Perbedaan Rating Adaptasi A Business Proposal dari Berbagai Negara
10 February 2025 |
16:00 WIB
Film A Business Proposal versi Indonesia masih tayang di bioskop. Disutradarai oleh Rako Prijanto, film bergenre romansa komedi ini menawarkan satu cerita unik tentang seorang karyawan yang dipaksa menjadi joki kencan buta untuk sahabatnya.
Ternyata, lawan kencan buta tersebut adalah bosnya di kantor. Meski diiringi drama dan tak biasa, keduanya menjadi dekat seiring berjalannya waktu. Secara perlahan, benih-benih cinta mulai muncul di antara keduanya.
Secara umum, premis cerita film ini masih sama dengan cerita versi Korea Selatan. A Business Proposal mulanya adalah karya web novel karangan Haehwa dan Perilla yang dirilis pada 2017. Lantaran begitu populer, webtun ini diadaptasi menjadi serial dan film.
Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang juga mengadaptasi cerita webtun ini ke dalam gambar gerak. Negara mana saja yang mengadaptasi cerita ini dan bagaimana rating masing-masing karya? Berikut adalah ulasannya.
Baca juga: Fakta dan Kontroversi Terkait Film A Business Proposal Versi Indonesia
Korea Selatan menjadi negara pertama yang mengadaptasi webtun The Office Blind Date ke dalam serial bertajuk A Business Proposal. Penulisan skenarionya dikerjakan oleh Han Sul-hee bersama Hong Bo-hee, sedangkan penyutradaraannya dipercayakan kepada Park Sun-ho. Sang sutradara sebelumnya dikenal publik berkat drama Suspicious Partner dan Fantastic Funeral.
Dibintangi Kim Se-Jeong, Ahn Hyo-seop, Kim Min-kyu, dan Seol In-ah, drama ini dikemas ke dalam 12 episode. Saat penayangannya di televisi SBS dan platform streaming Netflix pada 2022 lalu, serial ini mendapatkan antusiasme yang besar dari penonton Korea dan Global.
Menurut Nielsen Korea, saat episode terakhirnya keluar, drakor ini berhasil mendapatkan rating nasional rata-rata 11,4 persen dan menjadi yang tertinggi kala itu. Saat ini, di situs IMDb, drakor tersebut juga mendapat ulasan yang tinggi dengan raihan rating 8,1/10 dari 31.000 pengguna.
Setelah sukses di Korea Selatan, serial A Business Proposal kemudian diadaptasi ulang di negara Hong Kong. Sebagai sebuah remake, serial ini masih setia pada cerita aslinya yang berasal dari webtun. Dalam versi Hong Kong, serial ini dibintangi oleh aktor lokal Anson Lo, Edan Lui, Hanna Chan, dan Shirley Sham.
Hal menariknya, versi Hong Kong ini memiliki episode yang lebih panjang. Jika versi Korea hanya 12 episode, versi Hong Kong memiliki total 15 episode. Ulasan mengenai adaptasi ini juga cukup positif. Di situs IMDb, serial yang disutradarai Gurt Wong tersebut mendapatkan penilaian 8,5/10 dari 66 pengguna
Negara ketiga yang mengadaptasi A Business Proposal adalah Indonesia. Berbeda dari negara lain, A Business Proposal diadaptasi ke dalam bentuk film, bukan serial. Proses produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures yang kali ini menggandeng sutradara Rako Prijanto.
Film ini menggandeng aktor lokal Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Abidzar Al Ghifari, dan Ardhito Pramono untuk menghidupkan ceritanya. Versi Indonesia ini tampak kurang mendapat antusias dari publik. Sebab, di situs IMDb, film ini hanya mendapatkan rating 1,0/10 dari 17.000 pengguna dan menjadi yang terendah dibanding adaptasi lain.
Baca juga: Film A Business Proposal Dapat Rating 1 Bintang di IMDb
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Ternyata, lawan kencan buta tersebut adalah bosnya di kantor. Meski diiringi drama dan tak biasa, keduanya menjadi dekat seiring berjalannya waktu. Secara perlahan, benih-benih cinta mulai muncul di antara keduanya.
Secara umum, premis cerita film ini masih sama dengan cerita versi Korea Selatan. A Business Proposal mulanya adalah karya web novel karangan Haehwa dan Perilla yang dirilis pada 2017. Lantaran begitu populer, webtun ini diadaptasi menjadi serial dan film.
Selain Indonesia, ada beberapa negara lain yang juga mengadaptasi cerita webtun ini ke dalam gambar gerak. Negara mana saja yang mengadaptasi cerita ini dan bagaimana rating masing-masing karya? Berikut adalah ulasannya.
Baca juga: Fakta dan Kontroversi Terkait Film A Business Proposal Versi Indonesia
1. A Business Proposal (Versi Korea)
Korea Selatan menjadi negara pertama yang mengadaptasi webtun The Office Blind Date ke dalam serial bertajuk A Business Proposal. Penulisan skenarionya dikerjakan oleh Han Sul-hee bersama Hong Bo-hee, sedangkan penyutradaraannya dipercayakan kepada Park Sun-ho. Sang sutradara sebelumnya dikenal publik berkat drama Suspicious Partner dan Fantastic Funeral.
Dibintangi Kim Se-Jeong, Ahn Hyo-seop, Kim Min-kyu, dan Seol In-ah, drama ini dikemas ke dalam 12 episode. Saat penayangannya di televisi SBS dan platform streaming Netflix pada 2022 lalu, serial ini mendapatkan antusiasme yang besar dari penonton Korea dan Global.
Menurut Nielsen Korea, saat episode terakhirnya keluar, drakor ini berhasil mendapatkan rating nasional rata-rata 11,4 persen dan menjadi yang tertinggi kala itu. Saat ini, di situs IMDb, drakor tersebut juga mendapat ulasan yang tinggi dengan raihan rating 8,1/10 dari 31.000 pengguna.
2. A Business Proposal (Versi Hong Kong)
Setelah sukses di Korea Selatan, serial A Business Proposal kemudian diadaptasi ulang di negara Hong Kong. Sebagai sebuah remake, serial ini masih setia pada cerita aslinya yang berasal dari webtun. Dalam versi Hong Kong, serial ini dibintangi oleh aktor lokal Anson Lo, Edan Lui, Hanna Chan, dan Shirley Sham.
Hal menariknya, versi Hong Kong ini memiliki episode yang lebih panjang. Jika versi Korea hanya 12 episode, versi Hong Kong memiliki total 15 episode. Ulasan mengenai adaptasi ini juga cukup positif. Di situs IMDb, serial yang disutradarai Gurt Wong tersebut mendapatkan penilaian 8,5/10 dari 66 pengguna
3. A Business Proposal (Versi Indonesia)
Negara ketiga yang mengadaptasi A Business Proposal adalah Indonesia. Berbeda dari negara lain, A Business Proposal diadaptasi ke dalam bentuk film, bukan serial. Proses produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures yang kali ini menggandeng sutradara Rako Prijanto.
Film ini menggandeng aktor lokal Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Abidzar Al Ghifari, dan Ardhito Pramono untuk menghidupkan ceritanya. Versi Indonesia ini tampak kurang mendapat antusias dari publik. Sebab, di situs IMDb, film ini hanya mendapatkan rating 1,0/10 dari 17.000 pengguna dan menjadi yang terendah dibanding adaptasi lain.
Baca juga: Film A Business Proposal Dapat Rating 1 Bintang di IMDb
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.