Aktor Morgan Oey (Sumber gambar:Instagram/morganoey)

Cara Aktor Morgan Oey Mendalami Peran di Film Pengepungan di Bukit Duri

31 January 2025   |   07:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Handi Morgan Winata atau karib disapa Morgan Oey kembali membintangi film bergenre action thriller berjudul Pengepungan di Bukit Duri. Dalam film yang disutradarai Joko Anwar tersebut, Morgan memerankan karakter bernama Edwin, seorang guru di sebuah sekolah. 

Morgan mengatakan karakter Edwin di film ini punya layer emosi yang kompleks. Dalam film ini, Edwin harus menjadi guru untuk siswa-siswa yang bermasalah. Alih-alih mendiamkan, Edwin memilih untuk bertindak dan mencoba mencari akar permasalahan. Dia pun akan berada dalam situasi yang sulit dan tak pernah dibayangkan sebelumnya.

Morgan mengatakan proses meng-crafting karakter Edwin cukup menarik. Pasalnya, sang sutradara, yakni Joko Anwar, telah membangun dunia si karakter dengan sangat lengkap. Ketika bergabung ke produksi, dirinya tak hanya mendapatkan naskah cerita film, tetapi juga jalan hidup yang telah dilalui oleh para karakter di dalamnya. 

"Jadi, sejak awal abang [Joko Anwar]itu sudah ngasih kita character sheet atau background. Jadi, abang itu benar-benar membuat kerja jadi lebih mudah. Kita hanya perlu mengolah data itu saja," ungkap Morgan. 

Baca juga: Bayangan Distopia Joko Anwar tentang Dunia Pendidikan di Film Pengepungan di Bukit Duri

Kendati demikian, dalam prosesnya, proses membentuk suatu karakter tidak berjalan satu arah saja. Sebab, ketika mulai masuk ke workshop, Morgan menyebut ada beberapa hal baru yang ditemukannya ketika tengah menggali dan mengenali karakternya lebih dalam.

Setiap kali ada sesuatu yang baru, dia coba untuk berdiskusi dengan Joko Anwar. Dalam diskusi tersebut, kemudian ada beberapa hal-hal detail anyar yang ditambahkan. Menurutnya, proses ini berjalan cukup seru dan menarik.

Joko juga cukup memberinya ruang untuk mengembangkan karakter yang akan dimainkannya. Baginya, sebuah film memang adalah proses kolaborasi. Dia berharap hasilnya nanti akan bisa diterima oleh penonton dengan baik.

Morgan mengatakan dalam film ini ada banyak layer emosi yang perlu dikeluarkan olehnya. Selain sebagai guru, karakter ini juga adalah seorang adik di sebuah keluarga. Cerita antara profesi dan kehidupan pribadi akan saling berkelindan dan menjadi satu kesatuan yang apik. 

Sebab, menurutnya, sudah seharusnya seseorang perlu membedakan kapan dia mesti menjadi orang biasa dan kapan menjalankan profesinya. Di luar itu, film ini juga cukup banyak menuntutnya bermain dalam adegan laga. "Ya, untuk secara fisiknya, kita memang ada workshop fighting juga. Jadi, benar-benar intens, tetapi sangat menyenangkan prosesnya," imbuhnya.

Morgan mengatakan memainkan karakter Edwin jadi salah satu proses di film yang paling berat dirasakannya sepanjang karier. Sebab, lika-liku kehidupan yang coba ditampilkan lewat karakter ini, begitu kompleks. Dirinya pun mengaku ketika awal menerima naskah, langsung menitikkan air mata.

Namun, Morgan merasa beruntung karena proses yang berat ini dilaluinya di produksi yang sehat. Menurutnya, Joko Anwar dan para kru produksi begitu mendukung proses seorang aktor mengeluarkan potensi terbaiknya, tanpa harus merasa terbebani. Hal ini kemudian dimanfaatkannya untuk mengeksplorasi layer-layer baru yang belum pernah disentuhnya. 
 

Film Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh jajaran aktor dan aktris muda berbakat yaitu Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, dan Florian Rutters.

Selain itu, ada juga pemain lainnya seperti Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel. 

Film ini mengangkat isu kekerasan yang terjadi di kalangan remaja. Filmnya mengambil latar 2027, ketika situasi di Indonesia bergejolak. Menggambarkan kondisi masyarakat yang berada di ambang kehancuran, dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial.

Di tengah semua itu, muncul karakter Edwin, guru pengganti di SMA Duri yang dikhususkan untuk mendidik siswa-siswi bermasalah. Situasi semakin rumit, Edwin pun menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar mendadak berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.

Film produksi Comes and See Pictures yang bekerja sama dengan Amazon MGM Studios ini akan tayang di bioskop mulai 17 April 2025. 

Baca juga: Joko Anwar Ungkap Tantangan Casting Terberat Untuk Film Pengepungan di Bukit Duri

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Bayangan Distopia Joko Anwar tentang Dunia Pendidikan di Film Pengepungan di Bukit Duri

BERIKUTNYA

Nostalgia Maksimal! EA Dikabarkan Bakal Rilis The Sims 1 & 2 Versi Remaster

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: