Film A Business Proposal Dapat Rating 1 Bintang di IMDb
10 February 2025 |
11:41 WIB
Film A Business Proposal yang tayang di bioskop sejak 6 Februari 2025 mendapat penilaian yang tak memuaskan dari para penonton. Film yang dibintangi oleh Abidzar Al-Ghifari itu hanya mendapat rating 1/10 di situs IMDb (Internet Movie Database).
IMDb adalah salah satu situs global yang memungkinkan penggunanya memberikan penilaian terhadap film atau acara TV. Rating ini menggunakan skala 1-10, dengan angka 1 sebagai yang terburuk dan 10 sebagai yang terbaik.
Rating di situs IMDb umumnya bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Meski bersifat opini subjektif dan tak bisa dijadikan tolok ukur utama, tetapi biasanya penilaian di situs ini menjadi referensi penonton sebelum menonton sebuah film atau serial televisi.
Baca juga: Fakta dan Kontroversi Terkait Film A Business Proposal Versi Indonesia
Berdasarkan pantauan Hypeabis.id pada Senin (10/2/2025), terlihat sudah ada lebih dari 17.000 orang yang telah melakukan penilaian pada film produksi Falcon Pictures tersebut. Sebanyak 98,7 persen memberikan rating 1.
Kemudian, sebanyak 0,6 persen menilai dengan rating 10. Lalu, sebanyak 0,5 persen menilai dengan rating 2, sebesar 0,1 persen menilai dengan rating 3, dan sebanyak 0,1 persen menilai dengan rating 5.
Sementara itu, rating film yang disutradarai Rako Prijanto juga tak jauh berbeda di situs Letterboxd. Dalam situs tersebut, sebanyak 62 persen pengguna memberi rating 1/2 bintang. 16 persen pengguna lainnya hanya memberi penilaian 1 bintang.
Kemudian, 11 persen pengguna juga ada yang memberi penilaian 3 bintang dan tercatat hanya 6 persen yang memberi penilaian 4 bintang. Skala rating film di Letterboxd adalah dari 1 hingga 5 bintang, tetapi pengguna diberi opsi memberi penilaian setengah bintang jika film itu buruk.
Capaian ini bisa dibilang terbalik dibanding dengan versi serial yang diproduksi Korea. Versi serial berhasil meraih rating 8,1/10 dari 31.000 pengguna di IMDb.
A Business Proposal mulanya adalah karya web novel karangan Haehwa dan Perilla yang dirilis pada 2017. Versi web novelnya begitu populer hingga kemudian ceritanya dialihwahanakan ke dalam bentuk serial dan tayang perdana pada 28 Februari 2022.
Tak jauh berbeda, versi drama yang dibintangi oleh Ahn Hyo-seop, Kim Se-jeong, Kim Min-kyu, dan Seol In-ah itu pun juga disambut dengan positif. Falcon Pictures ingin menghidupkan kembali kisah populer tersebut dalam bentuk film.
Menjelang penayangannya di bioskop, film A Business Proposal diwarnai sejumlah polemik dan kritikan. Hal ini tak lepas dari berbagai pernyataan yang dilontarkan salah satu pemainnya, yakni Abidzar Al-Ghifari kepada publik.
Kritik itu terjadi karena Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian episode drama tersebut. Putra mendiang Ustad Jefri Al Buchori itu juga menyinggung komunitas pencinta budaya Korea dengan menyebut mereka sebagai 'fan fanatik'.
Merespons situasi yang terjadi, Falcon selaku rumah produksi kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Pihaknya memastikan cerita A Business Proposal ini diadaptasi karena kecintaannya terhadap karya tersebut, baik masih dalam versi Webtoon maupun serial.
Di luar itu, secara umum premis cerita yang ditawarkan adaptasi tak jauh berbeda dari versi asli. A Business Proposal versi Indonesia bercerita tentang romansa yang terjadi antara seorang CEO perusahaan dan karyawannya.
Film ini mengikuti kehidupan karakter bernama Sari (Ariel Tatum), seorang analis makanan di Bowo Foods yang tengah menghadapi tekanan finansial. Demi membantu sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), Sari setuju untuk menjadi "pengganti" di kencan buta yang diikuti oleh temannya tersebut.
Siapa sangka, pasangan kencan Yasmin ternyata adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), pewaris Bowo Foods yang dikenal galak dan berwibawa.
Baca juga: Film 1 Kakak 7 Ponakan Tembus 1 Juta Penonton
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
IMDb adalah salah satu situs global yang memungkinkan penggunanya memberikan penilaian terhadap film atau acara TV. Rating ini menggunakan skala 1-10, dengan angka 1 sebagai yang terburuk dan 10 sebagai yang terbaik.
Rating di situs IMDb umumnya bersifat dinamis dan dapat berubah seiring waktu. Meski bersifat opini subjektif dan tak bisa dijadikan tolok ukur utama, tetapi biasanya penilaian di situs ini menjadi referensi penonton sebelum menonton sebuah film atau serial televisi.
Baca juga: Fakta dan Kontroversi Terkait Film A Business Proposal Versi Indonesia
Berdasarkan pantauan Hypeabis.id pada Senin (10/2/2025), terlihat sudah ada lebih dari 17.000 orang yang telah melakukan penilaian pada film produksi Falcon Pictures tersebut. Sebanyak 98,7 persen memberikan rating 1.
Kemudian, sebanyak 0,6 persen menilai dengan rating 10. Lalu, sebanyak 0,5 persen menilai dengan rating 2, sebesar 0,1 persen menilai dengan rating 3, dan sebanyak 0,1 persen menilai dengan rating 5.
Sementara itu, rating film yang disutradarai Rako Prijanto juga tak jauh berbeda di situs Letterboxd. Dalam situs tersebut, sebanyak 62 persen pengguna memberi rating 1/2 bintang. 16 persen pengguna lainnya hanya memberi penilaian 1 bintang.
Kemudian, 11 persen pengguna juga ada yang memberi penilaian 3 bintang dan tercatat hanya 6 persen yang memberi penilaian 4 bintang. Skala rating film di Letterboxd adalah dari 1 hingga 5 bintang, tetapi pengguna diberi opsi memberi penilaian setengah bintang jika film itu buruk.
Capaian ini bisa dibilang terbalik dibanding dengan versi serial yang diproduksi Korea. Versi serial berhasil meraih rating 8,1/10 dari 31.000 pengguna di IMDb.
A Business Proposal mulanya adalah karya web novel karangan Haehwa dan Perilla yang dirilis pada 2017. Versi web novelnya begitu populer hingga kemudian ceritanya dialihwahanakan ke dalam bentuk serial dan tayang perdana pada 28 Februari 2022.
Tak jauh berbeda, versi drama yang dibintangi oleh Ahn Hyo-seop, Kim Se-jeong, Kim Min-kyu, dan Seol In-ah itu pun juga disambut dengan positif. Falcon Pictures ingin menghidupkan kembali kisah populer tersebut dalam bentuk film.
Menjelang penayangannya di bioskop, film A Business Proposal diwarnai sejumlah polemik dan kritikan. Hal ini tak lepas dari berbagai pernyataan yang dilontarkan salah satu pemainnya, yakni Abidzar Al-Ghifari kepada publik.
Kritik itu terjadi karena Abidzar mengaku hanya menyaksikan sebagian episode drama tersebut. Putra mendiang Ustad Jefri Al Buchori itu juga menyinggung komunitas pencinta budaya Korea dengan menyebut mereka sebagai 'fan fanatik'.
Merespons situasi yang terjadi, Falcon selaku rumah produksi kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Pihaknya memastikan cerita A Business Proposal ini diadaptasi karena kecintaannya terhadap karya tersebut, baik masih dalam versi Webtoon maupun serial.
Di luar itu, secara umum premis cerita yang ditawarkan adaptasi tak jauh berbeda dari versi asli. A Business Proposal versi Indonesia bercerita tentang romansa yang terjadi antara seorang CEO perusahaan dan karyawannya.
Film ini mengikuti kehidupan karakter bernama Sari (Ariel Tatum), seorang analis makanan di Bowo Foods yang tengah menghadapi tekanan finansial. Demi membantu sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), Sari setuju untuk menjadi "pengganti" di kencan buta yang diikuti oleh temannya tersebut.
Siapa sangka, pasangan kencan Yasmin ternyata adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), pewaris Bowo Foods yang dikenal galak dan berwibawa.
Baca juga: Film 1 Kakak 7 Ponakan Tembus 1 Juta Penonton
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.