Kompetisi Nasional Codevour 6.0 (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Maybank Indonesia Dorong Generasi Muda Melek Teknologi Lewat Kompetisi Nasional Codeavour 6.0

22 February 2025   |   17:42 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Minat masyarakat Indonesia terhadap bidang Science, Technology, Engineeringand Mathematics (STEM) masih belum menggelora ketimbang bidang studi lainnya. Selain soal biaya, akses juga menjadi kendala utama kenapa bidang tersebut belum terlalu masif dan maksimal di dalam negeri.

Namun, semangat menggelorakan STEM di Indonesia dapat terus dipupuk sejak dini melalui generasi muda. Mereka yang terbilang dalam kategori generasi Alpha cenderung melek teknologi dan berpotensi mengembangkan minat terhadap bidang ini pada masa mendatang.

Salah satu semangat bidang STEM dibangun lewat kompetisi bertajuk Codeavour 6.0, sebuah perlombaan bidang artificial intelligence, coding, dan robotika tingkat nasional yang pesertanya datang dari berbagai kalangan, termasuk tingkat elementary atau sekolah dasar.

Kompetisi yang diikuti oleh pelajar berbagai daerah di Indonesia ini memupuk persaingan dengan para peserta harus menciptakan proyek inovatif menggunakan platform PictoBlox, bahasa pemrograman berbasis block coding dan Python. 

Baca juga: Coding & AI Masuk Kurikulum Pendidikan Dasar Mulai 2025, Begini Implementasinya

Codeavour 6.0 menjadi ajang yang menantang peserta untuk menggali potensi mereka dalam dunia teknologi. Hal ini sejalan dengan misi Maybank Indonesia untuk mewujudkan generasi masa depan yang melek akan teknologi. Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia Bianto Surodjo menjabarkan, dukungan pada kegiatan ini juga merupakan bentuk memberikan layanan pada nasabah Maybank Premier.

Bianto menjelaskan Maybank Premier memiliki 3 pilar utama yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan finansial nasabah, pengalaman perbankan kelas pertama, serta layanan dan hubungan yang istimewa. Pilar-pilar ini turut mencakup dukungan terhadap kegiatan-kegiatan inovatif seperti kompetisi Codeavour 6.0, yang sejalan dengan misi perusahaan untuk mendukung perkembangan teknologi dan mencetak pemimpin masa depan yang solutif dan kreatif.

“Melalui penyelenggaraan Codeavour 6.0 ini, kami berharap partisipasi Maybank Indonesia tidak hanya terbatas pada penyediaan akses kompetisi internasional, tetapi juga berkontribusi dalam proses belajar anak-anak Indonesia tentang teknologi terbaru,” ujar Bianto. 

Kompetisi ini turut memperkuat komitmen Maybank Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya pada Tujuan Keempat terkait Pendidikan Berkualitas dan Tujuan Ketujuhbelas mengenai Kemitraan Global. Maybank berkomitmen untuk menghasilkan 1.000 pencapaian terkait TPB pada 2025, salah satunya adalah dengan mendukung generasi muda Indonesia untuk lebih berkembang di bidang teknologi dan inovasi. 
 

Proses penjurian Kompetisi Nasional Codevour 6.0 (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Proses penjurian Kompetisi Nasional Codevour 6.0 (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. “Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat mengapresiasi apa yang telah dicapai pada hari ini. Ini adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan global di bidang teknologi,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Ekosistem SDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Nusirwan. 

Dia juga menyebutkan bahwa selama seminggu terakhir, banyak kegiatan pelatihan yang diadakan oleh perusahaan global seperti Microsoft dan AWS yang menawarkan program beasiswa dan pelatihan AI serta coding di seluruh Indonesia.

“Microsoft memberikan program beasiswa untuk 1 juta pelatihan di seluruh Indonesia, sementara AWS menawarkan sekitar 800.000 pelatihan. Kami sangat berharap inisiatif ini dapat mendorong Indonesia menuju visi 2045, di mana generasi muda seperti adik-adik yang hadir di sini akan menjadi kekuatan besar dalam membangun bangsa,” imbuhnya. 

Nusirwan juga menekankan bahwa ajang ini tidak hanya berhenti pada kompetisi, tetapi harus menjadi sarana bagi peserta untuk terus berkembang melalui berbagai lomba dan kegiatan inovasi lainnya yang akan datang.

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah, dia juga menyebutkan bahwa Komdigi sedang bekerja keras untuk memetakan perkembangan di bidang AI dan sektor terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan inovasi-inovasi global yang cepat berkembang seperti yang terlihat dalam sektor e-commerce dan teknologi lainnya.
 

Kompetisi Nasional Codevour 6.0 (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Kompetisi Nasional Codevour 6.0 (Sumber gambar: Arief Hermawan P/Hypeabis.id)

Perwakilan Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Nurvelly Rosanti menjelaskan, kementeriannya juga berkomitmen penuh dalam memajukan pendidikan digital khususnya di bidang coding dan kecerdasan artifisial (KA) untuk generasi muda Indonesia.

“Pemerintah melalui Komite Pemerintah telah merumuskan berbagai langkah untuk memastikan bahwa pendidikan digital ini diterapkan terutama di bidang coding dan kecerdasan artifisial mulai dari sekolah dasar,” ujarnya.

Menurutnya, perkembangan dalam bidang ini harus terus didorong. Sebab, anak-anak yang sekarang berpartisipasi dalam kompetisi ini sudah selangkah lebih maju dengan kemampuan mereka. 

“Langkah pertama sudah dimulai dengan mengintegrasikan coding dan KA dalam kurikulum pendidikan dasar. Hal ini sangat penting agar mereka tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga bisa berpikir secara komputasional, memiliki literasi digital, dan memahami etika dalam menggunakan teknologi,” tegasnya.

Nurvelly juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak baik itu lembaga pemerintah, akademisi, praktisi, hingga lembaga pelatihan untuk memastikan penerapan pendidikan coding dan KA yang efektif. 

Dia  pun menekankan pentingnya pendidikan mengenai etika dalam penggunaan kecerdasan artifisial. “Dampak internasional dari teknologi makin terasa, dan kita harus memastikan anak-anak kita memahami etika dalam menggunakan teknologi, termasuk AI, agar mereka dapat bertanggung jawab dalam memanfaatkannya,” ujarnya.

Codevour 6.0 telah dimulai pada 2 Februari 2025 di tingkat regional. Kini, acaranya telah memasuki babak nasional pada 22 Februari. Kompetisi global dijadwalkan pada bulan April mendatang di Doha, Qatar dengan hadiah total senilai US$25.000 yang dapat dimenangkan oleh tim terbaik. 

Baca juga: Mau Jadi Programmer? Coba 5 Aplikasi Ponsel Ini buat Belajar Coding

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Pameran Seni Rongka Bertema Mistika: Meraba yang Terlihat, Menalar yang Gaib

BERIKUTNYA

Rekomendasi Hotel untuk Bukber Puasa 2025 di Jakarta & Sekitarnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: