Apa Itu Post Concert Amnesia? Fenomena yang Muncul Usai Nonton Konser
12 February 2025 |
11:30 WIB
Menonton konser memberikan euforia dan pengalaman yang berkesan, apalagi jika menonton aksi panggung dari musisi idola. Momen menyenangkan ini pun bakal jadi memori baik yang ingin dikenang seterusnya. Meski demikian, beberapa orang mengaku tidak ingat dengan beberapa momen yang dialaminya selama konser.
Euforia yang begitu besar saat menonton konser rupanya membuat sebagian kalangan tidak mengingat detail-detail momen tertentu selama pertunjukan. Fenomena ini pun disebut sebagai post concert amnesia atau amnesia pascakonser.
Baca juga: Apa Itu Post Concert Depression? Kenali Penyebab, Gejala & Cara Penanganannya
Dr. Leah Croll, seorang ahli saraf bersertifikat dan asisten profesor di Temple University mengatakan post concert amnesia bukan merupakan istilah medis resmi, namun hanya sebutan untuk menggambarkan pengalaman banyak orang yang kerap melupakan beberapa momen pertunjukan usai menonton konser.
Croll menambahkan bahwa post concert amnesia kecil kemungkinan untuk dialami seseorang, dan justru dapat membantu orang-orang yang tidak mengingat detail dari konser tersebut menyimpan ingatan yang lebih spesifik tentang pertunjukannya.
"Amnesia pascakonser bukanlah diagnosis medis. Itu sebenarnya hanya deskripsi untuk apa yang dikatakan penggemar yang mereka alami," katanya dikutip dari ABC News.
Croll menjelaskan bahwa post concert amnesia bukanlah hal yang berbahaya namun bisa mengecewakan bagi seseorang yang ingin mengingat detail tertentu dari peristiwa khusus yang tidak dapat mereka ingat.
"Itulah alasan mengapa orang sering berkata mereka tidak dapat mengingat detail hari pernikahan mereka, karena mereka terlalu sibuk memberikan perhatian dan berbicara kepada banyak orang di pesta mereka serta menikmati pemandangan, makanan, dan musik," katanya.
Kerumunan besar, tingkat kebisingan, kegembiraan, dan efek seperti lampu sorot dan kembang api pada konser berskala besar, paparnya, membuat penyimpanan memori spesifik tentang acara tersebut sulit bagi otak manusia.
"Otak Anda hanya dapat memproses sejumlah informasi dalam satu waktu. Dalam hal ini, otak seperti komputer. Jadi, Anda dihantam oleh semua rangsangan ini, dan sesuatu harus diberikan, dan sering kali sesuatu itu adalah penyimpanan memori," tutur Croll.
Sementara itu, menurut David Clewett, asisten profesor psikologi di Universitas California Los Angeles (UCLA), post concert amnesia merupakan fenomena yang nyata. Hal ini terjadi lantaran menonton konser yang cenderung menciptakan pengalaman menarik yang merangsang mental, membuat ingatan seseorang menjadi jauh lebih pemilih dan selektif.
Dalam situasi yang menegangkan, otak melepaskan norepinefrin yang juga dikenal sebagai noradrenalin. Hormon tersebut berperan penting dalam respons fight or flight (lari atau lawan) pada tubuh. Hormon ini juga bertanggung jawab untuk mengatur gairah, perhatian, dan reaksi stres dalam tubuh.
Ketika otak mengalami peningkatan norepinefrin, hal itu memberikan perhatian khusus pada rincian spesifik, tetapi mengabaikan rincian yang kurang penting.
"Semua hal saling bersaing untuk mendapatkan tempat di dalam kesadaran Anda dan Anda tidak dapat mengingat semuanya, jadi orang-orang cenderung mengingat hal-hal tertentu dengan sangat baik, tetapi sering kali, hal itu mengorbankan ingatan akan hal-hal lain dan hal itu dapat menimbulkan rasa lupa," kata Clewett dikutip dari NBC Los Angeles.
Clewett mengatakan post concert amnesia tidak akan berlangsung selamanya. Kemungkinan besar ingatan tersebut hanya tidak dapat diakses untuk sementara waktu, namun masih tersedia dalam jangka panjang.
