Pernah Tertipu Investasi Emas, Begini Harapan Olga Lydia pada Bullion Bank
26 February 2025 |
23:42 WIB
Aktris sekaligus model Olga Lydia menyambut baik peluncuran bank emas atau Bullion Bank pada Rabu (26/2/2025). Figur publik yang memulai karier di industri hiburan itu berharap, inisiasi ini dapat memperkuat ekosistem perdagangan emas yang belakangan terus meningkat.
Bukan tanpa alasan, aktris kelahiran Jakarta, 49 tahun silam itu berharap inisiasi ini bisa meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia. Sebab, sebagian besar publik juga masih was-was terhadap penipuan investasi emas yang akhirnya berujung pada investasi bodong.
Baca juga: Apa Itu Bullion Bank? Begini Sejarah Bank Emas di Dunia
"Ini banknya jelas [diresmikan oleh pemerintah]. Hasilnya tentunya lebih baik. Semoga dijalankan dengan profesional dan memberi keuntungan bagi nasabah dan juga banknya," katanya dalam wawancara tertulis dengan Hypeabis.id.
Produser film Sang Pemimpi (2009) itu memang memiliki pengalaman buruk pada investasi emas. Pada suatu ketika, dia pernah menabung di sebuah bank emas bernama Pan Bullion. Sebagai bentuk investasi jangka panjang dia mengaku juga tak pernah mengambil, alias hanya mencetak buku tabungannya.
Namun, setelah bertahun-tahun menabung, tepatnya pada dekade 90-an ternyata emas yang diinvestasikan dibawa kabur oleh bank tersebut. Padahal, ketika menabung dia langsung menuju kantor bank yang berada di daerah Senayan, Jakarta Pusat.
"Kantornya berada di gedung Panin Sudirman, di slip tabungan tertulis “Banker : Panin Bank” logonya persis Panin Bank hanya kalau Panin 3 kelopak, Pan Bullion 8 kelopak," imbuhnya.
Olga Lydia mengungkap, kesamaan logo inilah yang membuatnya mempercayakan tabungan untuk disimpan di sana. Dia mengklaim, kala itu jumlah tabungannya dan sang kakak bahkan mencapai 240 gram,di mana beberapa batang emasnya dinyatakan seri lama sehingga harus membayar selisih uang tunai.
Selain Olga Lydia dan kakak, ibunya juga menabung di tempat tersebut. Bahkan setelah tahu bahwa mereka ditipu, orang tuanya juga sempat hendak melapor ke polisi. Namun, setelah mengetahui bahwa banyak orang juga kehilangan emas di tempat yang sama, mereka akhirnya pasrah.
"Tahun 1998 saya datang ke Bank Pan Bullion untuk mencetak tabungan dan melihat garis polisi. [Ternyata] pemilik bank membawa kabur emas kami, dan bank ini tidak ada hubungan apa pun dengan Panin Bank," jelasnya.
Berdasarkan penelusuran, kasus penipuan yang dialami Olga Lydia memang masih bisa ditelusuri di sejumlah laman. Tempo pernah memuat berita mengenai PT Multi Pan Bullion, dengan judul Titip Emas Dapat Uang, yang terbit pada 12 Januari 1991.
Kasus penipuan emas dengan metode serupa juga pernah ditulis oleh Jakarta Post. Ada kemiripan nama perusahaan yang, kemungkinan besar juga menjadi sindikat dari penipuan tersebut, yakni PT Pan Bullion Prima. Di Jakarta Post, berita ini terbit pada 28 Januari 1998.
Sebagai tambahan informasi, Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan bank emas atau Bullion Bank pada Rabu (26/2/2025) di The Gade Tower, Jakarta Pusat. Peresmian ini menandai pertama kalinya bank emas hadir dalam sejarah Indonesia.
Sejauh ini baru ada dua lembaga jasa keuangan (LJK) resmi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bank emas yakni PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pegadaian memperoleh izin sejak 23 Desember 2024, sedangkan BSI sejak 12 Februari 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Bukan tanpa alasan, aktris kelahiran Jakarta, 49 tahun silam itu berharap inisiasi ini bisa meningkatkan antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia. Sebab, sebagian besar publik juga masih was-was terhadap penipuan investasi emas yang akhirnya berujung pada investasi bodong.
Baca juga: Apa Itu Bullion Bank? Begini Sejarah Bank Emas di Dunia
"Ini banknya jelas [diresmikan oleh pemerintah]. Hasilnya tentunya lebih baik. Semoga dijalankan dengan profesional dan memberi keuntungan bagi nasabah dan juga banknya," katanya dalam wawancara tertulis dengan Hypeabis.id.
Produser film Sang Pemimpi (2009) itu memang memiliki pengalaman buruk pada investasi emas. Pada suatu ketika, dia pernah menabung di sebuah bank emas bernama Pan Bullion. Sebagai bentuk investasi jangka panjang dia mengaku juga tak pernah mengambil, alias hanya mencetak buku tabungannya.
Namun, setelah bertahun-tahun menabung, tepatnya pada dekade 90-an ternyata emas yang diinvestasikan dibawa kabur oleh bank tersebut. Padahal, ketika menabung dia langsung menuju kantor bank yang berada di daerah Senayan, Jakarta Pusat.
"Kantornya berada di gedung Panin Sudirman, di slip tabungan tertulis “Banker : Panin Bank” logonya persis Panin Bank hanya kalau Panin 3 kelopak, Pan Bullion 8 kelopak," imbuhnya.
Olga Lydia mengungkap, kesamaan logo inilah yang membuatnya mempercayakan tabungan untuk disimpan di sana. Dia mengklaim, kala itu jumlah tabungannya dan sang kakak bahkan mencapai 240 gram,di mana beberapa batang emasnya dinyatakan seri lama sehingga harus membayar selisih uang tunai.
Selain Olga Lydia dan kakak, ibunya juga menabung di tempat tersebut. Bahkan setelah tahu bahwa mereka ditipu, orang tuanya juga sempat hendak melapor ke polisi. Namun, setelah mengetahui bahwa banyak orang juga kehilangan emas di tempat yang sama, mereka akhirnya pasrah.
"Tahun 1998 saya datang ke Bank Pan Bullion untuk mencetak tabungan dan melihat garis polisi. [Ternyata] pemilik bank membawa kabur emas kami, dan bank ini tidak ada hubungan apa pun dengan Panin Bank," jelasnya.
Berdasarkan penelusuran, kasus penipuan yang dialami Olga Lydia memang masih bisa ditelusuri di sejumlah laman. Tempo pernah memuat berita mengenai PT Multi Pan Bullion, dengan judul Titip Emas Dapat Uang, yang terbit pada 12 Januari 1991.
Kasus penipuan emas dengan metode serupa juga pernah ditulis oleh Jakarta Post. Ada kemiripan nama perusahaan yang, kemungkinan besar juga menjadi sindikat dari penipuan tersebut, yakni PT Pan Bullion Prima. Di Jakarta Post, berita ini terbit pada 28 Januari 1998.
Sebagai tambahan informasi, Presiden Prabowo Subianto meresmikan layanan bank emas atau Bullion Bank pada Rabu (26/2/2025) di The Gade Tower, Jakarta Pusat. Peresmian ini menandai pertama kalinya bank emas hadir dalam sejarah Indonesia.
Sejauh ini baru ada dua lembaga jasa keuangan (LJK) resmi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bank emas yakni PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pegadaian memperoleh izin sejak 23 Desember 2024, sedangkan BSI sejak 12 Februari 2025.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.