidak serius. Artinya, setelah meluncurkan suatu brand, lalu tidak fokus dan disiplin untuk meningkatkan kualitas produk hingga pengalaman konsumen. Terlebih, bisnis kuliner apalagi yang mengusung konsep kekinian, akan mudah meredup jika tidak dibarengi dengan inovasi.
"Kalau bisnis kuliner kekinian biasanya tipe konsumennya FOMO, mereka akan nyari yang baru terus. Paling bertahan satu bulan, paling lama 3 bulan, mereka ganti yang lain lagi. Jadi siklus yang cepat kaya gitu membuat gerai-gerai kuliner itu memang lebih berat untuk bertahan," ucapnya.
Penutupan RANS Nusantara Hebat akan dilakukan sementara waktu yang dimulai pada 28 Februari 2025 mendatang. Dari keterangan yang diunggah lewat Instagram resminya, pihak manajemen RANS Nusantara Hebat menginformasikan bahwa mereka akan kembali dengan konsep yang lebih segar dan baru.
Terkait hal tersebut, Yuswohady menilai rebranding yang dilakukan RANS Nusantara Hebat rentan mengalami kegagalan. Pasalnya, menurutnya, pusat kuliner itu sudah terlanjur dicap sebagai brand yang gagal oleh publik.
"Kalau mau dibalikkan lagi agak susah. RANS Nusantara Hebat itu di benak konsumen sudah dianggap brand gagal. Jadi kalau pakai brand itu lagi dengan rebranding dengan peeremajaan dan seterusnya, kalau masih pakai identitas RANS Nusantara Hebat, menurut saya sih enggak cocok ya," katanya.
Dia justru menyarankan alih-alih melakukan rebranding, sebaiknya pihak manajemen RANS Nusantara Hebat melakukan new branding dengan membuat brand yang sama sekali baru, tidak ada kaitannya dengan brand sebelumnya. "Bukannya enggak bisa, tapi effort-nya jauh lebih berat. Menaikkan brand yang sudah cacat itu agak berat," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Alasan Gen Z Jadi Pendorong Tren No Buy Challenge
Editor: M. Taufikul Basari
Kabar penutupan sementara ini mengejutkan publik terutama para penikmat kuliner. Pasalnya, keputusan itu diambil saat RANS Nusantara Hebat masih seumur jagung. Penutupan sementara RANS Nusantara Hebat dilakukan disaat usianya belum genap setahun, sejak dibuka pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Managing Partner Inventure, Yuswohady, menilai ada beberapa faktor yang membuat RANS Nusantara Hebat tutup meski belum lama beroperasi. Dia mengatakan meski mengusung kuliner Nusantara, RANS Nusantara Hebat menawarkan konsep makanan kekinian dengan menjadikan figur publik seperti Raffi Ahmad sebagai salah satu 'wajah' pemasarannya.
Baca Juga: Fakta-Fakta RANS Nusantara Hebat, Bisnis Kuliner Raffi Ahmad & Kaesang yang Tutup Sementara
Hal tersebut akhirnya membuat orang-orang cenderung FOMO atau fear of missing out, sehingga berbondong-bondong tertarik untuk mencicipinya saat awal pembukaan RANS Nusantara Hebat. Namun, rasa penasaran ini juga perlu dibarengi dengan faktor-faktor lain agar konsumen loyal terhadap produk, misalnya dari kualitas makanan hingga pengalaman saat mencicipi hidangan.
"RANS Nusantara Hebat itu boosting-nya kuat sekali saat launching, karena secara emosional konsumen pengen dekat sama selebriti jadi pengen nyoba. Tapi setelah nyoba itu pengalaman dan makanannya enak enggak? Kalau enggak enak, enggak cocok, artinya dia hanya akan sekali ke situ," katanya kepada Hypeabis.id, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, kuliner adalah salah satu bisnis yang mudah untuk mengalami naik-surut terlebih jika mengusung konsep makanan kekinian yang memanfaatkan tren dan ketenaran figur publik seperti artis. Jika tidak dibarengi dengan inovasi baik dari segi produk maupun layanan, akan gampang meredup bahkan gulung tikar.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan product-market fit dalam berbisnis kuliner. Product-market fit adalah kondisi yang menggambarkan bahwa suatu produk mampu memenuhi dan memuaskan kebutuhan pasar. Dalam kondisi ini, pelanggan bukan hanya puas dengan kebutuhan pasar, tetapi juga memiliki kecenderungan untuk membagikan informasi dan menceritakan produk tersebut ke orang lain.
