Instagram akhirnya merilis fitur Akun Remaja di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. (Sumber gambar: Freepik)

Instagram Rilis Fitur Akun Remaja di Indonesia, Orang Tua Bisa Terlibat

12 February 2025   |   10:54 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Instagram akhirnya merilis fitur Akun Remaja di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Fitur ini diluncurkan untuk melindungi pengguna di bawah usia 16 tahun dari konten dan interaksi yang tidak pantas. Memastikan mereka mengakses Instagram dengan pengalaman serta dalam durasi waktu yang aman.

Akun Remaja memiliki sejumlah fitur perlindungan bawaan (default) yang akan membatasi pengguna di bawah usia 16 tahun untuk berinteraksi dengan sesama pengguna, konten yang mereka lihat, sekaligus menyediakan cara baru bagi remaja untuk mengeksplorasi minat mereka.

Baca juga: Cara Mengembalikan Tampilan Feed Instagram ke Rasio 1:1

"Kami akan secara otomatis menempatkan [pengguna] remaja ke dalam Akun Remaja, dan remaja di bawah 16 tahun akan memerlukan izin orang tua untuk mengubah pengaturan ini agar tidak terlalu ketat," sebagaimana tertulis di situs resmi Meta.
 

Sumber gambar: Meta.

Sumber gambar: Meta.

Fitur Akun Remaja dihadirkan sebagai solusi dari kekhawatiran banyak orang tua terhadap anak-anak mereka yang menggunakan Instagram. Fitur ini dirancang untuk menjamin bahwa pengguna remaja bisa mengakses Instagram dengan perlindungan yang tepat.

Para pengguna remaja akan mendapatkan akses fitur baru di Instagram yang dibuat khusus, yang memungkinkan mereka memilih topik yang ingin dilihat dan lebih banyak dijelajahi, sehingga pengguna dapat fokus pada konten yang menyenangkan dan positif sesuai dengan kesukaan mereka.

Fitur perlindungan pada Akun Remaja akan diaktifkan secara otomatis oleh Instagram untuk pengguna di bawah usia 16 tahun, termasuk interaksi, konten yang dilihat, serta durasi penggunaan media sosial. Berikut adalah fitur-fitur pada Akun Remaja.

1. Akun Pribadi: Akun Instagram milik remaja berusia di bawah 16 tahun akan dibuat menjadi akun private secara default, sehingga mereka perlu menerima permintaan pertemanan dan pengikut baru secara manual. Dengan begitu, pengguna dibatasi untuk hanya bisa melihat konten dan berinteraksi dengan pengguna lain yang sudah saling follow.

2. Pembatasan pesan: Pengguna remaja akan ditempatkan dalam pengaturan pesan yang paling ketat, sehingga mereka hanya dapat berkirim pesan oleh orang yang mereka ikuti atau yang sudah terhubung dengan mereka. 

3. Pembatasan konten sensitif: Pengguna remaja akan secara otomatis ditempatkan ke dalam pengaturan paling ketat dari kontrol konten sensitif Instagram, yang membatasi jenis konten sensitif, seperti konten yang menunjukkan orang berkelahi, konten melukai diri sendiri atau konten bernada seksual, yang dilihat remaja di tombol-tombol seperti Explore dan Reels. 

4. Interaksi terbatas: Penngguna remaja hanya dapat ditandai atau disebutkan oleh orang yang mereka ikuti. Selain itu, Instagram juga akan secara otomatis mengaktifkan versi paling ketat dari fitur anti-perundungan mereka, Hidden Words, sehingga kata-kata dan frasa yang menyinggung akan disaring dari komentar dan permintaan direct message (DM) di Akun Remaja. 

5. Pengingat batas waktu: Pengguna remaja akan mendapatkan pemberitahuan yang memberi tahu mereka untuk meninggalkan aplikasi setelah 60 menit setiap hari. 

6. Pengaktifan mode tidur: Mode tidur akan diaktifkan antara pukul 10 malam dan 7 pagi pada Akun Remaja, yang akan menonaktifkan notifikasi sepanjang malam dan mengirimkan balasan otomatis ke DM. 

"Dengan remaja yang secara otomatis ditempatkan di Akun Remaja dan pengaturan privasi tertentu diaktifkan secara default, pembaruan ini menunjukkan bahwa Meta mengambil langkah-langkah untuk memberdayakan orang tua dan memberikan pengalaman yang lebih aman dan sesuai usia di platform tersebut," tulis Meta.
 

Sumber gambar: Meta.

Sumber gambar: Meta.


Orang Tua Bisa Terlibat

Pengguna remaja di bawah usia 16 tahun memungkinkan untuk mendapatkan fitur perlindungan yang tidak terlalu ketat dengan pengawasan orang tua di Instagram. Caranya dengan mengaktifkan fitur pengawasan orang tua, lalu mereka dapat menyetujui perubahan apa pun pada pengaturan ini, terlepas dari usia pengguna. 

Setelah fitur pengawasan ditetapkan, orang tua dapat menyetujui dan menolak permintaan anak remaja mereka untuk mengubah pengaturan atau mengizinkan anak remaja mengelola pengaturan mereka sendiri. Nantinya, orang tua juga dapat mengubah pengaturan ini secara langsung agar lebih protektif.

Berikut adalah beberapa hal yang hadir dalam fitur pengawasan.

1. Pengawasan interaksi: Meskipun orang tua tidak dapat membaca pesan anak remajanya, kini mereka dapat melihat siapa saja yang telah mengirim pesan kepada anak remajanya dalam 7 hari terakhir.

2. Batasan durasi harian penggunaan Instagram: Orang tua dapat memutuskan berapa lama waktu yang dapat dihabiskan remaja mereka di Instagram setiap hari. Setelah remaja mencapai batas tersebut, mereka tidak akan dapat lagi mengakses aplikasi tersebut. 

3. Memblokir Akun Remaja: Orang tua juga dapat memilih untuk memblokir akun anak remajanya di Instagram selama jangka waktu tertentu misalnya di malam hari.

4. Mengontrol konten: Orang tua dapat melihat topik sesuai usia yang dipilih anak remaja mereka untuk melihat konten-konten berdasarkan minat mereka.

Tak berhenti sampai di situ, Meta juga menyebut bahwa pihaknya tengah membangun teknologi untuk secara proaktif menemukan akun milik remaja. Teknologi ini dirancang sebagai solusi jika ada pengguna remaja yang mungkin berbohong tentang usia mereka saat membuat akun Instagram.

Teknologi ini akan memungkinkan Instagram secara proaktif mendeteksi usia remaja dan menempatkan mereka dalam perlindungan yang sama yang ditawarkan oleh pengaturan Akun Remaja. Fitur ini disebut akan diuji di Amerika Serikat pada awal 2025. 

"Pembaruan pada Akun Remaja Instagram ini menawarkan pendekatan yang seimbang, memberdayakan orang tua dengan pengawasan penting sekaligus menghormati hak remaja untuk berpartisipasi dan bereksplorasi. Dalam dunia daring yang terus berkembang, pembaruan ini memastikan bahwa kaum muda dapat terlibat secara bermakna dan aman, membina hubungan positif sekaligus tetap memberikan perlindungan yang mereka butuhkan," demikian tulis Meta.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Cerita Jinyoung dan Dahyun Eksplorasi Karakter di Film You Are the Apple of My Eye

BERIKUTNYA

Apa Itu Post Concert Amnesia? Fenomena yang Muncul Usai Nonton Konser

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: