Profil Thresia Mareta, Raih Penghargaan Bergengsi Prancis atas Dedikasi di Industri Kreatif
19 February 2025 |
19:00 WIB
Pendiri jenama fesyen LAKON Indonesia, yakni Thresia Mareta menerima penghargaan La Médaille des Arts et des Lettres dari Pemerintah Prancis. Prestasi tersebut menandai dedikasi dan inovasi sang wanita dalam memajukan industri kreatif di Indonesia.
La Médaille des Arts et des Lettres merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Prancis kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang seni dan sastra, baik di Prancis maupun tingkat internasional.
Baca juga: Hypeprofil Desainer Danny Satriadi, Proses Kreatif Merancang Cheongsam nan Kaya Filosofi Budaya
Sejumlah tokoh seni dan budaya dari seluruh dunia telah menerima penghargaan La Médaille des Arts et des Lettres sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam memperkaya ranah seni dan sastra. Aktor terkenal asal Prancis, yakni Alain Delon dan musisi asal Inggris David Bowie adalah contoh 2 tokoh yang pernah meraih penghargaan tersebut.
Thresia mendapatkan penghargaan lantaran dinilai sebagai individu yang menginspirasi. Tidak hanya itu, dia juga telah menciptakan peluang dan melakukan pemberdayaan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Bagi Thresia, industri kreatif bukan hanya soal produksi. Industri kreatif juga berbicara tentang keterampilan, kualitas, dan pemahaman mendalam terhadap nilai seni dan budaya. Dia pun berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan seniman lokal dan memperkenalkan keindahan seni dan budaya Indonesia ke panggung global.
“Saya berharap generasi mendatang dapat terus merayakan dan menjaga warisan budaya kita dengan penuh kebanggaan. Seni dan budaya bukan sekadar ekspresi, tetapi juga cerminan identitas bangsa yang harus kita lestarikan dan kembangkan,” ujarnya dalam siaran pers Kementerian Ekonomi Kreatif.
Dilansir dari laman LAKON Indonesia, Thresia merupakan individu yang memiliki ketertarikan terhadap banyak hal, mulai dari arsitektur, mode, seni, lingkungan hidup, sampai bidang pendidikan.
Thresia Mareta merupakan lulusan Arsitektur dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai karier di sebuah perusahaan furnitur.
Pada 2003, ia mendirikan Sequins Bride, label pakaian pengantin dan pesta. Beberapa tahun kemudian, pada 2011, ia berperan sebagai perancang konsep sekaligus direktur proyek pembangunan TK Pahoa di Summarecon Serpong, Tangerang.
Keterlibatannya dalam proyek tersebut berakar dari minatnya pada pendidikan dan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Sekolah berkonsep hijau itu berhasil meraih tujuh penghargaan internasional di bidang arsitektur dan mendapat pujian dari pakar Sustainable City di World Resources Institute, Amerika Serikat, sebagai model sekolah futuristik.
Sepanjang kariernya, Thresia telah menekuni berbagai bidang. Selain arsitektur, ia juga pernah bekerja di salah satu department store ternama di Indonesia.
Pada 2018, dia mendirikan LAKON Indonesia sebagai bentuk kecintaannya terhadap budaya Indonesia dan komitmen untuk melestarikannya. LAKON Indonesia hadir sebagai perjalanan yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa serta pentingnya upaya pelestarian.
“Idealisme kami menekankan bahwa pelestarian budaya bukan sekadar pengarsipan, tetapi juga keterlibatan aktif dalam menjaga serta mengembangkan keterampilan yang berharga,” demikian tertulis.
Untuk mencapai misinya, LAKON berkolaborasi dengan perajin dan pelaku usaha kecil. Pertama, meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi mereka. Kedua, memberikan pelatihan agar mereka dapat bekerja secara konsisten dan memenuhi standar industri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
La Médaille des Arts et des Lettres merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Prancis kepada individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam bidang seni dan sastra, baik di Prancis maupun tingkat internasional.
Baca juga: Hypeprofil Desainer Danny Satriadi, Proses Kreatif Merancang Cheongsam nan Kaya Filosofi Budaya
Sejumlah tokoh seni dan budaya dari seluruh dunia telah menerima penghargaan La Médaille des Arts et des Lettres sebagai bentuk pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam memperkaya ranah seni dan sastra. Aktor terkenal asal Prancis, yakni Alain Delon dan musisi asal Inggris David Bowie adalah contoh 2 tokoh yang pernah meraih penghargaan tersebut.
Thresia mendapatkan penghargaan lantaran dinilai sebagai individu yang menginspirasi. Tidak hanya itu, dia juga telah menciptakan peluang dan melakukan pemberdayaan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Bagi Thresia, industri kreatif bukan hanya soal produksi. Industri kreatif juga berbicara tentang keterampilan, kualitas, dan pemahaman mendalam terhadap nilai seni dan budaya. Dia pun berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan seniman lokal dan memperkenalkan keindahan seni dan budaya Indonesia ke panggung global.
“Saya berharap generasi mendatang dapat terus merayakan dan menjaga warisan budaya kita dengan penuh kebanggaan. Seni dan budaya bukan sekadar ekspresi, tetapi juga cerminan identitas bangsa yang harus kita lestarikan dan kembangkan,” ujarnya dalam siaran pers Kementerian Ekonomi Kreatif.
Dilansir dari laman LAKON Indonesia, Thresia merupakan individu yang memiliki ketertarikan terhadap banyak hal, mulai dari arsitektur, mode, seni, lingkungan hidup, sampai bidang pendidikan.
Thresia Mareta merupakan lulusan Arsitektur dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai karier di sebuah perusahaan furnitur.
Pada 2003, ia mendirikan Sequins Bride, label pakaian pengantin dan pesta. Beberapa tahun kemudian, pada 2011, ia berperan sebagai perancang konsep sekaligus direktur proyek pembangunan TK Pahoa di Summarecon Serpong, Tangerang.
Keterlibatannya dalam proyek tersebut berakar dari minatnya pada pendidikan dan kepedulian terhadap isu kemanusiaan. Sekolah berkonsep hijau itu berhasil meraih tujuh penghargaan internasional di bidang arsitektur dan mendapat pujian dari pakar Sustainable City di World Resources Institute, Amerika Serikat, sebagai model sekolah futuristik.
Sepanjang kariernya, Thresia telah menekuni berbagai bidang. Selain arsitektur, ia juga pernah bekerja di salah satu department store ternama di Indonesia.
Pada 2018, dia mendirikan LAKON Indonesia sebagai bentuk kecintaannya terhadap budaya Indonesia dan komitmen untuk melestarikannya. LAKON Indonesia hadir sebagai perjalanan yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa serta pentingnya upaya pelestarian.
“Idealisme kami menekankan bahwa pelestarian budaya bukan sekadar pengarsipan, tetapi juga keterlibatan aktif dalam menjaga serta mengembangkan keterampilan yang berharga,” demikian tertulis.
Untuk mencapai misinya, LAKON berkolaborasi dengan perajin dan pelaku usaha kecil. Pertama, meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi mereka. Kedua, memberikan pelatihan agar mereka dapat bekerja secara konsisten dan memenuhi standar industri.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.