Ilustrasi keluarga yang sedang menghabiskan waktu di rumah (Dok. Elina Fairytale/Pexels)

Apa Pengalaman Paling Berharga saat Pandemi? Simak Hasil Riset Ini

03 September 2021   |   17:18 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Banyak rencana dan prioritas yang berubah lantaran pandemi. Alhasil, pandemi telah mendorong orang untuk mendefinisikan kembali ekspektasi akan pengalaman yang memiliki dampak jangka panjang. Hal ini salah satunya diungkapkan oleh riset Experience perdana oleh Mastercard.

Menurut riset tersebut, 81% lebih memilih pengalaman yang dapat dilakukan bersama keluarga dan teman, 71% ingin mengunjungi tempat-tempat baru untuk melihat dan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan, dan 66% terbuka terhadap pengaruh budaya dan pengalaman mempelajari budaya-budaya baru.

Selain itu, pengalaman yang memungkinkan para konsumen untuk terhubung dengan orang-orang yang penting bagi mereka juga merupakan faktor paling utama yang membuat sebuah pengalaman terasa lebih berharga (priceless).

“Pandemi telah mendorong orang untuk mempertimbangkan kembali apa yang mereka cari dari sebuah pengalaman dan brand harus menyusun strategi bagaimana cara memberikan pengalaman tersebut,” ujar Chief Marketing and Communications Officer Mastercard Raja Rajamannar dalam keterangan resmi yang diterima Hypeabis.id, Jumat (3/9).

Mulai dari memprioritaskan kesejahteraan hingga kecenderungan untuk terhindar dari tekanan aktivitas sehari-hari, simak beberapa poin hasil riset yang melibatkan 17.895 konsumen di 18 negara berikut ini.

1. Memprioritaskan kesejahteraan dan terhubung baik dengan orang lain
Riset menunjukkan bahwa selama pandemi, 22% responden lebih fokus pada teknologi yang mendukung kesejahteraan, 29% istirahat dan keseimbangan, serta 30% melakukan aktivitas-aktivitas yang menenangkan. Dengan memberikan fokus lebih terhadap diri sendiri, mereka memprioritaskan kesejahteraan mental (85%), emosional (83%), dan fisik (83 persen) sebagai upaya menemukan energi untuk terhubung dengan orang lain.
 

August de Richelieu

AugustIlustrasi keluarga yang sedang menghabiskan waktu di rumah (Dok. August de Richelieu/Pexels)
 

2. Menghindari tekanan aktivitas sehari-hari & terhubung dengan orang-orang terdekat
Dengan semakin banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah, kini orang semakin bergantung pada teknologi untuk tetap terhubung dengan pekerjaan, keluarga, dan teman mereka. Oleh karena itu, orang mengharapkan relaksasi, baik melalui aktivitas-aktivitas menyenangkan seperti bermain game online atau melakukan kegiatan di luar ruangan.

Hampir separuh responden yang disurvei setuju bahwa penting bagi mereka untuk menghabiskan waktu terlepas dari perangkat seluler tanpa gangguan apapun. Lebih dari itu, responden memilih petualangan di luar ruangan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk menghabiskan waktu selagi mereka terlepas dari perangkat seluler.

Secara global, terdapat minat di atas rata-rata (indeks 100) di antara para responden yang mencari alam dan ruang terbuka sebagai pelarian dari aktivitas sehari-hari. Ada yang memilih perjalanan darat (175), berolahraga (138), liburan ke tempat terpencil (138), serta berkemah dan mendaki (125).

3. Pengalaman dengan orang lain dinilai lebih berharga
Hampir tiga perempat responden mengatakan bahwa mereka melakukan berbagai upaya untuk memiliki waktu berkualitas bersama teman dan keluarga. Selain itu, responden juga mengungkapkan bahwa hal yang membuat sebuah pengalaman terasa sangat berharga adalah kesempatan untuk terhubung bersama orang-orang yang penting bagi mereka. 

Mereka mendefinisikan waktu berkualitas sebagai waktu yang dihabiskan bersama orang yang penting bagi mereka (60%) dan melakukan sesuatu yang mereka sukai (40%).

Selain itu, sebanyak 62% responden secara global lebih menyukai pengalaman inklusif, yang terbuka bagi berbagai kelompok orang (68% Gen Z dan 67% Milenial) serta 41% mengatakan bahwa penting bagi mereka untuk merasa diterima dan dapat menjadi diri sendiri saat menghabiskan waktu berkualitas bersama orang lain.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Terinspirasi Surat Cinta, Nona Rilis Koleksi Bernuansa Klasik

BERIKUTNYA

Ilmuwan Jepang Cetak Daging Wagyu 3D Pertama

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: