Pesepak Bola Legendaris Persebaya Bejo Sugiantoro Tutup Usia
26 February 2025 |
08:43 WIB
Genhype, kabar duka kembali menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Salah satu legenda besar yang pernah mengharumkan nama Surabaya dan Indonesia, Bejo Sugiantoro, telah berpulang pada Selasa, 25 Februari 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan komunitas sepak bola yang pernah menyaksikan kegemilangannya di lapangan hijau.
Kabar berpulangnya Bejo Sugiantoro disampaikan langsung Persebaya melalui akun Instagram resminya. Bejo meninggal dunia saat bermain sepak bola bersama rekan-rekannya di lapangan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Surabaya Selatan.
Baca juga: Aturan Tendangan Penalti di Sepak Bola Berpotensi Berubah
Saat pertandingan memasuki menit ke-10 babak kedua, Bejo tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri. Meski sempat mendapatkan pertolongan, nyawanya tak tertolong. Kepergiannya yang mendadak ini menjadi pukulan besar bagi para penggemar sepak bola, khususnya mereka yang tumbuh besar menyaksikan aksinya di lapangan.
Bejo Sugiantoro lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977. Ia dikenal sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Karier sepak bolanya dimulai pada usia 17 tahun ketika dia bergabung dengan Persebaya Surabaya pada tahun 1994. Bersama klub berjuluk Bajol Ijo ini, Bejo tampil dalam 138 pertandingan dan mencetak dua gol selama periode pertamanya hingga 2003. Dia kemudian memperkuat PSPS Pekanbaru sebelum kembali ke Persebaya pada 2004 dan bertahan hingga 2008.
Selain Persebaya, Bejo juga sempat memperkuat sejumlah klub lain seperti Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan. Namun, bagi banyak penggemar, ia akan selalu dikenang sebagai ikon Persebaya, klub yang ia bela dengan sepenuh hati dan dedikasi.
Genhype, mari kita mengenang kembali sederet prestasi gemilang yang telah diraih Bejo Sugiantoro. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ia membawa Persebaya Surabaya meraih gelar juara Liga Indonesia Premier Division pada musim 1996/1997 dan 2004. Dia juga menjadi bagian dari skuad Persebaya yang memenangkan Divisi Utama Liga Indonesia pada 2006.
Di level internasional, Bejo menjadi andalan tim nasional Indonesia. Ia tampil dalam 45 pertandingan dan mencetak dua gol selama periode 1997 hingga 2004. Salah satu momen yang paling dikenang adalah ketika dia mencetak dua gol dalam kemenangan besar 13-1 atas Filipina di Piala Tiger 2002. Selain itu, Bejo turut mengantarkan Indonesia meraih medali perak di SEA Games 1997, medali perunggu di SEA Games 1999, dan juara Piala Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2000.
Sebagai pemain, Bejo dikenal dengan gaya permainan yang lugas, disiplin, dan penuh semangat. Dia adalah tipe bek yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan dalam membaca permainan lawan.
Setelah gantung sepatu, Bejo Sugiantoro melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia memulai perjalanan kepelatihannya dengan melatih Persik Kediri pada musim 2016/2017. Pada 2018, dia kembali ke Persebaya sebagai asisten pelatih dan sempat menjadi pelatih sementara pada 2019. Bejo juga menangani Serpong City FC di Liga 3 pada musim 2023/2024 sebelum akhirnya ditunjuk sebagai pelatih kepala Deltras Sidoarjo untuk musim 2024/2025.
Baca juga: Kaleidoskop 2024: 7 Prestasi Membanggakan Timnas Sepak Bola Indonesia di Berbagai Ajang Global
Dedikasi Bejo terhadap sepak bola tidak pernah surut, bahkan hingga akhir hayatnya. Dia terus berkontribusi untuk perkembangan olahraga yang dicintainya, menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda.
Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam di hati para penggemar sepak bola. Akun resmi Instagram Persebaya Surabaya menyampaikan penghormatan terakhir dengan menulis, "Namamu akan abadi dalam setiap perjalanan Persebaya. Selamat jalan, Coach Bejo. Insya Allah husnul khotimah." Banyak rekan sesama pemain, pelatih, dan penggemar diperkirakan akan hadir dalam upacara pemakaman yang dilangsungkan di Surabaya.
Editor: Fajar Sidik
Kabar berpulangnya Bejo Sugiantoro disampaikan langsung Persebaya melalui akun Instagram resminya. Bejo meninggal dunia saat bermain sepak bola bersama rekan-rekannya di lapangan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Surabaya Selatan.
Baca juga: Aturan Tendangan Penalti di Sepak Bola Berpotensi Berubah
Saat pertandingan memasuki menit ke-10 babak kedua, Bejo tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri. Meski sempat mendapatkan pertolongan, nyawanya tak tertolong. Kepergiannya yang mendadak ini menjadi pukulan besar bagi para penggemar sepak bola, khususnya mereka yang tumbuh besar menyaksikan aksinya di lapangan.
Profil Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro lahir di Sidoarjo pada 2 April 1977. Ia dikenal sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Karier sepak bolanya dimulai pada usia 17 tahun ketika dia bergabung dengan Persebaya Surabaya pada tahun 1994. Bersama klub berjuluk Bajol Ijo ini, Bejo tampil dalam 138 pertandingan dan mencetak dua gol selama periode pertamanya hingga 2003. Dia kemudian memperkuat PSPS Pekanbaru sebelum kembali ke Persebaya pada 2004 dan bertahan hingga 2008.Selain Persebaya, Bejo juga sempat memperkuat sejumlah klub lain seperti Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, dan Perseba Bangkalan. Namun, bagi banyak penggemar, ia akan selalu dikenang sebagai ikon Persebaya, klub yang ia bela dengan sepenuh hati dan dedikasi.
Prestasi Bejo Sugiantoro
Genhype, mari kita mengenang kembali sederet prestasi gemilang yang telah diraih Bejo Sugiantoro. Salah satu momen paling berkesan adalah ketika ia membawa Persebaya Surabaya meraih gelar juara Liga Indonesia Premier Division pada musim 1996/1997 dan 2004. Dia juga menjadi bagian dari skuad Persebaya yang memenangkan Divisi Utama Liga Indonesia pada 2006.Di level internasional, Bejo menjadi andalan tim nasional Indonesia. Ia tampil dalam 45 pertandingan dan mencetak dua gol selama periode 1997 hingga 2004. Salah satu momen yang paling dikenang adalah ketika dia mencetak dua gol dalam kemenangan besar 13-1 atas Filipina di Piala Tiger 2002. Selain itu, Bejo turut mengantarkan Indonesia meraih medali perak di SEA Games 1997, medali perunggu di SEA Games 1999, dan juara Piala Kemerdekaan Indonesia pada tahun 2000.
Sebagai pemain, Bejo dikenal dengan gaya permainan yang lugas, disiplin, dan penuh semangat. Dia adalah tipe bek yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan dalam membaca permainan lawan.
Karier Pasca-Pensiun
Setelah gantung sepatu, Bejo Sugiantoro melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Dia memulai perjalanan kepelatihannya dengan melatih Persik Kediri pada musim 2016/2017. Pada 2018, dia kembali ke Persebaya sebagai asisten pelatih dan sempat menjadi pelatih sementara pada 2019. Bejo juga menangani Serpong City FC di Liga 3 pada musim 2023/2024 sebelum akhirnya ditunjuk sebagai pelatih kepala Deltras Sidoarjo untuk musim 2024/2025.Baca juga: Kaleidoskop 2024: 7 Prestasi Membanggakan Timnas Sepak Bola Indonesia di Berbagai Ajang Global
Dedikasi Bejo terhadap sepak bola tidak pernah surut, bahkan hingga akhir hayatnya. Dia terus berkontribusi untuk perkembangan olahraga yang dicintainya, menjadikannya panutan bagi banyak pemain muda.
Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan duka mendalam di hati para penggemar sepak bola. Akun resmi Instagram Persebaya Surabaya menyampaikan penghormatan terakhir dengan menulis, "Namamu akan abadi dalam setiap perjalanan Persebaya. Selamat jalan, Coach Bejo. Insya Allah husnul khotimah." Banyak rekan sesama pemain, pelatih, dan penggemar diperkirakan akan hadir dalam upacara pemakaman yang dilangsungkan di Surabaya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.