Yuswohady menyampaikan dalam bisnis kuliner, biasanya loyalitas konsumen bisa dilihat dalam tiga tahap, yakni pada tiga minggu, tiga bulan, hingga tiga tahun. Jika bisnis kuliner hanya ramai pengunjung di tiga minggu pertama, biasanya brand tersebut hanya mengandalkan tren FOMO semata, tanpa memperhatikan kualitas produk dan pengalaman yang baik.
Namun, jika brand kekinian tersebut dibarengi dengan kualitas produk dan pengalaman yang baik, biasanya akan diburu konsumen hingga 3 bulan pertama. Jika itu sudah dipenuhi ditambah dengan terus melakukan inovasi-inovasi, maka besar kemungkinan brand kuliner tersebut akan bertahan hingga 3 tahun.
"Kalau sampai dia [brand kuliner] bisa bertahan tiga tahun, maka untuk bisa stabil berikutnya kemungkinannya besar. Tapi kalau setelah 3 bulan mulai sepi, itu biasanya pelan-pelan akhirnya tutup. Banyak yang terjadi begitu," katanya.
Yuswohady menuturkan hal lain yang juga menjadi faktor tutupnya RANS Nusantara Hebat ialah karena sosok Raffi Ahmad dan Kaesang yang tidak fokus dalam menjalankan brand tersebut. Seperti diketahui, keduanya merupakan sosok yang aktif di bidang politik. Selain itu, Raffi juga diketahui memiliki banyak bisnis lain hingga masih aktif tampil di acara televisi.
Menurutnya, bisnis tidak bisa dijalankan dengan tidak serius. Artinya, setelah meluncurkan suatu brand, lalu tidak fokus dan disiplin untuk meningkatkan kualitas produk hingga pengalaman konsumen. Terlebih, bisnis kuliner apalagi yang mengusung konsep kekinian, akan mudah meredup jika tidak dibarengi dengan inovasi.
"Kalau bisnis kuliner kekinian biasanya tipe konsumennya FOMO, mereka akan nyari yang baru terus. Paling bertahan satu bulan, paling lama 3 bulan, mereka ganti yang lain lagi. Jadi siklus yang cepat kaya gitu membuat gerai-gerai kuliner itu memang lebih berat untuk bertahan," ucapnya.
Penutupan RANS Nusantara Hebat akan dilakukan sementara waktu yang dimulai pada 28 Februari 2025 mendatang. Dari keterangan yang diunggah lewat Instagram resminya, pihak manajemen RANS Nusantara Hebat menginformasikan bahwa mereka akan kembali dengan konsep yang lebih segar dan baru.
Terkait hal tersebut, Yuswohady menilai rebranding yang dilakukan RANS Nusantara Hebat rentan mengalami kegagalan. Pasalnya, menurutnya, pusat kuliner itu sudah terlanjur dicap sebagai brand yang gagal oleh publik.
"Kalau mau dibalikkan lagi agak susah. RANS Nusantara Hebat itu di benak konsumen sudah dianggap brand gagal. Jadi kalau pakai brand itu lagi dengan rebranding dengan peeremajaan dan seterusnya, kalau masih pakai identitas RANS Nusantara Hebat, menurut saya sih enggak cocok ya," katanya.
Dia justru menyarankan alih-alih melakukan rebranding, sebaiknya pihak manajemen RANS Nusantara Hebat melakukan new branding dengan membuat brand yang sama sekali baru, tidak ada kaitannya dengan brand sebelumnya. "Bukannya enggak bisa, tapi effort-nya jauh lebih berat. Menaikkan brand yang sudah cacat itu agak berat," imbuhnya.
Baca Juga: Ini Alasan Gen Z Jadi Pendorong Tren No Buy Challenge
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.