"Yang sering kita temukan adalah memori disimpan untuk jangka panjang, tetapi, yang sering terjadi adalah memori itu terpendam sampai Anda memiliki pengingat atau isyarat yang tepat yang dapat membangkitkan kembali memori tersebut," jelasnya.
Baca juga: Jadwal Konser Internasional Februari 2025 di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Euforia yang begitu besar saat menonton konser rupanya membuat sebagian kalangan tidak mengingat detail-detail momen tertentu selama pertunjukan. Fenomena ini pun disebut sebagai post concert amnesia atau amnesia pascakonser.
Baca juga: Apa Itu Post Concert Depression? Kenali Penyebab, Gejala & Cara Penanganannya
Dr. Leah Croll, seorang ahli saraf bersertifikat dan asisten profesor di Temple University mengatakan post concert amnesia bukan merupakan istilah medis resmi, namun hanya sebutan untuk menggambarkan pengalaman banyak orang yang kerap melupakan beberapa momen pertunjukan usai menonton konser.
Croll menambahkan bahwa post concert amnesia kecil kemungkinan untuk dialami seseorang, dan justru dapat membantu orang-orang yang tidak mengingat detail dari konser tersebut menyimpan ingatan yang lebih spesifik tentang pertunjukannya.
"Amnesia pascakonser bukanlah diagnosis medis. Itu sebenarnya hanya deskripsi untuk apa yang dikatakan penggemar yang mereka alami," katanya dikutip dari ABC News.
Ilustrasi konser. (Sumber gambar: Wendywei/Pexels)
"Itulah alasan mengapa orang sering berkata mereka tidak dapat mengingat detail hari pernikahan mereka, karena mereka terlalu sibuk memberikan perhatian dan berbicara kepada banyak orang di pesta mereka serta menikmati pemandangan, makanan, dan musik," katanya.
Kerumunan besar, tingkat kebisingan, kegembiraan, dan efek seperti lampu sorot dan kembang api pada konser berskala besar, paparnya, membuat penyimpanan memori spesifik tentang acara tersebut sulit bagi otak manusia.
"Otak Anda hanya dapat memproses sejumlah informasi dalam satu waktu. Dalam hal ini, otak seperti komputer. Jadi, Anda dihantam oleh semua rangsangan ini, dan sesuatu harus diberikan, dan sering kali sesuatu itu adalah penyimpanan memori," tutur Croll.
Sementara itu, menurut David Clewett, asisten profesor psikologi di Universitas California Los Angeles (UCLA), post concert amnesia merupakan fenomena yang nyata. Hal ini terjadi lantaran menonton konser yang cenderung menciptakan pengalaman menarik yang merangsang mental, membuat ingatan seseorang menjadi jauh lebih pemilih dan selektif.
Dalam situasi yang menegangkan, otak melepaskan norepinefrin yang juga dikenal sebagai noradrenalin. Hormon tersebut berperan penting dalam respons fight or flight (lari atau lawan) pada tubuh. Hormon ini juga bertanggung jawab untuk mengatur gairah, perhatian, dan reaksi stres dalam tubuh.
Ketika otak mengalami peningkatan norepinefrin, hal itu memberikan perhatian khusus pada rincian spesifik, tetapi mengabaikan rincian yang kurang penting.
"Semua hal saling bersaing untuk mendapatkan tempat di dalam kesadaran Anda dan Anda tidak dapat mengingat semuanya, jadi orang-orang cenderung mengingat hal-hal tertentu dengan sangat baik, tetapi sering kali, hal itu mengorbankan ingatan akan hal-hal lain dan hal itu dapat menimbulkan rasa lupa," kata Clewett dikutip dari NBC Los Angeles.
Clewett mengatakan post concert amnesia tidak akan berlangsung selamanya. Kemungkinan besar ingatan tersebut hanya tidak dapat diakses untuk sementara waktu, namun masih tersedia dalam jangka panjang.
"Yang sering kita temukan adalah memori disimpan untuk jangka panjang, tetapi, yang sering terjadi adalah memori itu terpendam sampai Anda memiliki pengingat atau isyarat yang tepat yang dapat membangkitkan kembali memori tersebut," jelasnya.
Baca juga: Jadwal Konser Internasional Februari 2025 di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.